Historicus • The First and The Last One

12 3 0
                                    

Bedah Buku

The First and The Last One

Karya
verannelie

Karyaverannelie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Blurb •

"Jika ada seseorang yang langsung menatapmu begitu penasaran dan takjub kala pertama bertemu, tentu ia akan berusaha mendekat. Bisa jadi karena cinta atau niat baik dan buruk lainnya."

•.°oOo°.•

Apa yang dua pemuda tampan itu inginkan sebenarnya dari gadis serba biasa seperti Sera? Ia tidak mengerti, mengapa dirinya ditarik menuju kehidupan mereka tepat setelah pertemuan pertama? Sera menuliskan kecurigaannya pada dua pemuda itu di sebuah buku catatannya. Pemuda pertama memiliki netra biru terang mencolok.

Ia mampu memikat siapapun termasuk Sera di waktu pertemuan pertama mereka melalui tatapannya yang memiliki aura magis tak biasa. Pemuda kedua memberikan kesan keren sekaligus misterius pada pertemuan pertamanya dengan Sera melalui aksi heroik menyelamatkan Sera dari berandal, dan mengenakan hoodie hitam berbau darah.

• Review •

1. Andy

Menyenangkan rasanya membaca karya Vera karena gaya bahasa yang ringan dah mudah dimengerti. Kaidah penulisannya juga tepat, walau ada dua hal yang menjadi perhatianku dan bisa diperbaiki sedikit. Misal penggunaan kata ‘namun’ sebagai kata penghubung pertentangan, aturannya adalah diletakkan di awal kalimat. Sementara ‘tetapi’ digunakan untuk di tengah antar dua kalimat. Aku melihat Vera sudah tepat menggunakan aturan ini pada beberapa kalimat, tetapi masih ada yang belum jadi bisa diperbaiki lagi. 

Untuk lebih jelasnya ini contohnya:

Andy sudah berangkat, namun terlupa membawa tas. (salah)

Andy sudah berangkat, tetapi terlupa membawa tas. (benar)

Andy sudah berangkat. Namun, ternyata lupa membawa tas. (benar)

Kemudian, setiap awal kalimat diawali dengan tanda baca meski sebelumnya didahului oleh kalimat berakhiran koma. Ini karena dua kalimat tersebut adalah kesatuan terpisah meski dihubungkan dengan koma. MMisal

Aku menjawab, “Setidaknya aku benar!”

Selebihnya, pace cerita yang normal cenderung cepat, bahkan langsung disuguhkan dengan pertemuan pertama bersama seorang lelaki (apakah salah satu dari tiga lelaki di blurb? Penasaran!) adalah hal yang patut ditiru! Pembaca seketika tertarik karena ada janji konflik di awal. Vera dengan lihai memperkenalkan kita dengan Sera dan dunianya secara sabar, tidak langsung tumpah informasi di awal, dan justru disuguhkan dengan sebuah konflik. 

Sisanya, karena karya ini masih satu bab (prolog tidak dihitung) jadi belum terlihat genre fiksi sejarah di ceritanya. Meski begitu aku sudah melihat kisahnya yang menjanjikan, jadi aku tunggu Vera untuk melanjutkan “The First and The Last One” segera ya! ⭐

2. Dias

Untuk comment, karena sudah mepet jadi aku highlight soal kata ganti tokoh. Nama Sera diulang terlalu banyak sehingga terkesan agak bosan. Hal ini bisa diganti dengan karakteristik si tokoh misalkan “perempuan berambut panjang” atau sesimple “perempuan itu”.  Begitu saja, terima kasih. 

3. Liz

Di karya kak Vera 'The First and The Last One' ini, penggunaan alur maju dan mundurnya cukup terasa, kemudian di bab prolog ini diksinya cukup beragam, bahkan untuk saya pribadi hanya di bagian prolog  saja saya sudah mendapatkan beberapa ide ide dan pemikiran mengenai kelanjutan ceritanya meski baru membaca setengah halaman.

Kemudian di bab pertama ini para pembaca mulai diberikan gambaran bagaimana keadaan dan situasi tokoh utama secara perlahan sehingga cukup meninggalkan kesan yang 'manis' bagi saya pribadi. Penggambaran dan penjelasan penulis mengenai kegiatan dan keseharian dari tokoh utama mengenai pertemuan dengan karakter lain yang mungkin akan mempengaruhi jalan cerita cukup meninggalkan kesan,  bisa menjadi bahan pembicaraan kembali di chapter setelahnya jika mereka bertemu kembali.

Kemudian di bab kedua, penulis menjelaskan dengan lebih rinci mengenai hal yang menarik perhatian tokoh utama, menjelaskan dengan rinci dan beberapa opini dari tokoh utama mengenai kejadian yang terjadi pada apa yang menyangkut favoritnya yang dengan tidak sengaja membaca kepada tokoh di bab sebelumnya. kemudian di bab tiga saya gabisa kasih apa apa soalnya salting duluan.

Salam Manis,
Historicus


Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang