Chapter 8 - Who exactly is the Ancient Demon?

3 1 0
                                    

Di malam itu kedua saudara akhirnya akur kembali dan sang adik memutuskan tidur bersama sang kakak ketika dia di minta. Tidak ada paksaan untuk ini, sang adik menerima dengan senang hati ajakan kakaknya. Namun di suatu ketika tepat tengah malam, Asahi tidak bisa tidur karena sensor nya merasakan adanya orang asing di sekitaran rumahnya.

Dia bangun perlahan agar Adelia tidak terbangun, namun tangan Adelia tersenggol oleh Asahi yang membuatnya terbangun. Dia membuka matanya sedikit sedikit dan sambil mengucek matanya saat dia terbangun.

"Kakak belum tidur ...? ada apa ...?" ucap Adiknya dengan suara lembut karena masih mengantuk.

"Ah tidak perlu dipikirkan ... kamu lanjut tidur saja, kakak ingin ke kamar mandi ..." ucap Asahi.

"Begitu ya *hoaam ... kalau begitu ... selamat malam kak ..." ucapnya yang langsung lanjut tidur.

Asahi pun berjalan dengan menyembunyikan suara langkahnya dengan sihir, kemudian keluar kamarnya dengan tanpa suara. Dia pun menuju ke ruang tamu yang kala itu ada maid dan penjaga yang sedang berjaga. Asahi ingin menghindari mereka, namun salah satu dari mereka sudah menyadari Asahi.

Kemudian Asahi pun mengisyaratkan untuk tidak perlu menyapanya dengan bahasa isyarat dengan menggoyangkan tangan nya membentuk huruf F layaknya orang yang sedang merenggangkan tubuh. Lalu mereka mengangguk dan memilih untuk membuang lirikan nya kearah lain, penjaga itu seolah tahu kalau Asahi ingin mencari sesuatu secara diam diam.

"Untung dia tidak menoleh ..." ucap Asahi dengan suara berbisik.

"Sepertinya ada yang sudah menyusup di rumah ini ..." ucapnya lagi.

Asahi pun menggunakan sihir untuk menghilangkan keberadaan nya mencari orang yang nampaknya dia sudah menyusup kedalam rumah. Dengan hati hati, Asahi tidak ingin mereka tahu keberadaan nya.

Asahi menyusup ke dalam kegelapan rumah dengan hati-hati, menghindari penjaga dan pelayan yang sedang berjaga di ruang tamu. Dengan menggunakan sihirnya untuk menyembunyikan keberadaannya, ia bergerak tanpa suara seperti bayangan di malam yang sunyi.

Namun, saat ia melintasi lorong yang gelap, sesuatu menarik perhatiannya. Di ujung lorong, ia melihat bayangan yang bergerak perlahan-lahan, seolah-olah mencoba menghindari deteksi. Asahi mengernyitkan keningnya, semakin yakin bahwa ada seseorang yang telah menyusup ke dalam rumah mereka.

Dengan hati-hati, ia mengikuti bayangan tersebut, menyusup di antara bayangan-bayangan di dinding dengan kecepatan yang tidak terlihat. Sesekali, ia melihat ke belakang, memastikan tidak ada yang mengawasinya.

Bayangan itu berhenti di depan pintu yang tertutup rapat. Asahi mengintip dari sudut, mencoba melihat siapa yang bersembunyi di balik pintu itu. Namun, sebelum ia bisa mengetahui lebih lanjut, pintu tiba-tiba terbuka.

Asahi terkejut ketika melihat seorang wanita muda, mengenakan pakaian yang aneh, berdiri di balik pintu. Matanya bertemu dengan mata Asahi, dan dalam sekejap, mereka saling mengenal.

"Akhirnya kita bertemu lagi, Asahi," kata wanita muda itu dengan senyum misterius di wajahnya.

"Mileena...?" gumam Asahi, mengenali wanita itu sebagai seorang penyihir yang pernah bersama dengannya di masa lalu.

"Kau telah menyusup ke dalam rumah kami, apa yang kau cari?" tanya Asahi dengan nada tegas, meskipun hatinya berdebar-debar karena pertemuan tak terduga ini.

Mileena pun mengembungkan pipinya dan menonjok Asahi perlahan, "Bodoh ... bodoh ..." ucapnya sambil memukul Asahi. Dia terus begitu sampai dimana dia meneteskan air matanya di depan Asahi sambil memukulnya.

Mileena pun meneteskan air matanya sambil memukul Asahi dengan perlahan, dia akhirnya mendekap asahi dengan tangan nya di dada Asahi sambil bercucuran air mata, "Kamu telah meninggalkan kami ... ku pikir kita tidak akan bertemu lagi ..." ucapnya sambil menangis.

Reincarnator From the Past Alternative [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang