29

212 31 5
                                    

Pagi harinya,Aldo kembali ke rumah Olla untuk mengganti motor sports yang selalu di simpan di garasi rumah Olla dan menggantinya dengan motor matic kendaraannya untuk bekerja

"Tumben lu pagi banget berangkat kerja,baru juga jam setengah tujuh Do" Aldo hanya tersenyum menanggapi ucapan Arga yang sedang sarapan di meja makan bersama dengan Olla,dia terus berjalan menuju lantai atas untuk mengambil handphone yang masih tertinggal di kamar"tuh bocah kenapa dah?"

Sementara Olla hanya terdiam,karena dia tau dengan apa yang sedang terjadi

"Gue kerja dulu" Ucap Aldo yang kembali dari lantai atas dan langsung pergi ke luar tanpa sarapan dulu seperti biasanya

"Do sarapan dulu"tawar Arga,namun Aldo tidak menjawab dan terus berjalan menuju keluar

Olla pun berdiri dan menggendong ransel sekolahnya untuk berangkat sekolah

"Duluan ya bang"

"Iya La"Olla berlari untuk mengejar Aldo yang sudah berada di luar

"Do"panggil Olla dan berjalan mendekati Aldo yang sudah berada di atas motor tengah memakai helm

"Apa?"

"Malem Ashel nelpon gue,dia nanyain lu karena hp lu gak aktif"

"Hp gue kan ketinggalan di kamar abang lu"

"Iya gue tau,Gue udah ngasih tau Ashel kok"

"Yaudah,gue kerja dulu"

"Do"Olla menahan tangan Aldo ketika dia sudah menyalakan mesin motornya

"Apa lagi?"

"Malem gue ngambil kotak makan yang lu gantungin di motor,kenapa nasi gorengnya masih utuh?lu gak jadi pergi nyamperin Ashel?"

"Dia udah makan"

"Ya tinggal lu kasih aja kocak,biar nanti di makan pas break syuting, malah lu bawa lagi"

"Dia pergi makan sama Brian,gue gak sempet ketemu"seketika Olla terdiam,jadi karena ini perubahan sikap Aldo yang sedikit dingin pagi ini"gue telat ngasih nasi goreng yang dia mau,gara-gara gue kejebak hujan"

"Do gue tau lu cemburu,tapi gue mohon sama lu ngertiin Ashel ya, dia punya penyakit asam lambung,dia gak bisa telat makan"

"Iya La,gue gak marah kok.. Ini salah gue"tanpa pamit,Aldo melajukan motornya untu bekerja

"Mata lu gak bisa bohong Do,gue tau lu marah"

Baru mengendarai motor beberapa meter, tiba-tiba Aldo menghentikan motornya setelah sebuah mobil menghalangi jalannya.

Aldo seketika membuang muka,setelah yang keluar adalah Ashel dengan mata yang terlihat sembab

"Sayang,aku minta maaf soal semalam.. Sumpah aku nyesel, aku pikir kamu gak bakalam dateng,aku coba hubungin kamu tapi handphone kamu gak aktif,di tambah malam itu perut aku udah sakit,aku gak bisa nunda makan"

"Iya,gak apa-apa,aku kerja ya" Ashel menahan tangan Aldo karena dia tau kekasihnya tengah marah walaupun sekuat tenaga dia mencoba bersikap biasa saja

"Aku mohon jangan marah,aku minta maaf"suara Ashel terdengar bergetar,karena bagaimanapun dia tidak ingin Aldo marah dengan kesalah pahamannya

"Aku gak marah Shel"

"Bohong,aku tau kamu marah,aku tau kamu cemburu"Aldo tidak menanggapi ucapan Ashel,dia kembali menyalakan mesin motor namun dengan cepat Ashel mengambil kunci motor yang tergantung

"Balikin,aku bisa kesiangan Shel"

"Kamu boleh pergi,tapi aku mohon maafin aku"Aldo terdiam sementara Ashel kini sudah menangis tanpa melepaskan tangan Aldo dari genggamanannya,dan drama itu menjadi perhatian pengendara lain atau pun para pejalan kaki yang melewati mereka

"Demi nasi goreng yang kamu,aku rela nerobos hujan,aku rela kedinginan tapi setelah sampai,kamu malah gak ada dan dengan entengnya kamu pergi beli nasi goreng sama cowok lain,tanpa nunggu aku dulu,kalopun perut kamu udah sakit kamu bisa kan ganjal dulu makan cemilan,bukannya di sana banyak makanan?"

"Iya sayang aku minta maaf ya"

"Gak usah minta maaf,disini aku yang salah kok,aku yang telat datang" Aldo merebut kembali kunci motor dari tangan Ashel dan kembali menyalakan mesin motor"sana pulang!"dan setelahnya Aldo melajukan motornya, meninggalkan Ashel berdiri mematung di tepi jalan,sementa air matanya terus menetes membasahi pipinya

-

-

"Udah dong Cel stop dulu nangisnya, gue kasian sama lu di marahin terus sama mas fajar(surtadara),udah ya"Greesel terus mencoba menenang kan Ashel yang saat ini masih terus menangis sejak kejadian tadi pagi

"Kenapa Shel?" Tanya Brian yang baru tiba di lokasi syuting

"Akhirnya lu datang juga,ini dari tadi nangis mulu,pas lagi take juga dia jadi gak fokus,sampe harus ngulang beberapa kali dan di marahin juga sama mas Fajar"jelas Greesel,Brian pun segera duduk di samping Ashel dan mengelus rambutnya

"Kenapa hei?"

"Its ok Brian" Jawab Ashel

"Kalo ok gak mungkin di marahin sama mas Fajar,ayok cerita"

"Aku gak apa-apa Brian,aku cuma cape aja"

"Kamu bohong,ayok cerita"

"Yaudah Cel gue mau take ya,udah jangan nangis terus,nanti gue balik lu harus happy lagi"Ashel pun hanya mengangguk,sementara Greesel berlalu meninggalkan Ashel dan Brian berdua di ruangan

"Kenapa?" Tanya Brian lagi

"Aku gak apa-apa Brian,bawel deh"

"Its ok kalo kamu gak mau cerita,tapi tolong bersikap profesional Shel,masalah kamu di luar jangan di bawa ke kerjaan,di sini kamu harus bisa memposisikan diri,aku mohon"

"Iya aku tau,aku minta maaf" Ashel menghapus air matanya dan mengipasnya dengan kedua tangnnya beberapa kali

"Kamu udah makan?" Ashel pun mengangguk

"Nanti malem kita beli sempol kaya kemarin malam ya,aku yang traktir deh"

"Biasanya juga emang kamu yang suka jajanin aku" Mereka pun saling melempar senyum dan suasana kembali menghangat

"Udah ya aku ke ruangan make dulu"

"Jangan lama"

"Gak bisa jauh-jauh dari aku ya?"

"Udah ah sana"Brian pun berdiri dari duduknya dan mengusap kepala Ashel terlebih dahulu sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan Ashel sendiri










ashel&rinjaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang