X

3.1K 167 53
                                    

-----------¹⁸±
𝑃𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡𝑎𝑛!
𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑅18
𝐵𝑎𝑖𝑘 𝑖𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑘𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑛, 𝑠𝑒𝑥, 𝐵𝐷𝑆𝑀, 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘
𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖. 𝐴𝑢𝑡ℎ𝑜𝑟 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘
𝑚𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑘𝑜𝑒𝑛𝑠𝑖𝑛𝑦𝑎
𝑠𝑒𝑘𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ.
------------

Renjun tersadar ketika suara rendah milik predator menembus indra pendengar miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun tersadar ketika suara rendah milik predator menembus indra pendengar miliknya. Segera kepalanya mendongak, yang mana hasilnya membuat kedua manik itu saling bertabrakan.

"Pangeran pertama." Suara si empu dipelukan mengalun pelan memanggil pelaku yang mendekap tubuhnya dengan tangan yang bergerak dibawah sana. Memberikan sentuhan-sentuhan lembut.

Jaemin bersenandung merespon panggilan tersebut. Pangeran Charlotte mencengkram erat kerah pakaian pangeran yang begitu didambakan di kekaisarannya, manik Renjun berbinar penuh luka dengan kemerahan disana.

Dengan susah payah, sang bunga keindahan berucap marah yang terdengar hampir seperti bisikan "Yang mulia, ini kelewatan. Anda menyentuh saya seorang omega yang sudah bertemu dengan Alphanya! Kamu begitu kotor!"

Keningnya mengerut tidak senang mendengar ini, mengingat kembali fakta bahwa sosok indah dalam dekapannya memiliki Alpha yang begitu menjaga pangeran Charlotte. Tangannya meremas kuat pinggang ramping itu, dan mencengkram rahang Renjun yang mendesis merasakan panas akibat cengkraman ini.

"Berhenti membuatku mengingat Davies sialan itu." Suaranya terdengar begitu dalam dan penuh tekanan. Renjun berusaha memberontak meskipun tenaganya begitu lemas, hanya membuat cengkraman ditubuh dan rahangnya semakin kuat.

Jaemin mendekatkan wajahnya, membuat ujung hidung mereka bertemu dengan pandangan begitu dingin didalam kedua mata kelam miliknya. Menghunus langsung kedua pupil terisi bintang didepannya.

"...kau milikku. Hanya milik Jaemin Young Griffiths seorang Renjun." Ungkapnya dengan tangan yang semula mencengkram rahang pangeran Renjun, bergerak memberikan sapuan lembut disisi wajah rupawan sang anugerah Dewi "Dan, jangan pernah mendeskripsikan orang lain dihadapan yang mulia ini." Jaemin melanjutkan kembali dengan diakhiri sebuah kecupan dipelupuk mata Renjun.

Sedangkan pangeran Renjun sendiri menjauhkan wajahnya yang berakhir ditarik kembali oleh tangan Jaemin yang mencengkram rahangnya.

Pandangan yang diberikan Renjun begitu tajam juga terdapat kelayuan disana "Kau akan menyesali ini dimasa depan nanti Jaemin." Renjun berkata dengan ekspresi marah.

Senyum tipis terbit diwajah yang terlihat semakin dingin, senyuman yang tercipta hanya menambah kesan tirani kepada Jaemin sekarang. Harus pangeran ini akui, melihat segala ekspresi yang dikeluarkan oleh pangeran Charlotte adalah sesuatu yang menyenangkan untuk konsumsi pribadi.

Obsessed┌[jaemrén]┘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang