penculikan?

412 24 0
                                    

Di ruang bernuansa putih dengan bau khasnya terdapat seorang remaja yang tengah berbaring di atas brankar

"Euh" lenguhan terdengar dari mulut remaja itu

Erland, melihat sekeliling ternyata ia berada di rumah sakit tapi yang ia heran kemana Kedua orang tuanya biasanya kalau ia di rumah sakit saat ia bangun pasti ada orang tuanya di sampingnya

Mungkin mereka sedang keluar membeli makan atau pulang terlebih dahulu entahlah Erland tak ambil pusing. Ia berusaha untuk duduk, dengan susah payahnya akhirnya ia berhasil

"Duh ni tenggorokan kering amat ada minum gak si di sini lagian bunda sama ayah kemana sih"  batin Erland ia menoleh ke samping terdapat air sang di sediakan di atas nakas dengan segera ia mengambilnya dan meminumnya dengan rakus

"Hah kaya gak minum selama sebulan aja ni tenggorokan sampai kering" saat sedang mengoceh sendirian tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka

Ceklek

Erland menoleh ke sumber suara ia kira itu adalah orang tuanya namun ekspetasinya hancur saat melihat pemuda jangkung Tengah menatapnya

Dengan cepat pemuda itu memeluk Erland erat yang membuat sang empu kebingungan

"Makasih, makasih udah mau bertahan. maaf Abang udah ninggalin kamu harusnya Abang dengerin apa kata kamu waktu itu" ujar pemuda itu masih memeluk Erland erat

Erland tentu saja bingung dengan sikap pemuda didepannya ini "em.... Maaf kayaknya anda salah ruangan deh" ujar Erland sambil melepaskan pelukan itu

Pemuda itu menatap Erland beberapa menit "bener ko kamu adiknya Abang"

"Tapi saya gak punya Abang dan sepertinya saya juga baru melihat anda" ujar Erland dengan formal

"Bener kamu gak kenal Abang" ujarnya sambil menekan tombol nurse call,dan dapat anggukan dari Erland

Tak berselang lama dokter datang dan memeriksa Erland "sekarang kondisi kamu sudah membaik,luka di kepala kamu juga sudah mulai mengering tapi.. kamu ingat saya?" Tanya dokter itu

Erland menggeleng,jujur ia bingung sekarang. Tadi tiba-tiba ia di peluk pemuda tak di kenal dan sekarang dokter yang memeriksanya bukan dokter pribadi keluarga Wijaya dan yang paling aneh kenapa kedua orang tuanya belum juga datang

"Sudah saya duga sepertinya kamu amnesia ringan,tapi suatu saat kamu akan mendapatkan ingatan kamu kembali kamu jangan khawatir,kalau begitu kamu istirahat dulu saya mau bicara sama Kaka kamu"

"Dek kamu tunggu dulu ya Abang pergi dulu" ujar si pemuda mengikuti dokter itu dari belakang, sebelum pergi ia mengelus kepala Erland

Kini tinggal Erland sendiri yang ada di sana. Kini ia tengah berpikir otaknya belum bisa mencerna ucapan dokter tadi

"Apa katanya gw amnesia? Eh yang bener aja" ia mencabut paksa infus yang melekat pada punggung tangannya hingga mengeluarkan darah namun ia tak peduli Karna dari dulu ia paling gak suka yang namanya di infus

Ia berdiri berniat untuk ke kamar mandi untuk cuci muka Karna siapa tau tadi mimpi kan?

"Orang gw ingat siapa diri gw, nama ayah sama bunda, tempat gw tinggal, masa gw amnesia sih" gerutunya

Menyalakan keran dan membasuh wajahnya dengan air "Aaaaaaaaa, lo siapa" Erland menunjuk ke arah depan

"Eh kok lo ngikutin gerakan gw" Erland menggerakkan kepalanya sampai melakukan gerakan pargoy (canda😁) namun orang itu masih mengikutinya

"Ih kok muka gw jadi berubah si apa jangan jangan-" Erland menjeda ucapannya "orang yang tadi itu penculik terus muka gw diganti biar ayah sama bunda gak tau kalau ini gw,wah parah nih" begitulah kesimpulan yang Erland dapat

Bagaimana ia sampai kepikiran ke sana? Karna dulu ia sempet mendengar dari teman-temannya kalau ada orang yang bisa ganti muka jadilah ia berpikiran seperti itu

Tok

Tok

Tok

"Dek kamu di dalam?"

"Nah itu orangnya gw harus siap nih buat hajar tu orang" Erland melipat bajunya seperti orang-orang kalau mau berantem

"Huh lo gak boleh takut El ingat kata ayah kita sebagai lelaki harus berani" Erland menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya dengan percaya diri ia melangkah ke luar

Click

"Kenapa kamu lama didalam?kamu ga papa kan?" Tanya pemuda itu beruntun sambil membalikan tubuh Erland takut ada yang luka "terus kenapa kamu lepas infusnya liat tangan kamu berdarah,kalau mau ke kamar mandi kan bisa tunggu Abang"

Erland hanya diam tak menanggapi celotehan remaja itu "ni orang kenapa bawal banget si, terus so-perhatian lagi" batin Erland

"Lo gak usa-" ucapannya terhenti Karna tiba-tiba sakit di kepalanya. Banyak ingat asing yang masuk dengan acak hingga Erland rak mampu menahannya lagi hingga ia terjatuh

Erland menjambak rambutnya keras tak peduli beberapa helai rambutnya tercabut,yang ia pikirkan bagaimana sakit di kepalanya menghilang

"Dek kamu kenapa jangan bikin Abang panik hey lepas tangannya jangan kaya gini" ujar pemuda itu panik

Karna tak tahan perlahan pandangan Erland memburam dan perlahan mengelap, ia pingsan

















Tbc...

Kenzo [TRANSMIGRASI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang