Tiga bulan berlalu, keduanya terlihat semakin dekat dan sering menghabiskan waktu bersama. Taehyung bahkan selalu menjemput Jungkook di kantornya dan makan malam bersama lalu mengantar Jungkook pulang.
"Kita sudah sampai" Taehyung menghentikan mobil di depan rumah Jungkook.
"Apa kau mau mampir ke rumah, hyung?" Jungkook berkata sambil membuka sabuk pengamannya, lalu menatap Taehyung yang sudah menatapnya.
"Jungkook"
"Hmm" Mata mereka saling bertatapan dan Taehyung membuka sabuk pengamannya. Jungkook tidak memikirkan apapun di kepalanya saat itu. Hingga Taehyung menggenggam tangannya, saat itulah Jungkook merasa sangat gugup dan jantungnya kembali berdegup kencang.
"Hyung."
"Kurasa aku sudah membuat keputusan"
"Apa maksudmu, hyung?"
"Apa kau mau menjadi pacarku?" Mata Jungkook membelalak saat itu, pipinya menjadi hangat karena ia sangat tersipu mendengar kata-kata Taehyung.
Taehyung perlahan mendekatkan wajahnya pada Jungkook, seandainya saat itu ia bisa melepaskan jantungnya sejenak mungkin dia akan melakukannya, karena dia bisa mendengar detak jantungnya sendiri, detak jantung Jungkook berdegup kencang saat bibir mereka hampir bersentuhan.
Taehyung meraih leher Jungkook dan membiarkan bibir mereka bertemu. Jungkook memejamkan matanya sambil menikmati ciuman tersebut. Ciuman hangat yang diberikan Taehyung, berhasil menjawab keraguan Jungkook.
"Ya" Taehyung memutuskan ciuman itu dan menarik kepalanya.
"Apa?"
"Ya hyung, aku ingin menjadi pacarmu" Taehyung
tersenyum dan memeluk Jungkook dengan erat."Aku mencintaimu"
"Aku juga mencintaimu hyung"
Jungkook masuk ke dalam rumah sambil memegang pipinya, ia bahkan tidak menjawab saat ayahnya memanggilnya dari ruang tamu. Dia benar-benar terlihat seperti seseorang yang baru saja jatuh cinta.
Saat berada di kamarnya ia langsung menelepon sahabatnya Park Jimin, ia ingin menyampaikan apa yang baru saja dialaminya.
"Halo"
"JIMIN!!!"
"YAHHH! kau menyakiti telingaku, ada apa?"
"Maaf, tapi aku sangat bahagia sekarang!"
"Kau menang lotre?"
"Tidak, ternyata ada yang lebih membahagiakan daripada memenangkan lotre"
"Apa? Aku rasa tidak ada yang lebih membahagiakan daripada memenangkan lotre."
"Tae dan aku sudah resmi berpacaran dan..."
"Dan?"
"DIA MENCINTAIKU!!!" Jungkook berguling di atas tempat tidur dengan senyuman di wajahnya.
"APA KAU GILA! AKU BISA KEHILANGAN PENDENGARANKU JIKA KAU TERUS BERTERIAK!"
"Aku sangat bahagia Jimin, aku punya pacar setampan dia, oh Tuhan aku tidak percaya ini"
"Tunggu, tapi apa kau yakin? Maksudku, kalian baru saja bersama selama 3 bulan dan—"
"Ya, aku tahu, tapi setiap hari kami selalu berkomunikasi, dia selalu menjemputku, dan kami selalu menghabiskan akhir pekan bersama"
"Ya, sampai kau lupa bahwa kau juga punya aku dan aku masih lajang, aku butuh teman untuk bergaul di akhir pekan dan kau satu-satunya temanku dan—"
"Maafkan aku Jimin, aku tahu ini terlalu singkat untuk mengenal satu sama lain, tapi kami bisa mengenal satu sama lain dengan lebih baik saat kami bersama, maksudku, kami hanya berpacaran, aku bisa mengenalnya lebih dalam dan masih ada kesempatan untuk membatalkan pernikahan"
"Ya kau benar, aku akan mendukung apapun keputusan yang kau ambil, selama dia bukan seorang penipu atau orang yang sering menggunakan kekerasan, aku rasa kau akan baik-baik saja"
Ya perkataan Jimin benar, hubungan Jungkook dengan mantannya berakhir karena perselingkuhan dan itu benar-benar membuat Jungkook terpukul. Hal yang selalu dia takutkan dalam hubungannya.
Jangan ada yang tantrum pleaseee 🤭🤭🤭

KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Way | Taekookjin ✔️
FanfictionJeon Jungkook bertunangan dengan seorang pengusaha kaya, Kim Taehyung. Mulai jatuh cinta satu sama lain dan memutuskan untuk mempercepat pernikahan mereka. Kedua sejoli ini menghabiskan hari-hari mereka dengan penuh cinta sampai seseorang datang den...