No Kiss Today?

177 23 3
                                    


Kakashi meletakkan gulungan kertas yang baru dibacanya ke atas meja. Menatap Sakura di depannya lalu menghela nafas pelan.

"Jadi, untuk sementara waktu kau ingin fokus pada penelitianmu dan meminta cuti bekerja?"

"Ya."

"Berapa lama?"

"1 sampi 2 bulan?"

"Bukankah itu cukup lama?"

Sakura meringis, meremat jemarinya yang bertaut. Matanya mengerjap, menatap Kakashi ragu. "Kupikir itu sudah waktu yang paling singkat, Sensei." Dipakainya panggilan lama itu, berharap sosok Kakashi sedikit luluh.

"Nyonya Tsunade sudah mempasrahkan semua ini padaku, namun aku perlu setidaknya sampai besok untuk memikirkan ini. Bisa?"

"Bisa!" Jawab Sakura cepat membuat Kakashi mendengus mendengarnya.

Kemudian Sakura pamit dan keluar dari ruangan Hokage tersebut. Setidaknya, kemungkinan izinnya disetujui sudah 50%. Sakura yakin kalau Pemimpin Desa sekaligus mantan Senseinya dulu itu pasti paham seberapa tertarik dirinya pada dunia penelitian dan medis, kurasa itu cukup bisa dijadikan alasan kenapa izinnya harus dikabulkan.

"Yo Sakura!"

Sakura menoleh, "Yo, dari mana mau kemana Shikamaru?" Sapanya pada pemuda seumurannya dari keluarga Nara.

"Dari rumah dan hendak menemui Hokage. Kau sendiri?"

"Sama sepertimu! Barusan aku menemui Hokage juga."

Shikamaru mengangguk paham, sementara Sakura tersenyum kecil. Keduanya memang tidak bisa dibilang akrab, namun karena Naruto pula keduanya juga terbilang tidak secanggung itu.

"Kalau begitu, aku duluan." Pamit Sakura lebih dulu.

"Aa, baiklah." Saut Shikamaru.

Kemudian Sakura melanjutkan langkahnya, melewati Shikamaru sebelum benar-benar meninggalkan kawasan kantor utama Konoha itu. Sementara itu, Shikamaru sejenak menatap kepergian Sakura sebelum menghela nafas pelan dan ikut beranjak dari sana.

"Mendokuse."



...



Sore hari, Sakura membereskan beberapa buku di rak dalam ruangan miliknya di rumah sakit. Beberapa buku memang sempat Ia baca belakangan ini dan tak semua bisa tersimpan kembali pada tempatnya.

Setelah rak bagian bawah selesai, Sakura berdiri dan menyusun rak buku bagian atas. Ada juga beberapa buku yang seharusnya tidak bertempat di situ, segera saja Ia ambil.

Sakura berbalik badan, hendak menaruh buku yang salah tempat itu ke tempat seharusnya sebelum sosok yang tanpa Ia duga berdiri menyandar pada pintu sambil menatapnya intens.

"Sasuke-kun!"

"Hn."

Kata andalan laki-laki itu. Sebelum kemudian mendekat dan berdiri tepat selangkah di hadapan Sakura. Menatap manik emerald itu lebih lekat.

"Ap-apa yang kau lakukan di sini?"

"Tidak boleh?"

"Eh?!" Sakura panik, menggeleng cepat. "Bukan! Mak—"

"Aku merindukanmu."


"EEEEEEE???" 

Sakura termundur kaget. Mencerna kata-kata yang Sasuke ucapkan dengan pipinya yang merona hebat. Buku yang sejak tadi wanita itu pegang, diremasnya kuat-kuat.

Sasuke dan kelakuannya yang mengejutkan. Entah sudah berapa kali Sakura harus berada di posisi salah tingkah begini, walau sebenarnya setiap bersama Sasuke memang dirinya selalu salah tingkah.

"Ada apa? Kau sakit?"

"Ak-Ak—"

"Wajamu memerah, Sakura." —U

Bahkan Sakura belum bisa menyelesaikan ucapannya, suara Sasuke mampu membuat bicaranya jadi terbata-bata.

"Kau sakit?"

"Tidak!"

"Jadi?"

"Ano, bukan, itu hanya memerah..."

Sasuke mendengus. Dalam hati menertawakan segala tingkah lucu wanita di depannya itu. Sakura, entah sudah berapa kali mereka dalam keadaan begini dan entah berapa kali juga wanitanya itu selalu salah tingkah.

Wanitanya, eh?

"Sayang,"


BLUSSSHHHHH


Lihat saja wajah wanita bersurai merah muda itu, bahkan warna kulit wajahnya lebih merah dari warna surainya yang indah.


"Sayang,"

Sasuke menautkan tangannya ke belakang, sedikit menunduk hingga wajahnya sejajar dengan Sakura.


"Tidak ada ciuman hari ini?"



BLUUUSHHHHHH



"Kau tidak rindu padaku?"

"An-ano–"

"Hn? Kenapa?"

Sakura menggeleng, spontan menutup wajahnya dengan buku yang sedari tadi dipegangnya. Melihat itu Sasuke terkekeh geli. Lucu sekali. Tangan kanan laki-laki itu terangkat, menurunkan buku yang menutup wajah Sakura.

Kemudian wajahnya mendekat, hingga tepat berada di sebelah telinga kanan wanita itu. Berbisik pelan,

"Aku ingin ciumanmu."





♡♡♡

A/N:

WELLLLLLLLLLL

Jadiiiii, cerita ini bahkan sangat-sangat pendek dan mungkin sedikit aneh? Intinya ini hanya one-shot yaaaaaaa

Luv uu❤️‍🔥


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EXTRA SASUSAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang