"Wang Yibo."
"Kau tau dia tampaknya sangat baik dan ceria. Tipe yang mudah di dekati, tapi sayangnya aku belum pernah berbicara dengan benar dengannya."
Suara pintu geser yang terbuka membuat dua siswi yang asik berbicara itu terkejut, dilihatnya ketua kelas yang baru saja kembali dari latihan klub panahan.
"Aah..."
Ketua kelas -Xiao Zhan- memasuki ruangan kelas dengan ekspresi acuh tak acuh andalannya, dilihatnya dua orang yang terkejut atas kedatangannya memandangnya dengan berbagai macam ekspresi.
"Ah, ini salahku. Maaf, tapi jika kalian masih ingin disini bisakah aku meminta kalian menutup pintu kelas nanti?"
Kedua gadis itu masih terkejut, mereka hanya bisa menjawab iya dengan kaku.
"Aku akan menyerahkan kunci kelas padamu."
Kedua gadis itu sedikit terkejut dengan nada bicara Xiao Zhan, tapi yang mereka lakukan hanya mengangguk dan membiarkan Xiao Zhan pergi.
Kedua gadis itu bahkan setelah Xiao Zhan pergi mereka beralih dari menggosipkan pria populer seperti Wang Yibo menjadi pria keren bernama Xiao Zhan. Entahlah.
"Oh tidak."
"Ya, ya. Dia sangat keren, bukan? Ketua kelas sangat keren."
"Ya, dia juga sangat tampan."
Gadis berambut panjang itu menutup mulutnya setelah mengatakan itu, semburat kemerahan mewarnai bagian wajahnya.
"Ketua kelas tampan dan keren dengan pakaian itu?" Gadis berambut pendek di sebelahnya mengiyakan apa yang temannya katakan, Xiao Zhan dengan pakaian kimono khas panahan memang sangat tampan dan keren.
"Aaah, tapi... ."
Ucapan itu terjeda, gadis berambut panjang itu menurunkan tangannya dan merubah ekspresinya. Gadis berambut pendek di sebelahnya mengerti apa yang temannya ini maksud.
"Tapi dia terlalu berhati-hati dan terjaga dengan baik, kau tau, semacam tidak memiliki ketertarikan seksual sama sekali."
Kedua gadis itu saling menatap lalu tertawa hambar setelahnya.
Sore itu, mereka membicarakan Xiao Zhan Sang Ketua Kelas yang saat ini di rumahnya sedang melakukan hal mengerikan lain yang biasa dia lakukan.
Xiao Zhan, remaja tujuh belas tahun itu terburu-buru dalam perjalanan pulang sekolah, masuk dalam kamar miliknya dia segera membuka pakaiannya, menyisakan celana dalam laki-laki yang terlalu girly itu di badannya. Perlahan dia memandang satu-satunya pakaian yang ada di tubuhnya, pemikirannya tiba-tiba melayang entah kemana.
.
.
"Wang Yibo."
"Kau tau dia tampaknya sangat baik dan ceria. Tipe yang mudah di dekati, tapi sayangnya aku belum pernah berbicara dengan benar dengannya."
.
.
Pembicaraan kedua teman sekelasnya tadi benar-benar memenuhi kepalanya saat ini, Xiao Zhan perlahan menyentuh bagian bawahnya, memikirkan apalagi jika bukan Wang Yibo yang melakukan banyak hal padanya. Pikirannya saat ini kacau, tangannya perlahan menarik celana dalam itu kemudian berganti pakaian seperti biasanya.
*****
"Zhanzhan, aku dapat makanan kukus dari tetangga."
Suara adiknya menganggu pemikiran Xiao Zhan, pemuda itu segera berjalan keluar dari kamarnya.
"Apa kamu sudah berterima kasih dengan benar?"
Xiao Zhan melihat adiknya berdiri di bawah tangga membawa mangkok berisi makanan, dengan satu iris yang sudah dimakan Lusi tepat di depannya. Lusi tersenyum melihat Xiao Zhan berjalan ke arahnya.
"Aku sudah, lihatlah, Daikon ini sangat lezat."
Xiao Zhan hanya bisa tersenyum melihat tingkah adik kecilnya ini.
Di tengah acara makan malam, Lusi mulai mempertanyakan banyak hal. Mulai dari sekolah sampai hal lain yang tidak ingin Xiao Zhan dengar.
"Apa kamu masih bertengkar dengan Yibo Gege?"
Ekspresi wajah Xiao Zhan tak terlalu banyak berubah, dia sepertinya sudah terbiasa dengan pertanyaan ini. Ya, mungkin sudah ratusan bahkan ribuan kali adiknya mempertanyakan hal ini padanya.
"Aku tidak."
Lusi tidak terima dengan apa yang kakaknya katakan, sungguh kebohongan yang sangat luar biasa.
"Dasar pembohong, kau tau, Yibo Gege tidak pernah datang kesini. Ah, aku merindukan dia bermain di rumah ini."
Xiao Zhan hanya diam mendengarkan apa yang adiknya katakan. Dia tidak menanggapi terlalu banyak. Setidaknya.
"Aaah, aku ingin bermain dengannya. Laki-laki terlalu banyak masalah."
Xiao Zhan tersenyum kecil kemudian berkata, "Kau benar."
Senyuman itu terlihat memiliki begitu banyak makna yang tak bisa dia jabarkan.
"Lusi, pastikan kamu tidak melupakan apa yang akan kamu bawa untuk acara besok, ingat. Cek apapun yang kurang, jangan sampai ada yang ketinggalan."
"Iya."
"Pastikan kau melakukannya sebelum tidur nanti."
****
Memasuki kamar miliknya, Xiao Zhan sesegera mungkin merubah ekspresinya. Ekspresi penuh kegelisahan yang biasanya dia tunjukkan jika tidak ada siapapun di sekelilingnya.
Memegang handphone di tangannya, perlahan berjalan ke arah tempat tidur yang tak jauh darinya. Matanya tiba-tiba melihat jendela di samping tempat tidurnya yang setengah terbuka, berjalan ke arahnya, Xiao Zhan seolah melihat bayangan sosok lain yang dulu selalu ada bersamanya. Siapa lagi jika bukan Wang Yibo?
Ah, Wang Yibo tetangganya itu mungkin sedang berada di kamarnya saat ini. Kamar mereka dekat bahkan seolah terhubung satu sama lain. Perlahan namun pasti Xiao Zhan pada akhirnya menutup gorden jendela itu. Pikirannya tiba-tiba teringat peristiwa beberapa tahun yang lalu disaat Wang Yibo masih sering bermain dengannya dan bertindak sebagai kakaknya.
Hari itu dua bocah kecil yang berada di dalam kamar, yang lebih muda tertidur di kasur sementara yang lebih tua datang mendekat, naik ke atas ranjang dan tersenyum melihat adik kecilnya yang menutup hampir seluruh badannya dengan selimut. Terlihat sangat lucu.
"Zhanzhan, mari tidur bersama."
Ucapan itu terlihat sangat ceria, sama seperti orang yang mengatakannya.
Tbc~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Off Your Pants, Babe. (YiZhan)
FanfictionAdaptasi dari Japanese manga : Yasashii Pantsu no Nugasekata Wang Yibo dan Xiao Zhan pernah menjadi teman masa kecil dan dekat seperti saudara. Suatu hari Xiao Zhan mendengar Wang Yibo mendapatkan pacar baru, apa yang Xiao Zhan lakukan setelahnya ad...