Happy Reading 🐈
•
•
•16:00
Trio kampret belum juga pulang dari kediaman Damian sejak tadi pagi, mereka masih setia berada di rumah Damian dan sekarang tengah berada di halaman belakang sembari merokok.
Sedangkan Damian dan tari kini berada di ruang keluarga bersama anak mereka, Damian tak ingin berbaring di dalam kamar dan ingin berbaring di ruang keluarga saja bersama anaknya.
"Besok kita ke rumah sakit aja ya, mas" ajak tari saat melihat wajah suaminya yang penuh dengan luka lebam dan kini bahunya sudah di pasang penyangga bahu
Damian yang berbaring di atas kasur pun hanya menggelengkan kepalanya lalu menunjukan senyum terbaiknya agar sang istri tak khawatir lagi dengan keadaannya sekarang, tari sedari tadi tak henti hentinya membujuk agar dirinya pergi ke rumah sakit besok.
"Kenapa gak mau? Dokter yang tadi itu cuma ngecek ngecek gitu aja, kita kan gak tau ada luka dalam atau enggak dan bis_____.
"Sayang" panggil Damian
Tari langsung terdiam lalu melihat wajah suaminya yang kini tengah menatap wajahnya.
"Udah, ya. mas beneran gak apa apa" ucap Damian dan tari langsung menggigit bibir bawahnya sembari memainkan jari jari tangannya
Kedua mata tari kini sudah berembun dan dirinya tak bisa berhenti untuk menyalahkan dirinya sendiri dengan apa yang sudah terjadi pada Damian.
"Mas marah ni kalau kamu nangis lagi" peringat Damian
"Hiks.. Hiks"
Tari malah menangis dan tak menggubris ucapan Damian barusan, dirinya kini terisak dan membuat Damian mau tak mau harus bangun dari berbaringnya lalu menarik tubuh tari yang duduk di sebelahnya untuk masuk ke dalam pelukannya.
Damian mengusap punggung istrinya dengan lembut kemudian mengecup pucuk kepala sang istri berulang kali.
"Mama nya Elyn kenapa nangis terus, hm?" Tanya Damian dengan lembut
Tari tak menjawab pertanyaan suaminya dan ia hanya menikmati pelukan dari sang suami yang kini tengah sakit.
"Assalamualaikum" ucap Sinta dan ferdian
"Waalaikumsalam" jawab Damian dan tari masih saja diam
Tari menarik dirinya dari pelukan Damian lalu ia langsung berdiri saat kedua mertuanya berjalan menuju arahnya.
Tari kini mencium punggung tangan kedua mertuanya saat mereka sudah berada di hadapan tari. Setelah itu, Ferdian dan Sinta menghampiri Damian yang tengah duduk dengan wajah penuh luka lebam dan bahu di beri penyangga.
"Kamu kenapa sampe kayak gini, Dami?" Tanya Sinta sembari mengelus lengan Damian dengan lembut
"Dami gak apa apa kok, ma" balas Damian
Ferdian menghela nafasnya saat melihat wajah tampan sang anak yang tampak sangat kacau dan mengerikan.
"Kamu kenapa? Berantem sama siapa?" Tanya ferdian pula
"Gak usah di bahas lagi deh, pa, dami males"
"Papa harus tau dong kenapa kamu bisa seperti ini. Leo tadi nelfon papa cuma bilang kalau kamu berantem sama anak kecil sampai kamu luka parah, terus anak kecil yang Leo maksud itu siapa?" Tanya ferdian lagi
Tari yang masih berdiri pun langsung saja meremas ujung kaos yang ia kenakan saat ayah mertuanya ingin tau tentang apa yang terjadi kepada Damian.
"Ma-maafin tari, pa, ini semua gara gara tari. Mas Dami berantem sama mantan pacar tari yang tiba tiba datang ke sini" ucap tari
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIERCE HUSBAND [END✓]
Romanzi rosa / ChickLitMenceritakan tentang seorang guru yang akan bertanggung jawab dengan kehamilan muridnya, walaupun bayi yang di dalam kandungan sang murid bukan lah darah dagingnya.