Biasakan membaca basmallah sebelum membaca!
Bismillahirrahmanirrahim..
Selamat membaca!
Semoga sukaa yaa
***
"Sedang apa kalian disini? " pertanyaan seseorang membuat mereka berdua menoleh.
Deg!
Itu ustadz Faqih, bagian keamanan.
"Waduh, gua bisa dihukum nih, kabur ah, kabur.." --batin Zea panik.
"Loh, gus Haydar?!" Kaget ustadz Faqih. Gus Haydar hanya mengangguk.
"Sedang apa gus disini?, santriwati ini..?" Tanya Ustadz Faqih bingung.
"Afwan gus, ustadz, saya duluan.." Setelah mengatakan itu, Zea berlari kabur menuju asrama.
Gus Haydar membuang nafasnya kasar.
"antum, jangan salah paham dulu tadz, tadi saya hanya berkeliling pesantren, untuk mengecek santri. Tapi saya tidak sengaja menemukan santriwati tadi" jelas Gus Haydar, agar tak terjadi salah paham.
"Gus.." Panggil ustadz Faqih.
"hm"
"yakin begitu? " tanya Ustadz Faqih.
"iya, memang mau bagaimana? " tanya gus Haydar sambil mengangkat satu alisnya.
"pasti ada yang antum sembunyikan dari saya" ustadz Faqih menatap gus Haydar curiga.
"saya tidak menyembunyikan apapun tadz"
"gus, kita sahabat bukan? kalo ada masalah cerita ke saya" setelah mengatakan itu ustadz Faqih pergi meninggalkan gus Haydar.
Sementara itu, Zea sudah berada di asrama sambil memegang jantungnya.
"Huft, jantung gua kenapa dah? " tanya Zea pada dirinya sendiri.
"ZEAAAA!! " teriakan itu membuat Zea menoleh. Itu Haura dan Nadine, mereka sudah siap mengunakan mukena untuk sholat dhuhur berjamaah.
"Darimana aja lo? " tanya Nadine.
"Iya, lo darimana? Jangan buat kita khawatir" kata Haura.
"Dari belakang" Jawab Zea singkat.
"Ngapain?" Tanya Nadine.
"Ga ngapa ngapain" Jawab Zea.
"Bener ga ngapa ngapain?" Tanya Nadine penuh selidik.
"Udah Nad, jangan ditanyain sekarang. Sekarang waktunya sholat dhuhur" Haura menarik Nadine keluar kamar. Sementara Zea sedang berwudhu di kamar mandi kamar mereka.
"yaudah.. " Nadine yang ditarik hanya pasrah.
***
Setelah sholat dhuhur berjamaah, santri melanjutkan aktifitas masing masing. Sama seperti Zea dan kedua temennya, mereka berencana akan memasak mie bersama, Namun mereka urungkan karena Zea mendapatkan panggilan dari gus Haydar.
"Zea, bisa ikut saya sebentar?" tanya gus Haydar.
Zea mengangguk "Nggih gus".
"Semangat, ketemu calon suaminya " bisik Haura ditelinga Zea. Mendengar itu Zea tampak tegang.
"gausah tegang dong Ze, ketemu calon suami sendiri" bisik Nadine. Pipi Zea tampak memerah mendengar nya.
"Kita duluan yaa Ze, masaknya nanti kalo lo udah selesai" kata Haura.
"Dadahh" Haura dan Nadine melambaikan tangan mereka dan mengedipkan satu matanya.
"Apaan sih, gajelas banget sumpah.., sumpah jantung gua rasanya pindah ke lambung" - batin Zea.
"Zea.. " panggil gus Haydar lembut.
"Nggih gus"
"kamu saya hukum, karena kamu-" kata gus Haydar tiba tiba.
"Loh gus, kok saya dihukum? Salah saya apa yaa gus??" Potong Zea tak terima.
"Saya belum selesai berbicara Zea" Kata gus Haydar tegas.
"Afwan gus"
Gus Haydar menghela nafas. "kamu saya hukum karena kamu sudah menyontek waktu ujian" jelas gus Haydar.
"Nggih gus, kalo boleh tau hukuman nya apa yaa gus? " tanya Zea.
"Tambah hafalan satu juz, nanti malam kamu setorkan hafalan mu ke saya di ndalem"
"Gus kok satu juz?, setengah juz aja yaaa" tawar Zea.
"Saya tidak menerima penawaran" kata Gus Haydar tegas.
"Gus please lah, saya tidak bisa menghafal satuu juz dalam sehari"
"kamu pilih satu juz hafalan atau bersihkan masjid? " tanya Gus Haydar. Zea terdiam.
"Saya tunggu nanti malam di ndalem" kata gus Haydar , ia beranjak pergi.
"Kalo hukuman fisik guaaa nyerahh, tapi, hafalan satuu juz, Banyak bangettt" kata Zea sambil beranjak menuju asrama.
"ngeselin banget ih gus Haydar, sebel banget ah" gumam Zea, ia berjalan sambil menedang batu yang ada didepan nya.
***
"Kenapa Ze? " tanya Nadine, saat Zea memasuki kamar. Ia melihat perubahan raut wajah Zea. Ia tak menanggapi Nadine, ia langsung tiduran diatas kasurnya sambil memukul mukul bantalnya.
"Perasaan tadi ketemu calonnya baik baik aja tuh" kata Haura.
"Kenapa lo? " tanya Nadine mendekati Zea yang sedang memukul bantalnya.
"Sebel gua sama gus Haydar, masa gua dikasih hukuman" curhat Zea.
"Lah kok bisa?"
"bilangnya gua dihukum karena nyontek. Tapi, masa guaaa disuruh hafalan satu juz apa bersihin masjid.. "
"Terus lo pilih apa? " tanya Haura
"yang pasti hafalan, Zea kan gasuka hukuman fisik"
"Bener Ze?"
"Iyalah, tapi masalahnya ituuu gua disuruh hafalan satuuu juzzz" kata Zea heboh.
"guaa gabisaaa satuu juz.. "
"Kapan nyetorinnya? " tanya Haura.
"Nanti malam" jawab Zea
"Serem amat" komentar Haura.
"gausah heran, gus Haydar mah emang gitu" kata Nadine.
"Sebel, sebel.. gus Haydar jelek, gus Haydar jahat.., pokoknya gua sebelll!! " kata Zea.
Kedua temennya hanya tertawa melihat Zea.
"Ngeselin bangetttt, tau ah.., gua ga bakal suka sama gus Haydar yang galak ituuu" kata Zea dengan lantang.
Haura tertawa " awas kemakan omongan sendiri"
"amit amit sama gus galak"
" ya allah, semoga jodohnya Zea gus Haydar. kalo bukan jodohnya gus Haydar Zea ya allah" do'a Nadine.
"Aamiin" Haura meng'aminkan doa Nadine.
"Engga, ya allah.. Jangan dikabulkan" kata Zea. Nadine dan Haura hanya tertawa melihat Zea yang sedang kesal itu. bagi mereka Zea begitu lucu saat sedang kesal begini. Apalagi kalo di jailin.
Jangan lupa ucapkan Alhamdulillah sesudah membaca!
Alhamdulillah..
Insya Allah saya update tiap hari rabu. ditunggu saja kelanjutan nya..
Syukron..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Hayea
Teen FictionAthasya Zea Arundati, seorang perempuan yang tengah mencari ilmu di sebuah pondok pesantren Al fatih, pondok pesantren yang cukup terkenal. Suatu hari di pondok pesantren Al fatih tengah melaksanakan ujian kitab. Seorang perempuan yang biasa dipang...