Semuanya sibuk, banyak orang yang berlari kesana dan kemari untuk mengurus semuanya. Semua orang begitu sibuk mengurus pernikahan Kaiser dan [Name], setelah beberapa hari melalui cobaan yang begitu berat bagi Kaiser akhirnya hari ini semuanya berakhir. Secara resmi, mereka menikah di depan altar, mengucapkan janji suci yang berarti memperjelas hubungan mereka.
"Michael, selamat." Isagi datang sembari menggandeng Bachira yang terlihat manis dengan balutan jas putih bercampur kuning. Bachira tersenyum manis, memberikan ucapan selamat kepada Kaiser walaupun mereka tidak saling kenal.
"Terimakasih." Kaiser membalas senyuman, matanya melirik ke arah tangan Isagi yang mengenggam tangan Bachira. Padahal setau Kaiser, Bachira sangat anti dipegang sesuai cerita Isagi padanya. Isagi tertawa kecil, "aku dan Bachira resmi pacaran." Kaiser terbelalak kaget tapi kemudian mengucapkan selamat pada Isagi.
Isagi izin pamit karena acara akan segera dimulai, Bachira melambaikan tangannya dan berkedip ke arah Kaiser. Kaiser yang melihat itu menjadi bingung pada tingkah laku pacar Isagi yang baru, tadi Bachira tidak menggodanya, bukan?
Seketika lampu menjadi redup, hanya ada sedikit lampu sorot yang menyala. Detik itu juga Kaiser berdiri tegak saat mengetahui acara telah dimulai, pembawa acara mulai memberikan sambutan-sambutan kepada tamu undangan yang diundang secara khusus. Kaiser berkeringat dingin, tangannya bergetar hebat saat mendengar acara selanjutnya.
Saatnya [Name] masuk. Kaiser tak bisa menahan detak jantungnya yang berdegup kencang, dia mencoba untuk mengontrol nafasnya tapi tetap saja nafasnya bergetar karena gugup. Iringan lagu mulai dimainkan saat pintu di ujung terbuka, sontak Kaiser memejamkan matanya melihat pintu terbuka. Setidaknya dia memiliki waktu beberapa detik untuk mengontrol nafas saat matanya terpejam.
Suara sorak riuh dari tamu undangan menggelegar begitu saja, mereka bertepuk tangan meriah melihat sang mempelai perempuan berjalan masuk menuju altar. Kaiser perlahan membuka matanya, mengumpulkan keberanian untuk melihat [Name]. Mata biru Kaiser terbuka begitu saja saat melihat wanitanya di ujung sana berjalan mendekat ke arahnya yang sudah menunggu bersama pendeta.
Kaiser tertegun melihat kecantikan [Name] yang terpancar begitu kuat. Gaun pernikahan yang [Name] pilih tidak heboh dan memiliki bawahan mekar seperi gaun pernikahan pada umumnya, gaun ini bisa dibilang sedikit polos dibandingkan pernikahan yang lain. Hanya saja, baju ini lebih cocok untuk tubuh tinggi [Name]. Wajahnya yang tersenyum kecil sembari mengenggam sebuket bunga, lehernya yang begitu jenjang terlihat begitu saja dan hampir membuat Kaiser terbakar api cemburu karena orang-orang melihat leher [Name].
Semua orang tertawa saat Kaiser melamun, bukannya menjemput [Name] tapi dia malah melamun. Kaiser tersadar oleh lamunannya saat [Name] memanggilnya dengan pelan, bergegas dia turun dari altar dan mengenggam tangan [Name] untuk kembali naik ke altar. Kaiser tak bisa melepas pandangannya dari [Name] yang begitu cantik, rambutnya ditata sedemikian rupa hingga menjadikannya orang paling cantik yang pernah Kaiser lihat.
Kaiser mengigit bibir bawahnya, "kamu cantik." [Name] tersenyum, baru saja ingin membalas ucapan Kaiser tapi dia sudah panik melihat Kaiser yang tiba-tiba menangis. Selama mereka bersama, [Name] tak pernah melihat Kaiser menangis sedikit pun. Sifat somobong Kaiser lebih condong, jadi dia tidak menyangka Kaiser akan menangis.
Semua undangan tertawa gemas melihat Kaiser yang terisak dan [Name] yang mencoba menenangkan Kaiser secara panik. Wajah Kaiser memerah, begitu menonjol karena dia memakai jas berwarna putih untuk pernikahan hari ini.
"Jangan tertawa." Satu ucapan [Name] sudah membuat satu ruangan berhenti tertawa. [Name] berdecak kesal kepada orang-orang yang tertawa, Kaiser sedang menangis dan mereka malah tertawa. [Name] meminta tolong kepada seseorang untuk mengambilkan air untuk Kaiser dan juga tisu.
KAMU SEDANG MEMBACA
【Fanfiction Blue Lock】 Serendipity⚠ [Kaiser Michael]
Novela JuvenilKaiser Michael, seorang pengusaha muda melanjutkan karier ayahnya. Siapa yang tidak mengenal Kaiser? dia terkenal akan penggila seks. Ya, memang. Kaiser selalu bermain-main bersama para gadis yang tidak bersalah, hingga suatu hari dia memutuskan unt...