🌹{Semakin Dekat}🌹

29 14 0
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°




°




°




•____________________•

Tidak semua usaha itu dipermudah, tapi semua yang berusaha pasti akan berbuah.
•____________________•










Ceklek

Seorang pemuda tampan dengan pakaian sederhana membuka pintu rumahnya. Pemuda itu langsung menjatuhkan dirinya di sofa panjang.

Ia memijit pelipisnya yang sedikit pusing, dengan langkah gontai, pemuda itu mengambil air lalu meminumnya hingga tandas.

Ray menatap lekat Sisi - sisi rumahnya. Yaps, rumah yang ia beli Diam - diam saat fasilitasnya masih ada. Kendaraan yang ia punya pun hanya sebuah motor metic hitam yang berada di dekat sofa.

Mobil, atm, dan yang lainnya di sita oleh sang Papa. Bahkan, perusahaan pun akan diambil alih oleh Beto.

Brak Brak

"Rayyy, lo di dalem?" Teriak seseorang melengking

Ray berjalan ke arah pintu, bergegas ia membuka pintu. Dan kini, dihadapannya terpampang Ken dengan nafas yang Ngos - ngosan.

Ken dengan seenak jidat malah memasuki rumah Ray, lelaki muda itu langsung mengambil air dan meminumnya rakus.

"Huh, lo jadi pindah kesini?"

Ray mengangkat bahu acuh "Seperti yang lo liat."

"Terus perusahaan?"

"Perusahaan bakal diambil alih sama bokap gue,"

Kedua mata Ken membola "Hah? Yang bener? Terus kalau perusahaan diambil bokap lo, Kayfa gimana? Gue yakin, bokap lo gak bakal diem aja."

Ray nampak berfikir "Gue yakin, Kay pasti akan dipecat tanpa dia melakukan kesalahan sekalipun. Jadi, karena itu ..." Ray menatap Ken dengan tatapan penuh arti

Ken bergidik lalu mentoyor kepala Ray kesal "Apaan dah?"

¤¤¤¤¤

"Kayyy, Hp mu bunyi terus tuh" Cakap Bunga

Kayfa melirik ponselnya, ia melihat nomor Ray terpampang di layar. Belum sempat mengangkatnya semua pekerja berdiri hormat.

"Bos besar datang" Celetuk salah satu dari mereka.

Semua lantas mulai berdiri dan bersiap menyapa Bos besar mereka. Mereka juga tak lupa membereskan pakaian mereka.

Beto mulai berjalan di dampingi ajudannya. Ia seketika berhenti di Tengah - tengah kerumunan. Mata Beto menatap datar mereka satu persatu, sampai tidak ada yang bisa berkutik.

Takdir KayfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang