*'*
Halangan cinta didepan mata. Marcel mengetahui halangan cinta secara langsung. Marcel langsung menghampiri Alina. Pelukan hangat satu jam penuh dilakukan oleh Marcel dan Alina. Mereka berdua semakin dekat. Marcel bahkan tidak melepaskan Alina walau sebentar.
Seusai puas dengan Alina, Marcel langsung menghampiri Elda di ruangan OSIS. Namun, tatapan Elda pada Marcel tidak bersahabat. Marcel merasa jika pertemuan mereka tidak nyaman bagi keduanya.
“Ingin apa lagi?” tanya Elda.
“Ingin berbicara secara pribadi,” jawab Marcel.
“Apa?” tanya Elda.
“Pecahkan satu soalan dariku dan kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan,” jawab Marcel. “Bagaimana?” Ia bertanya sembari tersenyum.
“Sebelum itu, aku ingin meminta satu hal padamu. Aku ingin keluar dari HSD,” kata Lyron serius.
“Dengan alasan?” tanya Marcel.
“Tanpa alasan,” jawab Lyron. “Bukannya Tuan yang akan menuruti permintaanku jika aku menjawab persoalan darimu?” Ia bertanya seraya tersenyum.
Marcel tiba-tiba mengeluarkan pisau dari saku celananya. “Ingin benar-benar keluar dari HSD?” tanyanya.
Lyron langsung menaikkan kedua tangannya dengan senyum yang terlukis di wajahnya. “Tidak-tidak, aku bercanda, Tuan.” Lyron terkekeh-kekeh. “Jadi, apa persoalannya?” tanyanya.
“Aku penasaran dengan suatu hal,” ujar Marcel tiba-tiba.
“Memangnya apa?” tanya Lyron.
“Aku tiba-tiba memiliki pemikiran hal yang lumayan rumit. Aku harap kau bisa menyelesaikan misteri yang tengah aku pikirkan, Ly,” jawab Marcel. “Aku ingin melempar pemikiran ini kepada dirimu yang paling pintar, Lyron.”
“Sebutkan,” pinta Lyron.
“Bayangkan jika kau bukan manusia, kau telah terjebak di suatu tempat, dan jika kau keluar dari tempat itu kau akan mati. Lalu, bagaimana caramu untuk keluar dari tempat itu?” Marcel melempar pertanyaan pada Lyron yang berada di hadapannya.
“Aku terjebak di tempat itu dengan alasan apa? Suatu kejadian pasti ada alasannya,” tanya Lyron.
“Kau terjebak karena kehilangan benda yang merupakan kunci kehidupanmu,” jawab Marcel. “Kau kehilangan benda itu selama tiga minggu.”
“Itu hal yang fatal, Tuan,” ujar Lyron seraya mengerutkan keningnya.
“Aku tahu. Tapi, aku penasaran tentang bagaimana kau keluar dari tempat itu tanpa mati,” jawab Marcel.
Lyron kemudian memberitahu tentang pemikirannya untuk memecahkan persoalan dari Marcel. Marcel memperhatikan setiap kata dari Lyron. Kepalanya mengangguk-angguk tanda mengerti apa yang dikatakan Lyron. Seperti biasa, Lyron sangat pintar memecahkan misteri.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Maaf, Dunia Kita Berbeda."
Romance- Maaf, Dunia Kita Berbeda - Satu benda energi telah dicuri. Semuanya telah terjadi karena satu orang pelaku. Pelaku harus mendapatkan sesuatu yang dia inginkan secepatnya atau semua akan hancur. Ending yang sangat mudah ditebak membuat pelaku sema...