Hari yang di tunggu telah tiba. Pertempuran yang akan di penuhi dengan tumpah darah akan segera dimulai.
Tokyo Noir Familia akan menguasai medan pertempuran. Pembalasan dendam yang telah kami persiapkan dalam satu malam dengan pemikiran yang matang.
Rion Kenzo. Orang yang sedari pulang dari sekolah selalu memikirkan cara yang ampuh agar kemenangan berada di tangannya. Walaupun ia yakin akan menang siapapun lawannya.
Caine Chana. Dia adalah orang yang berada di sampin Rion sejak kepulangannya dari sekolah. Rion telah menyuruhnya tinggal bersamanya untuk memastikan keamanannya hingga perang tiba.
Tentu saja mereka di temani oleh Souta dan juga Gin. Jujur saja dengan kehadiran Souta, Gin, dan juga Caine membuat hati Rion jauh lebih tenang.
Dia tidak akan terima jika salah satu dari temannya itu terkena imbas dari musuh-musuhnya itu. Mungkin saja perasaan dia saat ini hanya ingin melindungi Caine, begitu pula dengan Souta dan Gin.
' Bro. Lu belum tidur dari semalem. '
' Santai. '
' Gw tau lu tahan ga tidur 3 hari 3 malam. Tapi apa lu ga kasian sama tubuh lu hah? '
' Gabisa Gin. Gw gabisa ga mikirin keselamatan Caine! '
' Gw tau Rion! Tapi lu juga harus mikirin diri lu. Lu itu kepala dari TNF, gw gak mau lu kenapa napa! Begitu juga Caine. Dia ga mau lu kenapa napa Rion! '
' Cukup Gin. Lu jangan sampe ngomong hal ini ke Caine oke? Gw ga akan maafin kalo lu ngomong ke dia. '
' Ga. Gw bakal bilang ke dia. '
' Gin! '
' Demi kebaikkan lu Rion. '
Gin berlari keluar ruangan dan di kejar oleh Rion dari belakangnya.
' Anjing Gin! Gw ga bercanda! Gw gabakal maafin lu kalo ngomong itu ke Caine! '
' Bodo amat. Gw ga akan nurutin lu kali ini. '
Gin terus berlarian di Koridor. Dia bernitan berlari ke kamar Caine dan Souta sebelum seseorang menabraknya dari depan.
' Goblo-' kata-katanya terputus setelah melihat orang yang menabraknya
' Anjir Gin. Gin ngapain di lantai? Lagi ngepel ya? '
' Haha iya gw lagi ngepel. ' tawa kesal dari Gin ' Aku jatoh ini gara-gara kamu Souta! Tolongin dong! ' lanjut kesal Gin
' Hah! Kamu jatoh gara-gara Souta Gin?! Waw, impresif. ' terkejut setengah meledek
Gin yang kesal akhirnya membangunkan dirinya sendiri dengan dumelan
' Ah Souta. Kamu ngapain sih disini. ' tanya Gin kesal
' Atuh kenapa sih Papi sama Gin berisik banget! Masih pagi tau. Kasian itu si Caine masih tidur. ' kesal Souta
' Maaf Souta.. ' penyesalan Rion
' Souta. Kamu tau gak, itu si Rion belum tidur dari malem. Makannya aku lari ke kamar kamu buat laporan ke Caine. '
' Anjing Gin! Mulut lu gw kokop nih yeee. ' kesal Rion
' Papi! Belum tidur!? ' kejut Souta sembari mendekatkan diri ke Rion ' Astaga! Kebiasaan banget si Papi. ' sambung Souta yang menempelkan kedua tangannya ke pipi Rion
' Heh Souta. Dengerin penjelas aku dulu oke? '
' Ahh ga ada penjelasan! Sekarang papi tidur! Masih ada waktu buat papi tidur. '
Souta mendorong paksa tubuh Rion ke kamarnya untuk tidur. Rion menepis tangan Souta mengisyaratkan penolakan darinya.
' Ah papi. Tidur ga?! ' paksa Souta
' Gak mau Souta. '
' Papi? Apa papi mau tidur di samping Caine? '
Ide iseng muncul di otak Souta
' Gak! Gila kali kamu Souta. '
' Mungkin aja lu gabisa tidur karena ga disamping Caine kan yonn.. Gw tau nih maksud lu.. ' senyum sus dari Gin
' Ayo Gin. Kita geret si Papi ke kamar Caine. ' pinta Souta dan dianggukin oleh Gin
' Weeehhhm. Gila kali. Cokk jangan cokkk! ' teriak Rion
' Udah terima aja sii yonn.. Santai.. Dijamin tidur lu nyenyak ini. ' ledek Gin
' Anjir yang lo pada. Awas lu ya nanti. ' ancam Rion
' Bodo amat. ' serempak Gin Souta
Akhirnya mereka berhasil membawa Rion ke depan kamar Caine. Tanpa pikir panjang mereka mendorong tubuh Rion kedalam kamar lalu mengunci pintu kamar dengan cepat.
' Woii anjirr! Buka pintunya! ' gedor Rion terus menerus
' Papi. Papi jangan berisik. Jangan ganggu Caine tidur.. ' teriak pelan dari Souta
Rion yang tersadar langsung mengurungkan gendorannya dan teriaknya itu.
' Sialan yaaa kalian. Liat aja nanti kalian. '
Saat berbicara seperti itu, Gin dan Souta hanya membalasnya dengan ketawa nakal nya. Mungkin mereka akan membuka pintunya beberapa jam kedepan.
Kemungkinan juga Caine bakal bangun siang karena efek bius nya masih ada di dalam tubuhnya.
...
Rion terbingung apa yang akan dia lakukan dikamar itu. Tidak mungkin jika dia harus tidur di samping Caine. Itu akan membuat jantungnya terus berdegup.
Rion melihat sekitar dan mendatangi Caine yang sedang tertidur dia atas kasurnya.
' Cantik... ' gumam Rion
Rion mengusap lembut rambut yang menutupi wajah Caine dan terus memandangi nya. Dia terus bergumam dalam hatinya bahwa temannya yang ada diatas kasurnya ini sangat cantik dan menawan di matanya.
' Apa yang terjadi denganku? ' gumamnya
' Rion! Sadar yon! Dia temen lu. '
' Jangan sampe dia ilfil sama perasaan lu yonn! '
Rion tersadar dari lamunannya dan segera menjauh dari tubuh Caine. Dia benar-benar terkejut dengan apa yang terjadi dengan dirinya itu.
Dengan kesadaran penuh akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan kasur itu dan membaringkan tubuhnya dia atas sofa yang berada di dalam kamarnya itu.
Dia benar-benar lelah dengan apa yang terjadi kemarin. Kenapa semua kejadian itu harus terjadi di satu waktu?
Rion terus berfikir hingga dirinya terlelap dalam tidurnya. Bersyukur bahwa dirinya bisa tidur tenang sebelum peperangan dimulai.
oke teman-teman sampai disini dulu ceritanya. untuk kelanjutannya bakal ada di next chp yh.
unchh, untuk sekali lagi aku minta maaf karena jarang up disini. aku bakal sempet-sempetin terus buat mampir ke cerita ini.
jujur aja di dalam hatiku, aku lebih lancar buat cerita 'another ending' ketimbang cerita ini huhuhu😢
okee segitu aja.
untuk next ditunggu terus yh!
see you next chp guys! ~