Pagi ini cuacanya cukup dingin dikarenakan sehabis hujan dan sialnya ini terjadi di hari senin, yang dimana semua pekerja dan anak sekolah mau tidak mau harus kembali menjalankan rutinitasnya. Jam dinding menunjukan pukul 06:05 pagi seorang ibu sibuk di dapur menyiapkan pesanan kue dan bekal makanan untuk anak-anaknya.
"maa kaos kaki lita dimana ?" teriak Jelita dari dalam kamar. "Di tempat biasa adek, kamu cari dulu yang bener" jawab
"maa qila jangan pakai telur yaa bekalnya pakai nugget aja, qila bosen telur terus ma setiap pagi" ucap Aqila sambil berjalan mendatangi dapur di tempat mamanya berada. "iyaa" ucap mama
"Iihh kakak nuggetnya kan tinggal 4 mau buat lita semua" sahut lita dari kamarnya
"Apaan sih dek bagi-bagi laah" balas qila
"Ini apa sih masih pagi udah ribut aja pusing mama"
"maa abang jalan dulu ya, doain hari ini kerjaan abang lancar ya ma dan semoga nantinya abang bisa sukses dan bahagiain mama, adek-adek dan ayah" ucap Rony lalu mencium tangan mamanya.
Sebagai anak pertama tentu saja Rony memiliki rasa tanggung jawab kepada keluarganya, memang saat ini ayahnya masih bekerja namun penghasilannya belum cukup untuk menutupi seluruh kebutuhan keluarga terutama biaya sekolah adik-adiknya.
Sebelumnya Rony bekerja di sebuah pabrik otomotif namun karena habis kontrak, terpaksa ia harus mencari pekerjaan lain. Saat ini ia bekerja di sebuah kampus elit sebagai asisten kepala perpustakaan.
Pekerjaan tersebut diberikan oleh Pak krisna yang tidak lain adalah sahabat dari ayah Rony, seorang Kepala Biro Administrasi di Universitas Pelita Bangsa. Beliau sengaja memberi pekerjaan tersebut kepada Rony karena ingin membalas jasa ayahnya yang dahulu sering membantunya saat dirinya kesusahan.
Selain bekerja, Rony juga sedang menempuh pendidikan sarjana di universitas terbuka di kota tempat tinggalnya saat ini.
"mama selalu doakan yang terbaik untuk anak-anak mama, terutama abang semoga sukses, lancar ya bang kuliah dan kerjanya. Abang hebat bisa jalanin keduanya dengan baik sampai saat ini. Mama dan ayah bangga sama abang. Sama Aqila juga nih sekolahnya pinter banget, sekarang udah mau lulus SMA, semoga berhasil untuk mendapatkan beasiswa ya sayang. Maafin mama dan ayah yang belum bisa biayain kuliah kamu ya" ujar mama kamilia yang lantas memeluk Aqila dan Rony, kecuali Jelita karena masih di kamar mencari kaos kakinya.
Rony Putra Ardiansyah, adalah anak pertama dari pasangan Ardiansyah dan Kamilia Pratiwi yang saat ini berusia 21 tahun, Rony memiliki 2 orang adik perempuan Aqila Putri Ardiansyah berusia 17 tahun dan Jelita Putri Ardiansyah berusia 13 tahun. Keluarga mereka adalah keluarga yang berada dan disegani pada zamannya. Ayahnya dahulu pengusaha sukses di bidang property. Karena beberapa kesalahan ayah Rony, usaha mereka bangkrut tepatnya saat Rony berusia 12 tahun.
Di tengah keributan dan keharuan yang terjadi, ayah Rony masih tertidur pulas di atas kasur lantainya karena hari ini jadwal kerja shift malam.
*****
Berbanding terbalik dengan Aylin, rumahnya sangat sunyi bahkan meja makan besar dengan 8 kursi pun kosong. Ia hanya sendirian di meja makan tersebut, karena kedua orang tuanya sedang pergi keluar kota selama 1 minggu untuk urusan bisnis.
Merasa sudah terbiasa dengan keadaan tersebut, Aylin sangat menikmati sarapan nasi goreng udang, makanan kesukaan Aylin yang dibuat oleh bik Sari.
Aylin, memiliki nama lengkap Yasmina Aylin adalah Anak tunggal dari pasangan Abimanyu dan Puspita Andini yang saat ini berusia 20 tahun. Aylin adalah anak yang mandiri dan pintar. Mereka tinggal di komplek perumahan elit di Jakarta.
Bik Sari adalah salah satu asisten rumah tangga yang sudah ikut bekerja dengan keluarga Pak Abimanyu sejak Aylin berusia 10 tahun dan sudah paham betul dengan kebiasaan keluarga mereka. Bik sari juga tempat curhat ternyaman untuk Aylin saat ini, hanya beliau yang selalu ada dan bisa mengerti perasaan Aylin karena bik Sari juga memiliki seorang anak perempuan di kampungnya, usianya 3 tahun di bawah Aylin.
"biiik" tidak lama setelah Aylin panggil, bik Sari pun datang"iya non, ada yang mau ditambah?"
Dengan senyum manisnya, Aylin menjawab "engga bik, tolong temenin aylin makan. Bibik sarapan juga sini" ucap Aylin yang sambil mengambilkan piring dan nasi goreng untuk bik Sari
"jangan repot-repot non, bibik bisa ambil sendiri"
Aylin tidak menjawab dengan kata melainkan dengan senyumannya yang manis dan tulus, ia tetap mengambilkan nasi gorengnya untuk bik SariSetelah selesai makan, Aylin pamit untuk berangkat ke kampus karena ada kuliah jam 9 pagi, ia pergi menggunakan mobil kecilnya berwarna biru warna kesukaan Aylin hadiah ulang tahun ke 17 dari orang tuanya.
Aylin kuliah di Universitas Pelita Bangsa mengambil jurusan Managemen Bisnis agar dapat mengikuti jejak ayahnya menjadi pengusaha, disamping kesibukannya menjadi mahasiswi ia juga sudah mulai belajar menjadi pengusaha.
Aylin memiliki sebuah Salon and Spa yang sudah cukup terkenal di kotanya, salon tersebut dibuka sejak tahun pertama Aylin masuk kuliah yang artinya usaha tersebut sudah ia jalani selama kurang lebih 2 tahun bermodalkan uang pemberian ayahnya dan seluruh tabungannya yang sudah ia kumpulkan sejak kelas 1 SMA.
Sesampainya di parkiran kampus, ia langsung disambut oleh ketiga sahabatnya sedari SMA. Mereka adalah Tania, Angel dan Rosa 3 gadis ceria yang setia menemani Aylin saat sering merasa kesepian.
"Lin, kantin yuuk. Belum sarapan gue" rengek Tania
"kali ini minta ditraktir apalagi tan? Bakso, mie ayam, nasi padang, nasi goreng?" ujar Rosa sambil meledek ke arah Tania
"duuhh gue lagi males ke kantin, mau ke perpus aja" jawab Aylin
"Lin, kita tau lo pinter sampe dapet beasiswa. Tapi plis lah jangan belajar mulu lin. emang lo ga pusing rutinitas lo cuma ke kampus belajar, pulang langsung ngurus salon, sampe rumah belajar lagi. Kita nongki sebentar lah di kantin" ujar Angel.
Aylin adalah salah satu perempuan yang bisa dibilang idaman para lelaki. Selain pintar sering mendapat beasiswa sejak sekolah, ia juga berparas cantik, berkulit putih, rambutnya hitam sebahu dan bentuk tubuhnya yang bagus.
Setelah mendengar jawaban Angel, Aylin mulai goyah dan mengikuti ajakan teman temannya tersebut. "iya juga ya, kalo gue cuma belajar dan ngurus bisnis terus, gimana gue mau dapet pacar kaya ketiga temen gue" batin Aylin
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampai Akhir
Novela JuvenilSejak hadirnya Aylin di hidup Rony, ia menjadi seperti menemukan semangat baru begitu juga sebaliknya. Sejak hadirnya Rony, Aylin seperti memiliki rumah kedua di hidupnya. Badai pasti datang menerpa hubungan mereka. Dengan kekuatan cinta, akankah me...