Nurse 34

537 49 4
                                    

Happy reading gessss
🐺💙🦋
.
.
.
.

2.3k word, typo bertebaran 🙏🏻



Motornya melaju membelah jalanan kota dengan kecepatan rata-rata. Ia ingin mengebut sebenarnya, tapi dia tau bahwa Havis pasti akan mengomel jika ia mengebut.

Havis mengernyitkan dahinya saat menyadari bahwa jalan yang Andra tuju ini bukan jalan menuju rumah.

"Lu, mau bawa kemana? Ini bukan jalan pulang ke rumah!?" Tanya Havis dengan sedikit berteriak agar pria September ini mendengarnya.

"Pasar malam deket Braga" jawab Andra dengan tersenyum di balik helm nya.

Plakk

"Awh, sakit anjirr! Lu kenapa mukul gua sih!" Tanyanya sewot saat havis tiba-tiba memukul bahunya tanpa perasaan.

"gue harus pulang dan lu malah bawa gua pergi tanpa izin ke nenek sama mama pula!!. Inituh jadwalnya nenek minum obat, terus juga waktunya dia jalan-jalan sore, belum lagi gua harus beresin rumah terus nyiapin makan malam! Lu mau gua di marahin hah!!" Sentaknya tepat di indra pendengaran lelaki permana itu.

Andra pun tanpa aba-aba menghentikan motornya secara mendadak, membuat Havis tersentak dan tangannya secara refleks memeluk tubuh pemuda itu dari belakang dengan erat karena takut terjatuh.

"Gue udah minta izin, oke. Dan nenek sama mama udah izinin, jadi lu nggak usah khawatir. Cukup diam, nurut dan kita main malam ini. Anggap aja ini sebagai tanda permintaan maaf gua sama lu, makanya gua bawa lu pergi ke pasar malam, jadi diem dan nikmatin aja." tegas Andra setelah membuka kaca helm nya untuk berbicara dengan Havis.

"Okey" balas Havis dengan suara yang mengecil dan menunduk. Entah kenapa nyalinya tiba-tiba ciut saat Andra berbicara tegas seperti tadi dengan menatap dirinya secara intens untuk meyakinkan nya.

Andra pun kembali menyalakan mesin motor nya. Havis hendak melepaskan pelukannya pada pinggang andra, namun, pria September itu menahannya.

"Pegangan. Gue mau ngebut" ucapnya lalu melajukan motornya dengan kecepatan yang kini ada di atas rata-rata.

Tiga puluh menit berlalu, dan kini mereka sudah tiba di pasar malam yang ada di dekat Braga Bandung. Suasana malam disini memang sangat menyenangkan dan juga cantik dengan di hiasi lampu-lampu yang bersilangan diatasnya.

Havis melihat pemandangan didepannya dengan mata berbinar, membuat andra yang melihatnya tersenyum tipis karena ekspresi nya yang terlihat begitu antusias.

Banyak orang berlalu lalang disini, ada banyak stan makanan juga baik ringan maupun berat semuanya berjajar disini.
Beberapa wahana yang biasa di dapat di Timezone pun ada disini, contohnya seperti bianglala dan juga ombak banyu.

"Mau jajan dulu apa mau main permainan dulu?" Tanya Andra menginterupsi Havis yang masih terkagum-kagum.

"Mau main dulu abis itu baru jajan!" Jawab nya antusias dengan cengiran manisnya.

Andra yang melihatnya pun terkekeh gemas lalu mengusak surai hitam yang kini sudah tidak terikat lagi, "ayok" ajaknya lalu menarik lengan itu untuk masuk kedalam.

Mereka masuk dan mulai menyambangi setiap permainan yang mereka inginkan. Andra menghentikan langkahnya di tempat permainan tembak sasaran dengan senapan laras panjang yang berisi air dan ada berbagai hadiah disana bagi yang berhasil mengenai nya.

"Yes, gotcha! berhasil!" Pekik Havis saat Andra berhasil mengenai sasaran dengan tiga kali bermain dan ketiganya tepat sasaran.

"Mau hadiah apa?" Tanya Andra pada Havis yang masih terlihat antusias.

Nurse/JeongHaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang