Luna sudah memikirkan sebuah strategi untuk melawan kaiju If, lalu ia berencana menemui Liviana. Keesokan harinya, sepulangnya dari sekolah, Luna melewati rumah Liviana, Luna mendengar suara seseorang yang sedang bertengkar.
"KAMU KENAPA SIH SELALU BERMAIN ALAT MUSIK ITU??"
"IBUU, KEMBALIKAN BIOLA KU! SEBENTAR LAGI AKU HARUS KONSER!" Teriak Liviana.
"Suara ini.. Liviana?" Pikir Luna.
"OH, KAMU SUDAH BERANI MELAWAN IBU YA?? PASTI SEMUA GARA-GARA ALAT YANG TIDAK BERGUNA INI!" Teriak ibu Liviana.
*BRAAAAKK* (suara benda dibanting)
"TIDAAAKKKK! BIOLAKUU!" Teriak Liviana.
"INI AKIBATNYA KARENA KAMU SUDAH BERANI MELAWAN IBU!" Teriak ibu Liviana.
*BRAK* (Suara pintu dibanting)
Liviana langsung berlari keluar sambil menangis.
"HUH.. Kenapa sih aku melahirkan seorang anak yang sepertinya? Padahal sudah susah-susah membesarkannya.. Dasar anak yang tidak tahu terima kasih." Kata ibu Liviana.
Ibu Liviana keluar dari rumah, Luna yang mengetahui hal itu langsung menunduk dan bersembunyi.
"Ternyata.. tidak semua orangtua baik dan sayang pada anaknya ya.." Pikir Luna.
Luna berjalan memutar. Dan saat jalan-jalan, Luna melewati sebuah toko musik, lalu ia juga melihat ada biola yang sama persis dengan yang dimiliki oleh Liviana. Luna memasuki toko musik itu.
"Terima kasih banyak." Kata Luna.
Luna keluar dari toko musik sambil membawa Biola
"Aku penasaran, apa Liviana ada disana ya?" Pikir Luna.
Luna pergi ke bukit dan setelah sampai, Luna mendengar suara isak tangisan.
"Hiks.. hiks.. sekarang aku sudah kehilangan satu-satunya alat musik kesayanganku.. sekarang aku sudah tidak ada tempat untuk mengeluarkan isi hatiku.. kalau begini, untuk apa aku dilahirkan? Lebih baik aku mati saja.." Kata Liviana sambil menangis.
Luna mengeluarkan biolanya.
"Jangan menyerah." Kata Luna sambil menyodorkan biola ke Liviana.
"Luna..?" Kata Liviana.
"Aku sudah mendengar semuanya, maaf kalau aku menguping.. karena tadi aku melewati rumahmu dan tidak sengaja mendengar pertengkaran kalian." Kata Luna.
Liviana menerima biola pemberian Luna.
"Jangan menangis lagi ya. Sekarang kau sudah mendapatkan kembali satu-satunya tempat untuk mengeluarkan isi hatimu." Kata Luna.
"Terima kasih.. Luna." Kata Liviana.
"Maaf kalau aku tidak bisa memberikan saran apapun mengenai cara menghadapi orangtuamu. Karena aku sendiri tidak pernah bertengkar pada orangtuaku." Kata Luna.
"Tidak pernah? Bagaimana bisa?" Tanya Liviana.
"Yahh, itu karena aku sudah kehilangan kedua orangtuaku 10 tahun yang lalu, jadi aku tidak mengingat saat orangtua ku memarahiku.." Jawab Luna.
Liviana sedikit terkejut.
"Tapi ada satu hal yang perlu kamu tahu. Kau pasti bisa membuktikan kepada kedua orangtuamu, siapa dirimu yang sebenarnya. Jika kau tidak menyerah, kau bisa saja mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan hobimu. Memiliki impian menjadi seorang musisi bukanlah impian yang buruk, dan aku juga yakin kalau kamu pasti bisa sukses." Kata Luna.
"Kenapa.. kau membantuku seperti ini? Padahal aku sering sekali membully mu.." Kata Liviana.
"Uhm.. Entah ya.. jika aku melihat seseorang yang sedang kesulitan, rasanya aku ingin sekali membantu.. walau orang itu sering menyakiti diriku." Kata Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultraman Garuda
FantasyUltraman Garuda adalah sebuah cerita Fanmade yang berasal dari cerita Ultraman buatan Tsuburaya Production. Cerita Ultraman Garuda ini diambil dari timeline saat Ultraman Belial (early style) diambil oleh Tartarus (The absolutian) sehingga hal ini d...