Azzura menutup novel Man of Pure Love karya Hong Ban Ya lalu menaruh novel tebal itu di nakas, ia bangkit meregangkan seluruh badan nya yang begitu penat padahal seharian ini Azzura hanya berbaring membaca novel, kenapa rasanya seperti habis mengaduk semen tiga roda?
"Masak apa ya... " Monolog nya. Saat membuka pintu kamar, gadis itu melihat sosok laki-laki berahang tegas, mata tajam yang tampak begitu tenang namun tak luput dari ambisi kemenangan sedang fokus mengotak-atik stick playstasion dengan serius. Laki-laki, itu Noah Haidan suami nya.
Azzura berjalan menuju sofa tempat Noah bermain PS, Noah yang menyadari kehadiran sang istri langsung menghentikan permainan nya dan memusatkan seluruh perhatian nya pada Azzura.
"Kenapa, Ra?" Tanya Noah saat melihat Azzura duduk di samping nya.
"Kamu mau makan apa?" Azzura balik bertanya
"Ada bahan apa aja emang?" Azzura bersedekap tampak berusaha mengingat apa saja bahan makanan yang tersisa.
"Seingat ku cuma jamur tiram deh, kamu mau itu?" Azzura menawarkan, Noah menatap Azzura yang menunggu jawaban, sudah tiga bulan mereka tinggal di apartement yang sama, tiga bulan juga Azzura mengurusnya seperti seorang istri tapi entah kenapa rasanya ada tembok besar yang masih membuat mereka canggung.
"Ih kalo di tanya tuh jawab! malah ngeliatin gitu!" Protes Azzura sambil memukul lengan Noah, laki-laki itu terkekeh "Mau aku temenin groceries dulu gak?" Tanya Noah
"Nanti kalo ketemu temen-temen sekolah gimana?" Raut khawatir Azzura tampak sangat menggemaskan di mata Noah.
"Yaudah tinggal bilang kita suami-istri." Jawab nya enteng "IH NOAH SERIUS!!" Pekik Azzura
Laki-laki itu hanya tertawa santai "Engga bakal ketemu. Kita groceries deket sini aja kok, yuk?"
"Boleh deh, aku siap siap bentar ya." Azzura menyetujui, lalu beranjak dari sofa.
"Jangan lupa pake jaket, Ra. Udah malem dingin." Noah mengingatkan
"Iya, kamu juga." Balas Azzura
"Aku tunggu di parkiran, ya." Ucap Noah, Azzura mengangguk lalu berlari menuju kamar nya.
•••Setelah 20 menit perjalanan akhir nya Azzura dan Noah sampai di supermarket yang masih dekat dengan apartemen yang mereka tempati.
Azzura segera mendorong troli mencari bahan-bahan masakan sesuai request Noah. Ayam balado dan jamur saus tiram, Azzura dengan serius memilih bahan bahan masakan tersebut sedangkan Noah mengekori di belakang tampak serius juga memperhatikan padahal ia tak mengerti apa-apa.
Alam Dewantoro
| No, besok gue Nathan sama Raffi ke
apart lu ya, mau main PS sama makanNoah Haidan
Ada bini gue, kosan Nathan aja|Alam Dewantoro
| Males kosan Nathan bau ompol jir, apart lu aja sekalian liat my Azzura si cantikNoah Haidan
Gue tanya Azzura dulu|Alam Dewantoro
| Oke, Suami idaman ahayNoah berdecak setelah membaca pesan dari sahabat nya itu, lalu memasukan ponsel nya ke kantong jaket. Azzura yang masih memilih ayam mengalihkan perhatian nya kepada Noah.
"Kenapa, No?" Tanya Azzura, menangkap raut sebal dari wajah Noah.
"Engga Papa, Ra." Jawab Noah, mendengar jawaban itu Azzura mengangguk lalu melanjutkan memilih ayam.
"Besok kalau temen-temen ku main ke apart boleh gak?" Tangan Azzura otomatis berhenti mendengar pertanyaan Noah.
Pernikahan Noah dan Azzura hanya di ketahui keluarga dekat dan beberapa sahabat kedua nya. Sebenarnya ini bukan pertama kali sahabat Noah main ke apartement mereka. Walaupun belum akrab, Azzura akan berusaha menerima kehidupan suami nya dan berbaur dengan orang-orang terdekat Noah.
"Boleh, No." Ucap Azzura sambil memasuk kan beberapa ayam ke dalam troli.
"Abis belanja bahan masakan, kita beli camilan dulu ya, buat temen-temen kamu besok" Noah tersenyum mendengar penuturan Azzura, "Makasih, Ra" Ucapnya lalu mengambil alih troli.
Setelah selesai dengan semua bahan masakan, pasangan muda itu beralih menuju tempat camilan, Azzura memasukan beberapa camilan kesukaan Noah, ada juga camilan kesukaan nya. Mata Azzura berhenti pada bungkusan jelly dengan isi beruang warna-warni.
"Kamu inget nggak? ini jelly yang sering kita habisin di rumah pohon dulu masih kayak gini ya ternyata bentuk nya" Ucap Azzura antusias, Noah terkejut mendengar hal tersebut ia menatap wajah Azzura yang masih membolak balik kan bungkusan jelly sambil menghitung berapa beruang warna merah kesukaan nya.
Azzura masih ingat.
Merasa tak ada respon Azzura menoleh ke arah Noah yang masih memandang nya.
Duh goblok banget gue! ngapain sih ngomongin rumah pohon pasti lah Noah gak inget! duh goblok mampus abis ini makin awkward.
Azzura gelagapan ketika sadar masih di pandang oleh Noah, tangan nya dengan cepat meletakan jelly beruang itu ke rak. Noah yang tersadar pun terlihat bingung kenapa Azzura meletakan kembali jelly keramat itu.
"Aku gak jadi beli deh" Ucap Azzura lalu berjalan ke arah camilan lain.
"Kenapa Ra?" Tanya Noah lembut, padahal Noah sangat senang Azzura masih mengingat makanan kesukaan mereka "Beruang merah nya dikit" jawab Azzura asal, tiba-tiba ia mempercepat langkah nya.
"Kalau gitu kita cari yang banyak beruang merah nya, sama yang banyak beruang hijau" Ajak Noah sambil mengejar langkah Azzura
"Aku masih suka" Perkataan Noah membuat Azzura tercekat.
Noah masih suka.
"Yaudah kesana lagi" Kata Azzura membuat Noah tersenyum lalu mendorong troli mengikuti langkah Azzura yang berbalik ke arah rak jelly.
Azzura dengan serius melihat bungkusan jelly itu dan membandingkan dengan bungkusan lain yang mana lebih banyak beruang merah dan hijau nya, sedangkan Noah sibuk menatap wajah serius Azzura yang menurut nya lucu.
"Azzura" panggil Noah membuat fokus yang di panggil teralihkan "Besok kalau kamu di godain, Nathan atau Alam lempar mereka pake bantal "
Azzura menyerngit mendengar perkataan Noah, sebenar nya ia mengerti karena memang setiap sahabat suami nya itu mampir ke apartement pasti Azzura selalu mendengar pujian cantik atau di goda sampai merona oleh sahabat suami nya itu.
"Emang kenapa?" Tanya Azzura
"Aku gak suka kamu di godain gitu" cetus Noah, Azzura terkekeh "Iya No, nanti aku lempar pake bantal kalau mereka macem-macem."
Mendengar hal itu, Noah langsung tersenyum lebar membuat mata nya seperti bulan sabit begitu manis.
"Yaudah yuk, bayar." Ajak laki-laki itu mengenggam tangan Azzura lalu mendorong troli belanjaan mereka ke kasir.
•••
Setelah membayar seluruh belanjaan mereka, pasangan muda itu menuju ke area parkir. Dan memasukan seluruh belanjaan ke bagasi mobil.
"Noah?" Noah yang sibuk memasukan belanjaan ke dalam bagasi menoleh begitu juga Azzura yang dari tadi masih mengabsen belanjaan nya takut ada yang kurang.
"Eh ada Azzura juga?"
Azzura kaget.
itu Sabila teman sekolah nya dan Noah, Sabila adalah orang yang sering di gosipkan pacar Noah di sekolah.
a/n : maaf masih berantakan dan banyak typo 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Poem Of Love
FanfictionAzzura dan Noah terpaksa harus menikah di usia muda, karena permintaan orang tua mereka tak ada kebencian di pernikahan ini, tetapi ada tembok yang besar selalu memberi batas antara mereka. Tentang rumah pohon, puisi yang saling menyembuhkan.