Happy reading gessss
🐺💙🦋
.
.
.
.Kaki itu berjalan dengan terhentak-hentak kesal, raut wajah pria bersurai hitam dengan highlight coklat itu nampak sekali sedang kesal bahkan mungkin mendekati marah.
Di tangannya terdapat kertas dengan beberapa gambar, ia membawa tungkainya menuju tempat yang dia yakini bahwa orang yang dia cari sedang ada disana di jam istirahat seperti ini.
Sret
Plakkk
"Anjing!! Sakit woy!!!" Sentak nya saat kepalanya itu di geplak begitu saja oleh orang bersurai hitam dengan highlight coklat itu.
Orang yang ada se meja dengan pria yang di geplak itu pun spontan mengalihkan pandanganya pada si pelaku yang sedang menatap tajam pada pria ber kaus abu ini.
"Lu apa-apaan sih sa! Datang-datang langsung geplak pala gua!!" Sewotnya dengan mengusap belakang kepalanya yang tadi di geplak oleh Artsa.
"Ini apa hah!!" Sentak Artsa dengan tangan yang menunjuk pada kertas yang ia bawa tadi.
"Desain" jawabnya dengan mata penuh tanya, iya itu desain yang dia minta lalu apa yang salah dengan desain nya?.
"Sebenarnya ini desain buat tunangan! apa buat pesta ulang tahun anak umur lima tahun hah!!!???" Tanya Artsa tak kalem, bahkan nafasnya ikut tersengal-sengal.
Yang ada di meja itupun hanya diam melihat pria Agustus yang sedang marah ini, maha siswa yang ada di kantin itu pun terheran-heran melihat maha siswa dari kampus sebelah ini yang tiba-tiba saja datang dengan marah-marah dan apa katanya tadi? Tunangan?.
"Kenapa emang? Itu lucu loh kayak orang yang mau tunangan sama gue, hihi" ucapnya dengan menunjukkan cengiran kuda nya.
"Lu mau tunangan, bang? Kok nggak ngasih tau?" Tanya keita yang duduk di samping Marcel.
"Bukan nggak, tapi belum. Kalian datang ya ke acara tunangan gue, acaranya minggu depan" jawab Arjun sembari memberitahu kapan waktu tunangan nya. Teman-teman yang mendengarnya pun terkejut, tiba-tiba tunangan? Really? Terus Marcel gimana?.
Damar mengalihkan pandanganya pada Marcel yang kini raut wajahnya jelas sekali menunjukkan bahwa dia terkejut bahkan matanya seperti terlihat kosong seketika ketika ia mendengar nya dan ia hanya menunduk untuk menutupi hal itu.
"Nggak bakal jadi minggu depan kalo desain yang lu minta kagak bener kek gini!" Sewot Artsa yang kini sudah duduk di samping pria September ini. Pegel dia berdiri terus gess.
"Apa yang salah emang sama desain kayak kue, permen, eskrim sama kartun power pup girls terus juga Upin Ipin di setiap sudut ruangan nanti terus di tambah sama balon-balon kan itu bagus cuy, manis pula, kayak dia"
Hadeuhh kalo inimh emang buat ngerayain ultah anak lima tahun
Plak
"Ngebucin mulu, lo! Upil fir'aun!" Artsa kembali memukul Arjun karena anak itu tidak benar ketika di ajak bicara, kali ini ia memukul bahunya.
"Yeu, nggak papa kali. Iri bilang bos!"
"Lu mau ganti desain sekarang?! Atau lu nggak bakal jadi tunangan Minggu depan?! Cepet jawab!" Geram Artsa, ayolah pekerjaannya banyak dan juga ia harus belajar untuk UTS nya Minggu depan dan pria September ini malah menambah pekerjaan nya. Ia harus merombak semua desainnya dari awal.
Sebenarnya, ia meminta salah satu pekerja nya yang mengurus tema dan desain dekorasi apa yang Arjun pesan, ia bahkan tak tau bahwa ternyata pria itu meminta desain seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nurse/JeongHaru
Teen FictionBurung berkicau dan semilir angin kini tengah menemani kedua insan itu, menikmati keindahan alam dihadapannya. Mengenyampingkan rasa sakit dan juga sedih, memilih untuk menenggelamkan satu sama lain dalam perasaan cinta yang masing-masing dari merek...