Chapter 2

645 60 9
                                    

Minuman mereka datang dan Jungkook hanya terdiam, ia terus menatap Taehyung di depannya. Dia tidak berbohong, Taehyung sangat tampan, struktur wajahnya yang tegas membuat Jungkook tidak bisa berkata-kata.

"Jungkook, kenapa kau menatapku seperti itu? Apa ada sesuatu di wajahku?"

"Oh tidak, tidak hyung, maafkan aku"

"Tidak apa-apa, kenapa kau minta maaf? Apa aku mengganggu akhir pekanmu?"

"Tidak hyung, aku tak punya rencana akhir pekan ini"

"Kau tidak pergi dengan pacarmu?" Jungkook bingung dengan pertanyaan Taehyung, ia merasa Taehyung tidak tahu tentang perjodohan mereka.

"Hyung."

"Ya"

"Apa kau tahu kenapa kita bertemu disini sekarang?"

"Untuk mengenal satu sama lain"

"Ya, sebenarnya kita dijodohkan"

"Aku tahu"

"Lalu kenapa kau bertanya tentang pacarku?"

"Apa kau punya pacar?"

"Umm tidak"

"Ayahku ingin aku menikah dengan anak temannya, tapi aku tidak ingin menikah dengan orang yang tidak aku kenal sebelumnya, sejujurnya aku baru saja putus dengan pacarku Jennie, ayahku tahu aku Bi dan dia memaksaku untuk menikah denganmu, tapi kau tahu segala sesuatu yang dipaksakan pasti akan berakhir dengan buruk, bukan? Karena itulah aku tetap datang ke sini dengan tujuan untuk mengenalmu lebih baik, apa kau tidak keberatan?"

"Tidak hyung, sebenarnya itu yang aku pikirkan sebelumnya, orang tuaku baru saja membertahuku saat makan siang hari ini, mendengar kata pernikahan cukup membuatku kaget karena aku tidak pernah berpikir tentang hal itu sebelumnya, tapi ayahku mengatakan aku hanya perlu mengenal satu sama lain, dan memutuskannya setelah pertemuan ini"

"Bagaimana dengan kesan pertamamu terhadapku?"

"Sejujurnya, kau sangat tampan hyung, jauh lebih tampan dari mantan pacarku sebelumnya. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi karena bagiku satu hari tidak akan cukup bagi kita untuk saling mengenal, jadi itulah kesan pertamaku denganmu, bagaimana denganku?"

"Kau masih sangat muda, seperti yang ayahku katakan padaku, aku rasa kau lebih cocok menjadi adikku, tapi saat aku melihatmu langsung dengan mataku seperti ini, aku menolakmu menjadi adikku, jika aku bisa memilikimu sebagai pasanganku kenapa harus menjadi adikku" kata-kata Taehyung membuat Jungkook tersipu malu dan detak jantungnya berdegup kencang. Kesan yang sangat bagus.

Setelah berbincang sebentar dan bertukar nomor telepon, mereka memutuskan untuk pulang.

"Jungkook"

"Ya, hyung"

"Bolehkah aku meneleponmu malam ini?"

"Ohhh ya, tentu saja" Taehyung tersenyum.

"Terima kasih untuk hari ini, aku senang bertemu denganmu"

"Aku juga hyung" Jungkook tersenyum sebelum masuk ke mobil.

Ia tidak berhenti tersenyum sepanjang jalan, ia terus membayangkan wajah Taehyung dan suara seksinya yang terngiang di telinganya. Ia merasakan jantungnya berdebar setiap kali Taehyung memujinya. Kata-katanya begitu manis dan membuat Jungkook meleleh.

Saat Jungkook tiba di rumah, ia melihat ayahnya di teras belakang, bersantai sambil meminum secangkir kopi panas.

"Aku pulang" Jungkook duduk di sebelah ayahnya.

"Bagaimana kencanmu?"

"Bagus" Jungkook menyandarkan tubuhnya ke sandaran sambil terus tersenyum.

"Tunggu, jadi kau menganggap pertemuan pertamamu sebagai kencan? Apa aku salah dengar?" Ayahnya menatap Jungkook seperti tidak percaya.

"Entahlah, Tae hyung adalah orang yang sangat baik, dia juga sangat tampan, aku tidak melihatnya sebagai orang yang sudah berusia 30 tahun, aku tidak melihat adanya jarak di antara kami berdua, aku menyukai kepribadiannya"

"Jadi?" Jungkook menoleh ke arah ayahnya.

"Papa, ini pertemuan pertama kami, aku tak bisa memutuskan secepat ini, mungkin perlu beberapa kali pertemuan sampai aku yakin, dia lebih cocok jadi temanku atau suamiku"

"Itu adalah kata yang bijak, tapi dari raut wajahmu sekarang, aku yakin kau sudah mengambil keputusan."

"Hei kalian disini" Ibunya datang dan berdiri di belakang mereka berdua.

"Hei mama" Ibunya mencium kepala anak laki-laki itu dan Jungkook bangkit dari kursinya.

"Mama datang dan kau pergi, kau mau kemana?" kata ibunya.

"Aku ingin mandi, aku lelah dan ingin berbaring di tempat tidur" Jungkook meninggalkan kedua orang tuanya disana.

Dia memasuki kamar dan menjatuhkan diri di tempat tidur, tiba-tiba telepon berdering dan itu dari Taehyung.

"Halo"

"Aku baru saja sampai rumah" Jungkook tidak bisa berhenti tersenyum saat itu, dia senang Taehyung meneleponnya.

"Oke hyung, aku baru saja akan mandi"

"Kalau begitu mandilah dulu, aku akan menghubungimu nanti, apa kau keberatan?"

"Tidak hyung, aku akan mengabarimu kalau aku sudah selesai mandi"

"Oke, sampai jumpa Jungkook"

Percakapan singkat di telepon itu cukup membuat hati Jungkook menjadi gila, suaranya di telepon membuat Jungkook benar-benar meleleh, hatinya sangat lemah mendengar suaranya.




Gimana dengan hati kalian? 🤭🤭🤭

Wrong Way | Taekookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang