29.

212 12 0
                                    

Yoora POV

Sesampainya di rumah, aku langsung memasuki kamar tidurku lalu menutup dan menguncinya kemudian berjalan ke arah meja belajar setelah Meletakkan tas selempang ku di atas meja, aku menarik kursi dan duduk di atasnya.

"Hari ini sangat melelahkan" gumamku membuang nafas panjang.

Hari ini adalah hari pertama untukku bersenang-senang diluar selain di sekolah, menghabiskan waktu bersama teman-teman yang baru beberapa hari aku kenal. Rasanya memang berbeda dibandingkan saat aku kemana-mana selalu sendiri dan lebih banyak mengurung diri di kamar.

Melelahkan. Itu sudah pasti, terlebih lagi tenagaku lebih cepat habis saat berinteraksi dengan orang lain, meskipun begitu. Aku bahagia karena untuk pertama kalinya aku bisa merasakan sensasi berbeda dari biasanya. Yaitu bersenang-senang bersama teman.

Aku membuka tas selempang milikku dan mengeluarkan handphone dari dalam sana. Saat layar terbuka aku menekan aplikasi line dimana setengah jam lalu saat di restoran, Choi hyunsuk menambahkan diriku untuk masuk ke dalam grup mereka.

"Wah, lucu-lucu sekali" ucapku sambil menggeser foto-foto yang dikirim dari Asahi di grup.

Ya. Bisa aku akui kehebatan Asahi setiap menggambil foto, sangat bagus dan selalu aesthetic.

Sampai ketika mataku membulat sempurna melihat tiga foto diriku dan yoshi. Foto saat kami selesai naik carousel, wahana yang terkesan simpel ini benar-benar akan membuat siapapun merasa bahagia. Ya. Wahana Kuda-kuda berputar.

Aku refleks memegang kedua pipiku yang terasa panas.

"Astaga, pipiku merah lagi?" Aku kaget saat melihat pantulan diriku dari cermin kecil milikku.

"Kenapa ini selalu terjadi, kenapa pipiku selalu merah begini si?" Aku kembali menatap diriku di cermin, pipiku benar-benar merah merona, "huaaa... Ini sangat memalukan" pekikku mengerucutkan bibir.

Flashback On.

Setelah berjalan sebentar berkeliling dan membeli beberapa jajanan, mereka mencoba wahana terakhir, yaitu carousel atau wahana kuda-kuda berputar.

Sepuluh menit kemudian, sebelum memutuskan untuk pergi ke restoran dan makan malam sebelum pulang ke rumah. Sangat tidak afdol rasanya jika mereka tidak mengukir kenang-kenangan dengan berfoto.

Jihoon berkata, "Teman-teman, ayo berfoto di sini"

"Siapa yang mau jadi tongsis kami?"

"Haruto!!" Pekik mereka semua menjawab pertanyaan jaehyuk.

Haruto memutar bola matanya, "Selalu aku, mentang-mentang paling tinggi"

"Haha, terima nasib saja to" ledek jeongwoo.

"Oke, ruto, pakai handphone hyunsuk saja, lebih bagus kameranya" ucap jaehyuk.

"Yaa! Apa maksudmu berkata begitu? Maksudnya handphone kami kameranya jelek, begitu?" Protes junkyu.

"Haha aku hanya bercanda" jawab jaehyuk terkekeh.

Sesi foto-foto pun terlaksana, mengambil 5-6 jepretan kamera yang sempurna dari haruto, kini mereka berfoto-foto masing-masing dengan saling bergantian untuk foto.

Yoshi yang melihat yoora berdiri saja memperhatikan anak-anak yang lain, berniat untuk mengajaknya foto berdua.

"Sahi-ya, bisa kamu membantuku?"

"Katakan saja"

"Aku ingin berfoto dengan yoora, bisa kamu mengambilnya?"

Asahi tersenyum dan mengangguk, dia berkata, "serahkan saja padaku"

Love In A Diary • YoshinoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang