5

46 8 7
                                    

" sepi ya chan.... biasanya kalo lagi free kita bakalan ngerusuh bertujuh... sekarang sisa 2 orang aja... " ujar renjun menatap langit-langit kamar haechan.

" kematian udah di takdirin kapan waktunya... manusia mana bisa nolak... " ujar haechan yang tengah membaca komik.

" tapi loh ya curang banget gak sih mereka berlima meninggal barengan di tahun ini... kok gak ada yang panjang umur... "

" apa jangan-jangan kita juga meninggal tahun ini chan? " ujar renjun menatap haechan serius.

" emang gue tuhan, mana gue tau...  "

" ish!! Lu ya bener-bener... bagi dong komiknya satu... apa aja bebas, gue penasaran kenapa lu suka banget sama komik... " ujar renjun bertanya-tanya.

" hanya orang-orang berjiwa seni aja yang paham bagusnya komik... " julid haechan melemparkan komik eleceed.

" lebih tepatnya hanya orang kekanakan yang paham... " julid renjun tidak mau kalah.

" lumayan juga... " ujar renjun kagum setelah membaca komik yang di rekomendasikan oleh haechan.

" bukan lumayan lagi... itu terbaik... komiknya juga masih on going, yang lu baca itu salah satu komik limited edition... bangga dikit... "

" jangan sampai rusak oke!! "

* adakah yang suka baca komik? Mimin lagi suka eleceed...

" iya bawel, takut amat lu... lu kata tangan gue perusak apa... " dumel renjun berusaha kembali fokus membaca komiknya.

" aigoo!! Gemesnya!! Jaemin pasti suka nih lihat kucing-kucing begini!! " pekik renjun melihat kucing-kucing gemoy di komiknya.

" berhenti bahas orang mati njun, takut arwahnya nyasar kemari gara-gara lu panggilin terus... " canda haechan hingga mendapatkan bantal terbang tepat di kepalanya.

" lu kalo ngomong gak bisa filter ya!! "

" jaga-jaga elah njun... sewot amat!! " dumel haechan dengan bibir mengerucut.

" berisik lu!! Udah sana ambilin gue air sama cemilan lagi!! Dah habis nih!! " titah renjun.

" gila njun!! Cookies setoples habis?!! " pekik haechan terkejut.

" enak sih... ambil cemilan sana, yang asin-asin ya... pedas juga boleh... "

" tamu yang gak tau diri emang cuman lu doang njun, minta request jamuan... " cibir haechan.

" persetan, bodo amat gue... udah sana cepat!! Minumnya air putih dingin aja ya, kasih perasan lemon dikit biar seger!! "

" gak ada lemon!! " jawab haechan cepat.

" jeruk nipis dah boleh!! " ujar renjun mengganti permintaan.

" gak ada juga!! "

" jadi adanya apa? Katanya orang kaya, tapi ini itu gak punya...  " ujar renjun mengernyit tidak suka.

" lu mau yang asem kecut gitu kan biar seger? " tanya haechan yang dibalas anggukan oleh renjun.

" keringat gue mau? "

" haechan biadab!! " ujar renjun kesal, melemparnya boneka babi besar milik kesayangan haechan.

" njun!! Piggy gue!! " teriak haechan protes setelah sadar apa yang di lempar oleh renjun.

" mampus lo!! "

" tengok besok pas gue kerumah lo!! Gue buang kudanil lo! " ujar haechan membersihkan bonekanya dari debu, lalu meletakkannya di kursi.

I Know When You DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang