Farah bergerak menerjang, tubuhnya terbang melewati Praja yang tak sempat bereaksi.
Dari arah belakang ia bersiap menyabetkan cambuknya pada Praja. Namun pria itu segera tersadar dan refleks mengelak.
Untuk sesaat, Praja sempat merasakan benturan energinya dengan energi milik Farah, ia sadar bahwa kekuatan serangan gadis itu jauh meningkat dibandingkan sebelumnya.
"Gila, serangannya sekarang jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya! Kalo aku tidak melapisi tempat ini dengan energiku, pasti seluruh bangunan di sekolah ini akan hancur!" Batin Praja.
Serangan pertama tak berhasil, Farah kembali menyerang. Kali ini targetnya adalah kaki Praja.
Namun dengan cepat Praja melompat menghindar, kemudian ia langsung melesat ke arah Farah.
Sebuah cakar biru muncul di kedua tangannya. Dengan cakar itu Praja mencoba melukai Farah, namun kecepatan refleks gadis itu sudah meningkat tajam, sehingga dengan mudah ia menghindari serangan Praja.
"Apa? Dia berhasil menghindar?"
Pertarungan sengit pun kembali terjadi, kecepatan serangan Farah meningkat tajam. Ia bahkan sempat membuat Praja keteteran dan hanya fokus menangkis serangan.
"Kekuatan dan kecepatan Farah memang meningkat tajam, tapi yang namanya pengalaman tidak bisa bohong! Dari tadi serangannya tampak berantakan seolah-olah ia hanya asal menyerang saja!"
Sembari menangkis serangan, Praja kemudian memperhatikan raut wajah Farah yang tampak terengah-engah seperti menahan rasa sakit.
"Begitu ya, jadi itu kelemahannya!" Gumam Praja.
Praja kemudian melompat mundur. Farah tak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia langsung mengikat kaki kiri Praja dengan cambuk rambutnya.
Setelah memastikan kaki Praja telah terikat, Farah pun mencoba menariknya namun tak berhasil.
"Ugh, kenapa rasanya sulit banget untuk menariknya!?" Gumam gadis itu.
Ternyata Praja menahan posisi kakinya sehingga membuat Farah kesulitan untuk menariknya.
Setelah merasa timingnya sudah pas, Praja langsung menarik kakinya ke belakang sehingga membuat Farah ikut ketarik.
Setelah posisinya cukup dekat, Praja langsung menendang wajah Farah hingga membuat hantu itu terpelanting ke belakang menabrak sekumpulan meja dan kursi yang ada di sana.
Benturan keras pun terjadi, beruntung berkat energi gaib yang Praja keluarkan tadi membuat benda-benda di kelas tidak mengalami kerusakan saat terkena benturan.
"Sudah cukup Farah, kita tidak perlu melanjutkan pertarungan ini lagi!" Ucap Praja.
Dengan napas yang terengah-engah, Farah mencoba bangkit berdiri.
"Masih belum, aku masih kuat!" Raut wajah gadis itu tampak kesakitan, deruan napasnya juga lemah.
"Aku tahu yang kamu rasakan sekarang! Selama pertarungan barusan, kamu menahan rasa sesak di dadamu kan? Kamu menahan rasa sakit itu sekuat tenaga sambil mencoba untuk mengalahkan ku!" Balas Praja.
Farah pun terdiam, memang benar dari tadi ia terus merasakan sakit, hanya saja ia menahannya agar bisa mengalahkan Praja.
"Sekarang ayo kita bicarakan solusi untuk menyelesaikan masalahmu selama bertahun-tahun!" Ajak pria itu.
"Orang sepertimu tahu apa soal masalahku!? Semua yang ada di sekolah ini adalah musuhku! Mereka tidak peduli saat aku dirundung, mereka semua pantas mati!" Ucap Farah dengan murka.
![](https://img.wattpad.com/cover/361943797-288-k246173.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Indagis
FantastiqueIndagis merupakan sekumpulan orang indigo berkekuatan magis. Mereka melakukan kontrak dengan para mahluk halus agar dapat meminjam kekuatan mereka. Membuat orang-orang itu mampu bertransformasi menjadi seorang pahlawan yang membawa kekuatan dari dua...