CHAPTER 20

4.8K 499 75
                                    

Haii semuanya, terimakasih telah menemani mamah muda kita ya? Dari awal sampai sekarang, semoga kalian masih terhibur dengan kisah sederhana ini.

Selamat Membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca

-

Setelah Becky dan Reina pulang bersama Hanna, Freen membantu ayahnya mengepak pakaian yang sudah selesai di setrika. Dia tidak henti-hentinya bersyukur karena sang ayah kini telah mendapatkan kaki palsu sehingga kini tidak perlu lagi menggunakan tongkat untuk berjalan. Kaki palsu modern itu adalah salah satu pemberian lain dari Hanna sebagai ucapan terima kasih telah membantu menjaga Becky dan Reina selama jauh darinya.

Sebelumnya dirinya dan sang ibu telah berusaha membujuk ayahnya untuk membuat kaki palsu agar memudahkan dirinya untuk beraktivitas. Bahkan tabungan mereka amat sangat cukup untuk hal itu, namun Phassakorn berkata tidak ingin membuang uangnya untuk hal yang bukan merupakan prioritas nya saat ini.

Namun satu hal yang Freen dan ibunya tidak tahu, alasan sang ayah begitu ingin menyimpan uang sebanyak-banyaknya adalah karena pria paruh baya itu tidak sengaja melihat brosur pendaftaran magister di meja belajar Freen. Sang ayah berharap jika Freen tidak lagi mendapatkan beasiswa nantinya, dia masih punya tabungan untuk membiayai seluruh biaya kuliah putri semata wayangnya.

"Ayah ini sudah selesai semua, besok biar aku antar ya?"

"Memangnya besok kamu tidak ada kelas?"

"Besok hanya ada kelas siang, jadi aku senggang dari pagi."

Setelah Freen selesai membantu sang ayah di ruang laundry, dia menuju kamarnya dan membaca buku yang baru ia pinjam dari perpustakaan kota. Dia menyalahkan lampu meja belajarnya dan memasang kacamata bacanya. Tak lupa ia memasang earphone bluetooth dikedua sisi telinganya untuk mendengarkan musik klasik yang meningkatkan tingkat fokusnya.

Saat sedang asik membaca bukunya, ponsel Freen berdering. Dia melihat nama sang kekasih dengan emot love di belakangnya. Freen tersenyum sebelum mengangkat panggilan itu.

"Ada apa sayang.... Tumben langsung telfon? Apa terjadi sesuatu pada Reina?" Tanya Freen.

"Kak... Apakah kamu bisa kesini sekarang?"

Freen merasa sangat heran dengan sambutan Becky yang tidak seperti biasanya.

"Babe ada apa? Kenapa tidak pakai panggilan seperti biasanya? Apa aku melakukan kesalahan?"

"Kak aku mohon, kesini ya? Ibu tahu tentang kita... Dia melihat kita berciuman di depan rumah tadi. Dan kini ibu meminta kakak untuk menemui dirinya disini sekarang juga."

Jantung Freen berdebar begitu kencang, bagaimana dia bisa begitu teledor dengan mencium Becky di depan rumahnya. Tentu saja siapa saja bisa saja memergoki apa yang tengah mereka lakukan.

Virgin MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang