" sepi ya chan.... biasanya kalo lagi free kita bakalan ngerusuh bertujuh... sekarang sisa 2 orang aja... " ujar renjun menatap langit-langit kamar haechan.
" kematian udah di takdirin kapan waktunya... manusia mana bisa nolak... " ujar haechan yang tengah membaca komik.
" tapi loh ya curang banget gak sih mereka berlima meninggal barengan di tahun ini... kok gak ada yang panjang umur... "
" apa jangan-jangan kita juga meninggal tahun ini chan? " ujar renjun menatap haechan serius.
" emang gue tuhan, mana gue tau... "
" ish!! Lu ya bener-bener... bagi dong komiknya satu... apa aja bebas, gue penasaran kenapa lu suka banget sama komik... " ujar renjun bertanya-tanya.
" hanya orang-orang berjiwa seni aja yang paham bagusnya komik... " julid haechan melemparkan komik eleceed.
" lebih tepatnya hanya orang kekanakan yang paham... " julid renjun tidak mau kalah.
" lumayan juga... " ujar renjun kagum setelah membaca komik yang di rekomendasikan oleh haechan.
" bukan lumayan lagi... itu terbaik... komiknya juga masih on going, yang lu baca itu salah satu komik limited edition... bangga dikit... "
" jangan sampai rusak oke!! "
* adakah yang suka baca komik? Mimin lagi suka eleceed...
" iya bawel, takut amat lu... lu kata tangan gue perusak apa... " dumel renjun berusaha kembali fokus membaca komiknya.
" aigoo!! Gemesnya!! Jaemin pasti suka nih lihat kucing-kucing begini!! " pekik renjun melihat kucing-kucing gemoy di komiknya.
" berhenti bahas orang mati njun, takut arwahnya nyasar kemari gara-gara lu panggilin terus... " canda haechan hingga mendapatkan bantal terbang tepat di kepalanya.
" lu kalo ngomong gak bisa filter ya!! "
" jaga-jaga elah njun... sewot amat!! " dumel haechan dengan bibir mengerucut.
" berisik lu!! Udah sana ambilin gue air sama cemilan lagi!! Dah habis nih!! " titah renjun.
" gila njun!! Cookies setoples habis?!! " pekik haechan terkejut.
" enak sih... ambil cemilan sana, yang asin-asin ya... pedas juga boleh... "
" tamu yang gak tau diri emang cuman lu doang njun, minta request jamuan... " cibir haechan.
" persetan, bodo amat gue... udah sana cepat!! Minumnya air putih dingin aja ya, kasih perasan lemon dikit biar seger!! "
" gak ada lemon!! " jawab haechan cepat.
" jeruk nipis dah boleh!! " ujar renjun mengganti permintaan.
" gak ada juga!! "
" jadi adanya apa? Katanya orang kaya, tapi ini itu gak punya... " ujar renjun mengernyit tidak suka.
" lu mau yang asem kecut gitu kan biar seger? " tanya haechan yang dibalas anggukan oleh renjun.
" keringat gue mau? "
" haechan biadab!! " ujar renjun kesal, melemparnya boneka babi besar milik kesayangan haechan.
" njun!! Piggy gue!! " teriak haechan protes setelah sadar apa yang di lempar oleh renjun.
" mampus lo!! "
" tengok besok pas gue kerumah lo!! Gue buang kudanil lo! " ujar haechan membersihkan bonekanya dari debu, lalu meletakkannya di kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know When You Die
Spiritualhaechan dapat membaca kematian seseorang ketika menatap mata orang itu, namun dia tidak dapat mengetahui kematiannya sendiri... Ingat, kematian tidak dapat dihentikan...