Arc 4 Chapter 9 : Pengepungan

548 91 7
                                    

[Elena PoV]

Setelah tiga hari melakukan pergerakan, akhirnya pasukan utama kami dapat melihat garis pertahanan pertama dari Republik Venetia—Kota Benteng Regium yang memiliki dinding setinggi 15 meter, membuatnya akan sulit untuk ditembus oleh serangan kami.

Saat ini, pasukan kami tengah mendirikan tenda-tenda mereka yang berjarak sekitar 2 KM dari dinding kota.

"Putri Elena, apa kau sedang melihat-lihat kota benteng musuh?"

Mendengar ada yang memanggil, aku menoleh ke samping. Terlihat seorang pria berusia di awal tiga puluhan sedang berjalan menghampiriku. Dia adalah Vandal de Monstruo—Putra kedua dari Keluarga Monstruo.

Dia merupakan seorang Penyihir Animagus yang mampu merubah wujudnya menjadi sesosok monster. Tuan Vandal merupakan ketua dari Squad Monster yang berisi para penyihir Animagus.

"Kau benar, Tuan Vandal. Aku penasaran, butuh waktu berapa lama untuk kita dapat menguasai kota itu," ucapku padanya. "Jika dilihat, dinding Benteng Kota itu cukup tinggi dan kuat. Kurasa, walaupun kita menyerangnya dengan sihir pun tidak akan mudah untuk membuat dinding itu hancur."

"Anda terlalu memandang para Venetian itu terlalu tinggi, Putri Elena," kata Tuan Vandal. "Para Venetian bukanlah lawan yang sepada bagi kita yang mampu menggunakan sihir. Pertarungan yang sesungguhnya akan terjadi saat pasukan dari aliansi mereka tiba di wilayah ini."

Aku tidak terkejut mendengar ucapan yang meremehkan dari Tuan Vandal. Memang benar, negeri yang memiliki seorang Ksatria dan Penyihir memanglah lebih superior daripada mereka yang tidak memilikinya dalam peperangan. Inilah mengapa negeri kami disebut-sebut sebagai negeri terkuat karena kami memiliki Ksatria dan Penyihir yang lebih banyak daripada negeri lainnya di benua ini.

Akan tetapi, aku tidak ingin meremehkan mereka. Sudah sering aku melihat lawan yang terlihat lemah namun dapat menghancurkan lawannya yang lebih kuat atau unggul dengan jumlah yang lebih banyak.

"Tuan Vandal, aku melihat para penyihir sedang berbaris di depan perkemahan kita, apakah kita akan mulai menyerang?" tanyaku padanya.

"Unit penyihir diperintahkan untuk membersihkan para pemanah yang berada di atas tembok kota itu," jawab Tuan Vandal sambil mengusap-usap dagunya. "Para penyihir elemen tanah akan membuat Golem untuk mendekat ke arah tembok, setelah perhatian pemanah teralihkan oleh golem-golem itu, pasukan infanteri akan membawa anak tangga dan mulai memanjat untuk mengamankan dinding kota."

Begitu, kah? Untuk Squadron Cavalry yang kupimpin sendiri tidak akan ikut serta dalam penyerangan ini. Kami hanya akan dikerahkan untuk pertarungan di tempat terbuka maupun untuk misi pengawalan saja.

Aku melihat para pasukan infanteri mulai berbaris di depan perkemahan. Yang akan maju dalam penyerangan pertama kali ini adalah Unit Caballero Ketiga dan Unit Caballero Keempat.

Terlihat sepuluh penyihir mulai maju ke depan barisan para prajurit lalu mulai menggumamkan sebuah mantra.

"Earthborn Amalgam!"

"Earthborn Amalgam!"

Setelah selesai mengucapkan mantra, tiba-tiba permukaan tanah bergetar, sepuluh Golem dengan tinggi 15 meter kemudian terbentuk dari gundukan tanah berkat sihir para penyihir.

Golem yang diciptakan para penyihir itu bahkan lebih besar daripada yang Valeria buat pada saat ujian bertahan hidup!

"Mereka adalah Senior Wizard, mudah saja bagi mereka untuk membuat Golem sebesar ini," kata Tuan Vandal.

"Tapi, bukankah penggunaan Mana kalian nanti jadi lebih boros?" tanyaku padanya.

"Memang benar, penggunaan Mananya akan lebih besar jika mereka membuat Golemnya semakin besar," jawab Tuan Vandal dengan tersenyum. "Akan tetapi, kami adalah penyihir. Kapasitas Mana kami jauh lebih besar daripada kalian para ksatria."

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang