“Awal Permasalahan”
Keesokan harinya, saya pikir hari ini akan berjalan dengan normal. Awalnya seperti biasa saya di sekolah belajar dan bermain bersama teman – teman, tetapi hari ini saya berpikir lagi mengapa 2 hari yang lalu Alice tidak ingin bareng bersama saya ?. Kalau hanya masalah dia tidak ingin disoraki teman – teman saya itu hal yang bodoh, lagian teman – teman saya hanya menyorakinya tidak sesering itu.
Saat bel sekolah berbunyi, tiba – tiba Elvan menjemputku. Saya rasa tingkah laku Elvan tidak seperti biasanya, dia datang lebih awal untuk menjemputku. Ponsel saya berbunyi, ternyata ada pesan dari Alice.Alice: “ Adit, Elvan dah disitu?,” tanya Alice
Aditya: “ Udah,” jawab saya
Alice: “ Okay,” jawab Alice dengan singkatDari sini saya curiga, mengapa Alice tiba – tiba menanyakan soal Elvan?. Dan tiba – tiba Elvan datang lebih dulu untuk menjemputku, apakah mereka berdua sudah berjanjian untuk menemuiku?. Sesampainya Alice di depan kelasku, saya yang duduk terdiam disamping Elvan tiba – tiba berdiri untuk mendahului mereka berdua. Saya tau kalau saya bukan siapa – siapa dari Alice, tetapi ini benar – benar membuat saya jengkel.
Saat saya berjalan, mereka berdua berjalan di belakang saya dan mengobrol dengan akrab. Sungguh ini hari yang aneh, biasanya mereka berdua bertengkar karena hal sepele. Tapi justru di hari ini mereka benar – benar dekat, hingga saya tidak diajak untuk mengobrol sama sekali. Saat saya berjalan, saya tidak menoleh ke belakang. Yang saya dengar hanya,
Elvan: “Kenapa kemaren nggak masuk?,” tanya Elvan
Alice: “Gapapa males aja,” jawab Alice
Elvan: “Hari ini kamu bekal apa?,” tanya Elvan kedua kalinya
Alice: “Bekal nasi goreng babi guling,” jawab Alice
Elvan: “Babi guling darimana?.”
Alice: “Dari bali.”Hanya itu saja yang bisa saya dengar dari percakapan mereka berdua, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Alice merupakan sosok yang saya sukai dan dilain sisi Elvan teman dekat saya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADITYA: MELANGKAH LEBIH DEWASA
RomansaMemang waktu kita kecil sampai remaja kita merasa hidup itu penuh hal yang seru dan menyenangkan. Dan berpikir bahwa perasaan itu akan terus menerus hingga nanti kita beranjak dewasa, dan ternyata sebenarnya tidak. Layaknya Aditya, semasa kecilnya p...