14.

12 2 1
                                    

saat ini Aletta baru saja tiba di pemakaman. Dia berjalan keluar dari mobil nya sambil meneteskan air mata nya. Lalu dia berjalan ke arah kuburan kedua orang tua nya. Aletta menatap dua kuburan itu dengan hati yang sangat hancur.

"Ayah... Bunda... Hati letta sakit... Letta harus gimana yah, bun... Biasanya ketika Letta lagi sedih, pasti bunda bakalan ngehibur Letta... Tapi sekarang udah ga bisa... Kenapa bunda sama ayah harus pergi secepat itu... Ayah, bunda... Letta kangen sama kalian berdua... Lihat sekarang putri bungsu kalian udah dewasa bahkan sedang mengandung 1 nyawa di perut nya... " ujar Aletta sambil mengelus perut nya.

"Ayah, bunda... Letta di kecewakan sama orang yang sangat Letta cintai di dunia ini... Kenapa dia harus mengecewakan aku bun, yah? Letta salah apa... Letta ga pernah berbuat kejahatan kedia, tapi kenapa dia harus begini ke Letta... Padahal Letta lagi ngandung anak darah daging nya sendiri... "
Air mata Aletta langsung turun dengan deras.

"Ayah... Bunda... Aletta diselingkuhin... Aletta harus apa... Hati Aletta terlalu hancur dibuat sama suami Aletta sendiri... Aletta harus apa bun... yah..."

Aletta terduduk di tanah dan menangis di depan pemakaman kedua orang tua nya. Setelah 5 menit menangis Letta mengusap air mata nya dan mencoba untuk tenang kembali.

"Ayah, bunda... Letta izin pergi ke pemakaman kak juan ya... Letta juga kangen banget sama kak juan... Semoga ayah sama bunda bahagia di sana, suatu saat kita akan kembali berkumpul... Aletta pamit ya ayah bunda... Selamat tinggal"

Setelah mengucapkan hal itu, Aletta langsung berdiri dan pergi menuju ke pemakaman Juan.

*

*

*









*

*

*








*

*

*

Sekarang Aletta sudah berada di depan pemakaman nya juan. Aletta tersenyum tipis di depan pemakaman juan.

"Kak... Aku datang"

Saat mengucapkan hal ini, mata Aletta kian memanas lagi, ia menahan air mata nya dan ia tersenyum tipis menatap pemakaman Juan.

"Sudah lama sekali ya kak kita berpisah...
Gimana kabar kakak disana? Kakak baik baik aja kan?? Aku kangen sama kakak..."

Ucap Aletta dan senyuman di bibirnya menghilang dan digantikan oleh ekspresi sedih nya.

"Kak... Langit jahat kak... Dia mengingkari janji nya, hati ku sakit kak dibuat nya... Dia selingkuh dibelakang ku kak... Aku selalu mengira jika dia bakalan setia ke aku dan akan menepati semua janjinya itu, tetapi aku salah. Malahan dia mengingkari semua janji itu... "

Setetes air mata Aletta meluncur membasahi pipi nya.

"Orang yang selama ini aku cintai dan sangat aku sayangi didunia ini, dia malah mengkhianati aku kak... Sakit"

Aletta menunduk dan mulai terisak tangis pedih.

"Padahal aku lagi ngandung anak dia kak... Dia... dia yang aku cintai malah membuat aku jadi sehancur ini... "
Ujar Aletta dengan suara yang bergetar. Hati nya sangat sakit untuk menceritakan hal itu semua di depan pemakaman nya juan.

"Kak... kembali kak, aku kangen sama kakak, aku mau kakak kembali di kehidupan aku..."
Tangisan Aletta semakin pecah saat mengatakan hal ini. Aletta sangat merindukan sosok Juan di kehidupan nya.

"Aku masih ingat tragedi waktu SMA itu... seharusnya aku saja yang mati saat itu dan bukan kakak... kak Juan inget kan, kalau kakak pernah ngasih aku hadiah? Dan hadiah itu sampai sekarang masih aku simpan kak... Walau dulu pernah mau di buang sama langit... Waktu itu aku sama langit udah nikah kak... Dan disaat hari ke 4 setelah pernikahan ku dengan nya, aku terus memakai hadiah pemberian kakak... Dan waktu malam itu, langit baru saja pulang dari kantor nya dan kondisi nya sangat buruk, rambut acak acakan dan aku mencium bau parfum wanita di dirinya dan juga ada bau bau alkoholnya gitu. Saat aku mencium bau wanita di dirinya,aku tidak menyatakan hal itu kepada nya karena aku berpikir mungkin saja aku salah mencium. Dan waktu langit liat aku memakai hadiah pemberian kakak itu... dia tiba-tiba jadi marah marah kak, dan hampir membuang hadiah itu, tapi untungnya aku bisa menghalangi nya. Mungkin waktu itu langit lagi mabuk maka nya dia jadi begini... "

Ucap Aletta sambil menatapku kuburan Juan dan tetap meneteskan air mata nya.
Aletta menarik nafas lalu menghela nya lagi.

"Kak... sekarang aku harus apa kak? hati ku telah hancur berkeping-keping dibuat langit... "

Ujar Aletta sambil menunduk. Ia meneteskan air matanya lagi dan saat ia sedang menangis sambil menunduk, tiba tiba ada tangan seseorang yang memegang pundak nya.

Aletta langsung berhenti mengeluarkan isak tangis nya, lalu ia berbalik dan terkejut melihat seseorang yang memegang pundak nya itu.

"Kak Juan... "

Nafas Aletta seketika melihat siapa yang sedang berdiri menatap nya sambil tersenyum tipis.

"iya, ini kakak sayang"

Degh.

Rasa nya Aletta seperti bermimpi, jantung nya seketika langsung berdetak lebih cepat dan mata nya kian memanas lagi.

Aletta tidak bisa menahan semua nya lagi, ia langsung berhambur memeluk Juan.
Juan yang di peluk pun langsung membalas pelukan nya itu.

Tangisan Aletta langsung pecah saat itu juga.

"Kakak aku kangen sama kakak... "
Ujar Aletta dengan suara yang bergetar karena menangis sesegukan.

"Kakak juga kangen sama kamu... "

Aletta hanya bisa menangis dipelukan Juan. Jika ini hanya mimpi, maka Aletta tidak ingin terbangun dari mimpi nya ini. Dia mau terus memeluk Juan,Sosok lelaki yang sangat ia rindukan.

"Tenang sayang, kakak disini... Kakak selalu ada di sisi kamu selalu, kakak ga pernah pergi dari sisi kamu..."

Ujar Juan sambil mengelus kepala Aletta lembut.

Sedangkan Aletta tidak mengatakan apa apa, dia hanya memeluk Juan dan tidak mau melepaskan pelukan itu.

Juan hanya membiarkan Aletta menangis sepuasnya dipelukan nya. Juan hanya bisa mengucapkan kata-kata penenang dan mengusap usap punggung bergetar Aletta itu dengan penuh kasih sayang.

*****

"𝐖𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚, 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐧𝐠𝐞𝐣𝐚𝐠𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐀𝐥𝐞𝐭𝐭𝐚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝐖𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚, 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐧𝐠𝐞𝐣𝐚𝐠𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐀𝐥𝐞𝐭𝐭𝐚.
𝐊𝐚𝐦𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐢, 𝐦𝐚𝐮 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚, 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤 𝐠𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐩𝐮𝐧 𝐦𝐞𝐥𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐦𝐮.
𝐊𝐚𝐦𝐮 𝐬𝐨𝐬𝐨𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫 𝐝𝐢 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐝𝐢𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚.
𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐬𝐞𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐢𝐡, 𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤"
-𝐉𝐮𝐚𝐧.

𝐒𝐄𝐄 𝐔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang