Prolog

4 1 0
                                    



Seorang pria yang menggenakan jas dokter berjalan dengan terburu buru, langkah kakinya terdengar sangat nyaring di lorong yang sunyi itu. Ekspresi camas terpampang jelas di wajah yang sudah mulai berkeriput tersebut.

Tok...
Tok...
Tok...

Pria itu mengetuk pintu di depannya dengan ekspresi cemasnya.

"Masuk!" Seruan dari dalam ruangan membuat pria berjas tadi segera membuka pintu itu dan masuk ke dalam, pria itu berjalan masuk dan berdiri tepat di depan seorang pria yang sedikit lebih tua dari dirinya.

"Maaf Prof, salah satu hewan percobaan telah kabur dari kandangnya." Pria itu menundukkan kepalanya.

Pria yang sedang duduk sambil menulis itu segera menghentikan aktifitasnya dalam menulis dan melihat bawahannhya itu dengan tajam.

"Bagaimana bisa!!" Pria itu berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri bawahannya itu.

Badan pria bernamteg Setiawan itu gemeteran ketika mendengar bentakkan dari atasannya iru. "Maaf atas keteledoran kami Prof, salah satu peniliti tidak menutup kandangnya dengan benar. "

Pria yang di panggil prof itu menghembuskan nafasnya dengan gusar, beliau kemudian memandang bawahannya dengan tatapan yang tak kalah gusar.

"Saya tidak peduli bagaimana caranya kalian harus cepat temuka objek itu, bila perlu ambil semua tikus yang ada di sudut kota cepat!!"

----------------------------

Di lain tempat, seekor kucing putih sedang menggejar seekor tikus di jalanan, kucing itu kemudian menangkap tikus tersebut dan memakannya.

"Catty! Jangan makan itu!" Seorang gadis remaja berpakaian putih biru mendekat dan mengangkat kucing tersebut, gadis itu menggendong kucing itu dan berjalan menuju rumahnya yang 'tak jauh dari situ.

sesampainya di rumah, gadis remaja tadi kemudian masuk ke dalam kamarnya dan memasukkan kucingnya kedalam kandang yang terletak di sudut kamarnya.

Gadis itu menjatuhkan tasnya di lantai kemudian membaringkan badannya di kasur, dia mengeluarkan handphone dari saku roknya.

Gadis itu tertawa saat menonton sebuah vidio yang di rekam dirinya, sebuah vidio yang menampilkan seorang gadis yang di lempari tomat busuk.Dia kemudian mengirimkannya di group obrolan dengan teman temannya.

Kring....

Kring....

Kring....

Gadis itu mengangkat telfon dari salah satu temannya "Halo." Jawabnya.

"Kok tadi gak ngajak gua? " Suara keras terdengar dari
telfon itu.

" Lah, elonya kan lagi pacaran tadi setan!"

"Oh, iya lupa aing. " Suara tertawa kecil terdengar di seberang.

"Goblok banget jadi manusia. " Gadis itu memutar bola matanya malas

"Jadi... Tadi gimana? Seru gak?"

"Seru cok, mukanya kek kambing banget tadi." Gadis itu tertawa sangat keras.

"Ih... Seriusan? "

"I... "

PAM!!!!

Suara benturan keras tiba tiba terdengar membuat percakapan sang gadis terhenti, gadis itu melihat ke arah kandang sang kucing, asal suara keras tadi.

"Suara apaan itu beb? " tanya temannya.

"Biasa, si Catty. Udah dulu ya gua mau lihat Catty dulu." Gadis itu kemudian menutup telfonnya tanpa mendengar jawaban dari sebrang.

Dengan malas malasan, dia berdiri dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah kucingnya. Dia terkejut saat melihat kucingnya kejang kejang dan mulutnya mengeluarkan busa.

"Astaga Catty!! Kamu kenapa!? " Gadis itu dengan panik mengangkat tubuh sang kucing. Tapi, tiba tiba kucing itu mengigit lengan sang gadis.

"AAAA!" Gadis itu melempar kucingnya dan memegang lengannya yang berdarah, bahkan bagian isi dari lengannya hampir tecabut.








Bersambung........

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang