17.

7 3 0
                                    

Dikano Arkatama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dikano Arkatama

maaf ganggu waktu loini pemberian lo?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maaf ganggu waktu lo
ini pemberian lo?

eh Aurié
iya rié maaf ya lagi lagi gue ngasih ini itu tadi kepencet

oh gitu, terimakasih yaa gue suka

sama sama Aurié

jujur saja Dikano bahagia dan tersenyum ketika membaca respon dari Aurié yang mengatakan bahwa ia menyukai pemberian Dikano.
baru saja Aurié memakan 1 cookies tiba tiba saja ada yang mengetuk pintu kamar nya itu

tok tok tok

Aurié menghampiri pintu kamar nya dan membuka pintu kamar nya

plak

1 pukulan keras di pipi Aurié dan Aurié tidak menyadari dimana letak kesalahannya??

"DASAR JALANG TIDAK TAHU MALU!!" ucap Rina dengan nada sedikit tinggi

"m-maksud ibu apa??" tanya Aurié dengan nada bergetar

"KAMU KIRA SAYA TIDAK TAHU? MAKANAN YANG BARUSAN DI KASIH BIBI ADALAH PEMBERIAN LAKI LAKI KAN?? JAWAB!!" ucap Rina dengan nada tinggi

"tetapi lelaki itu adalah teman Aurié buk" jawab Aurié

"HALAH, YANG NAMANYA JALANG PASTI TIDAK ADA PERTEMANAN KAMU DAN MAMA MU SAMA! TIDAK ADA YANG BEDA. INGAT ITU!" ucap Rina

Rina meninggalkan Aurié yang masih berdiri diam dan membeku.
Aurié kembali masuk ke kamar nya dan mengunci diri nya
Aurié meremas rambut nya dengan kuat dan menangis

"sekarang aku harus apa??" tangis Aurié pada diri nya sendiri

Aurié mengigat bahwa ada sesuatu di dalam laci kamarnya itu
sebuah pisau kecil atau bisa di sebut dengan kata silet.
silet yang di gunakan Aurié tersebut sebelumnya adalah untuk merapikan alis tetapi Aurié tidak memakai nya.
Aurié mengingat bahwa salah satu teman sekolah nya pernah menyuruh nya untuk melakukan self harm.

BERTAHAN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang