27

2.2K 191 54
                                    

Mata Wang Yibo membulat sempurna saat ia menyadari apa yang tengah ia lakukan sekarang.

Dengan cepat ia melepaskan tautan bibir itu dan sedikit mundur kebelakang. Jantungnya berdebar kencang dan wajahnya memerah bak kepiting rebus.

Sementara Xiao Zhan menunduk sambil meremat tangannya sendiri karena kakinya terasa lemas, namun ia tetap berusaha untuk berdiri tegak.

"M-Maafkan aku Zhanzhan.."

"Aku, tidak tahu kenapa aku menciummu."

"Maaf, kamu pasti merasa jijik padaku.." pria Wang itu berkata dengan suara lirih dan tatapan mata yang penuh rasa bersalah. Ia takut jika Xiao Zhan akan berlari keluar dan marah padanya.

Xiao Zhan terdiam cukup lama dengan berbagai macam pikiran di kepalanya. Ia mendesah panjang dengan perasaan yang terus berdegup kencang.

"A-Aku.. Aku hanya terkejut, Bo.. Bisakah kamu, memberiku alasan yang lebih masuk akal, kenapa kamu menciumku?" Tanya Xiao Zhan dengan wajah yang masih menunduk karena malu.

Rasanya sangat berat untuk menatap Yibo saat ini. Bukan karena benci, melainkan karena canggung.

Wang Yibo memegang tenguknya dan mengusapnya dengan sedikit kasar. Seluruh tubuhnya terasa panas dan aliran darahnya terasa seperti mengalir lebih cepat dari biasanya.

"Kamu.. Cantik.."

Mata Xiao Zhan membulat sempurna. Dengan cepat dia menatap Wang Yibo dengan seluruh wajahnya yang memerah.

"Saat aku melihatmu dari dekat, rasanya aku kehilangan kontrol atas diriku. Aku ingin memelukmu, menciummu dan melakukan banyak hal padamu."

Wang Yibo tersenyum kecil sambil menghela nafas panjang, bersamaan dengan terpaan angin yang datang menyapa.

"Xiao Zhan, aku menyukaimu. Bukan sebagai teman, tetapi sebagai seorang pria. Aku ingin selalu bersamamu, sampai akhir hidupku." Yibo mengungkapkan perasaannya dengan jujur. Ia tak ingin menyembunyikan apapun lagi.

Xiao Zhan semakin terkejut dengan ungkapan Yibo yang tiba-tiba. Matanya berkaca-kaca, membuatnya menunduk sambil mengepal erat tangannya.

"Apaan, sih.. Kenapa tiba-tiba. Kamu membuatku malu, Bo." Suara Xiao Zhan terdengar bergetar.

Wang Yibo merasa sesak di dadanya. Ia berpikir Xiao Zhan menolak dirinya. Pria Wang itu tersenyum kecil.

"Maafkan aku karena membuatmu terkejut Zhanzhan.. Aku.." Wang Yibo mengulurkan tangannya hendak memeluk Xiao Zhan. Namun ia mengurungkan niatnya karena takut pria manis itu akan mendorongnya.

Xiao Zhan melihat tangan Yibo yang hendak memeluknya, ditarik kembali. Pria manis itu mengepal erat tangannya sambil menggertakkan giginya. Emosi dalam hatinya bercampur aduk.

Tanpa memikirkan banyak hal lagi, Xiao Zhan dengan cepat masuk kedalam pelukan Yibo. Pria manis itu memeluk Wang Yibo lebih dulu.

Mata Wang Yibo terbelalak kaget, jantungnya berdebar kencang. Ia merasa loading untuk sesaat, kemudian senyum di bibirnya mengembang begitu saja.

Ia membalas memeluk Xiao Zhan dengan hangat.

"Aku juga tidak mau kehilangan kamu, Bo. Kamu satu-satunya orang yang bisa mengerti aku.. Aku membutuhkanmu, Bo. Jadi, sampai tua nanti, teruslah bilang bahwa kamu menyukaiku, kamu mencintaiku, agar aku tidak berpikir bahwa aku hanya sedang bermimpi."

Mata Wang Yibo kembali terbelalak lebar, ia segera melepaskan pelukan mereka dan menatap lekat wajah Xiao Zhan.

Kedua ibu jarinya menyapu air mata pria manis itu.

Accepting & Forgiving (Yizhan 🦁🐰/END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang