01 • Awal Pertemuan

557 44 10
                                    

"Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaa."

Jeritan suara pelayan kerajaan dari pavilium putri raja membuat gempar seluruh kerajaan Girish. Semua orang berdatangan menghampiri sumber suara tersebut. Mereka semua terkejut melihat seorang wanita terbujur kaku di kolam milik putri raja. Seluruh pengawal kerajaan segera mengamankan lokasi tersebut. Sang pangeran yang mendengar kabar tersebut langsung menuju ke tempat perkara bersama tiga pengawal pribadinya. Sontak tubuh Pangeran mematung melihat wanita yang berada di kolam tersebut adalah Putri Zia, calon istri dari Pangeran Abimayu.

 Sontak tubuh Pangeran mematung melihat wanita yang berada di kolam tersebut adalah Putri Zia, calon istri dari Pangeran Abimayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Puu..triii...Zia," tetesan air mata Pangeran Abimayu tak dapat dibendung lagi. Dirinnya sangat terpukul melihat calon istrinya yang terbujur kaku di kolam air miliknya.

Begitu pula dengan keluarga dari Putri Zia, mereka semua terpukul atas kejadian ini. Ibu dari Putri Zia menangis dengan keras sekali hingga dirinya pingsan karena tidak kuat melihat apa yang sudah terjadi pada anaknya.

Pengawal kerjaan dari ayah Putri Zia langsung menutup jasad putrinya, dengan kain putih. Kemudian Pangeran Abimayu dan ketiga pengawalnya meninggalkan tempat kejadian. Ayah dari Putri Zia bersama istrinya meninggalkan tempat kejadian dan menyerahkan tugas kepada pengawal kerajaan untuk mengurus jasad dari putrinya itu.

Pangeran Abimayu masih tidak percaya dengan apa yang terjadi pada calon istrinya itu. Dia curiga atas kematian Putri Zia. Dia percaya bahwa ada dalang dibalik kematian Putri Zia. Pangeran Abimayu beserta ketiga pengawal pribadinya tersebut berencana akan melakukan penyelidikan atas kematian Putri Zia.

Hari pertama penyeledikan dia tidak menemukan petunjuk tentang siapa dalang dibalik kasus kematian calon istrinya itu 'Putri Zia'. Hari demi hari, penyelidikan tersebut tidak membuahkan hasil sama sekali. Hingga di minggu ketiga di saat bulan purnama, ketika Pangeran dan ketiga pengawalnya sedang melakukan penyelidikan, mereka melihat seseroang berbaju hitam dengan gerak-gerik aneh sedang memasuki Pavilium milik Putri Zia. Melihat hal tersebut, Pangeran dan ketiga pengawalnya berenca untuk menyergapnya.

Kemudian Pangeran dan ketiga pengawalnya langsung mendobrak pintu pavilium tersebut. Dan terlihat seseorang berpakaian hitam sedang mengobrak-abrik ruangan tersebut. Sontak orang tersebut kaget, ketika Pengeran mendobrak pintu dari pavilium terebut. Terjadi pertarungan yang sangat sengit antara mereka berlima. Pengawal Pengeran yang paling kuat yaitu Mahesa hampir mengalahkannya, namun tidak berhasil. Sehingga orang berpakaian hitam tersebut berhasil kabur menggunakan kuda milik penjaga Pavilium Putri Zia.

Pangeran dan ketiga pengawalnya tidak menyerah, mereka pun mengejarnya dengan kuda. Terjadi kejar-kejaran antara Pengeran dengan orang tersebut. Pangeran Abimayu tidak mengenali orang itu, karena wajahnya tertutup oleh kain, hanya bagian matanya saja yang dapat ia lihat. Pangeran beserta ketiga pengawalnya mengejarnya hingga hutan Kitai, hutan terlarang yang tidak boleh dimasuki oleh siapapun. Dihutan Kitai, Pangeran kehilangan jejak dari orang berpakaian hitam terebut.

Suasana yang sangat sunyi membuat salah satu pengawal Pangeran Abimayu menjadi ketakutan. Dia adalah Kangta, pengawal paling muda diantara ketiga pengawal Pangeran Abimayu. Tiba-tiba Kangta terjatuh dari kudannya, sehingga membuat semuanya menjadi panik. Setelah Kangta, disusul Harish yang tiba-tiba terjatuh dari kudanya. Kemudian Pangeran Abimayu dan Mahesa turun dan mengecek keadaan mereka berdua.

Prince Of GirishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang