09.Godaan Manager

23 2 0
                                    

Kwon Soonyoung, sang CEO muda nan menggoda, memijit pangkal hidungnya yang penat. Lampu ruangan remang-remang, sengaja disetting demikian agar matanya yang lelah bisa sedikit beristirahat. Dokumen di hadapannya berhamburan, namun fokus Soonyoung sudah buyar.

Lee Jihoon, sang manager yang selalu membuat Soonyoung salah tingkah, melangkah masuk dengan senyum misterius. Kemeja sutra hitam yang dipakainya sedikit terbuka di bagian kerahnya, menampilkan tulang selangka yang menggoda.

"CEO Kwon," sapanya dengan suara bariton yang dalam, membuat bulu kuduk Soonyoung meremang.

"Jihoon? Ada apa?" Soonyoung berusaha terlihat tenang, namun getaran suaranya tak bisa disembunyikan.

Jihoon berjalan mendekat, aroma maskulin miliknya memenuhi udara. Dia berhenti tepat di belakang Soonyoung, seolah sengaja membuat sang CEO semakin tegang. Dengan gerakan lambat, Jihoon mengambil alih tumpukan dokumen, jemari mereka bersentuhan. Sentuhan itu seperti sengatan listrik, membuat Soonyoung menegakkan punggung.

"CEO Kwon bekerja terlalu keras," bisik Jihoon tepat di telinga Soonyoung, hembusan napasnya hangat di leher sang CEO. "Biar saya yang urus dokumennya. CEO Kwon lebih butuh... pelepasan tension."

Soonyoung bergidik. Nada menggoda Jihoon membuatnya panas dingin. Dia melirik ke arah pintu, memastikan tak ada orang lain yang melihat.

"Jihoon, ini kantor," desisnya, suaranya parau.

Jihoon terkekeh pelan, suaranya rendah dan sensual. "Dan siapa bilang kita tidak bisa bersenang-senang sedikit di kantor?"

Dengan gerakan cepat, Jihoon mengunci pintu. Cahaya lampu redup semakin menambah suasana ambigu. Soonyoung tersentak saat Jihoon menariknya ke dalam pelukan. Nafas mereka memburu, saling beradu.

"CEO Kwon," Jihoon berbisik lagi, matanya menatap Soonyoung dengan intens. "Menurutmu, apa hukuman yang pantas untuk seseorang yang bekerja terlalu keras?"

Soonyoung terpaku, tenggorokannya tercekat. Tubuhnya menegang, namun ada sensasi geli yang menyenangkan mengalir di perutnya.

"Hukumannya..." Soonyoung membalas pelan, suaranya nyaris tak terdengar. "...hukumannya adalah..."

Jihoon mendekatkan wajahnya, bibirnya nyaris menyentuh bibir Soonyoung. "Hukumannya adalah..."

Dunia seakan berhenti berputar saat bibir mereka bertemu. Ciumannya panas dan penuh hasrat, membakar ketegangan yang selama ini terpendam. Soonyoung melingkarkan lengannya ke leher Jihoon, membalas ciuman itu dengan penuh gairah.

Desahan samar keluar dari bibir mereka saat tangan Jihoon menyusup ke balik jas Soonyoung. Kantor yang biasanya hening kini dipenuhi suara desahan dan kain yang bergesekan.

"CEO Kwon," Jihoon bergumam di sela ciuman, suaranya serak. "Malam ini, kita lupakan sejenak tentang pekerjaan..."

Soonyoung mengangguk antusias, gairahnya semakin memuncak. Malam itu, di ruangan remang-remang kantor mereka, CEO dan managernya hanyut dalam kobaran cinta dan hasrat yang tak tertahankan.


Snapshots of Life : SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang