15.SAGARA[TINGGAL DIMANSION GARA]

172 8 0
                                    

𝗛𝗮𝗹𝗼 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮, 𝗺𝗮𝗮𝗳 𝗯𝗮𝗻𝗴𝗲𝘁 𝘆𝗮, 𝗯𝗮𝗿𝘂 𝘂𝗽𝗱𝗮𝘁𝗲, 𝗯𝗲𝗹𝗮𝗸𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗶𝗻𝗶 𝘀𝗶𝗯𝘂𝗸 𝗯𝗴𝘁,𝘀𝗶𝗯𝘂𝗸 𝘂𝗷𝗶𝗮𝗻 , 𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗽𝗲𝘀𝘁𝗮 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗯𝗮𝗻𝗴𝗲𝘁 𝗱𝗶𝘁𝗮𝗵𝘂𝗻 𝗶𝗻𝗜, 𝗺𝗮𝗮𝗳 𝗯𝗮𝗻𝗴𝗲𝘁🙏🏻🙏🏻.

𝗕𝘂𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗳𝗼𝗹𝗹𝗼𝘄 𝗮𝗸𝘂𝗻 𝗶𝗻𝗶,𝗳𝗼𝗹𝗹𝗼𝘄 𝘁𝗲𝗿𝘂𝘀 𝘆𝗮, 𝗬𝗮𝗻𝗴 𝗶𝗻𝗶 𝗮𝗸𝘂 𝗺𝗮𝗸𝘀𝗮.

𝗦𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮𝘁 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮, 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗽𝗮 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸-𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮, 𝗴𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀 𝗸𝗼𝗸.

Zira dilarikan ke rumah sakit milik gara "medika aleksa", kondisi zira sangat parah sekarang ini,gara benar-benar panik, takut kehilangan orang yg dia sayang untuk kedua kalinya.

"Bagaimana kondisi pacar saya, hah? " Tanya gara tegas, dan berteriak.

"Tenang dulu tuan" Ucap dokter itu, dengan menunduk.

"Kondisi pasien kritis,kami akan melakukan semaksimal mungkin untuk beliau"ungkap dokter itu, gara semakin khawatir, tak sanggup membayangkan kehilangan orang yang sangat ia sayang.

"Kalau Zira tidak selamat, rumah sakit ini yang saya bakar, dan kamu__" Tunjuk gara ke atas muka dokter itu.

"Juga harus mati jika tak bisa menyelamatkan zira".
Dokter itu pun kembali masuk ke dalam ruangan.

" Kamu gila, ingin membakar rumah sakit ini, orangtua kamu susah payah bangun rumah sakit ini, dan kamu,,,se'enteng nya ingin membakar?"tanya kasa kepada gara yang sudah emosi itu.

"Apa guna rumah sakit, kalau tak bisa menyembuhkan pasiennya" Ujar gara.

Ck, Gila"batin kasa.

"Ini semua salah leo brengsek itu"jerit gara, mengepalkan tangan.

Setelah berjam-jam menunggu dokter, akhirnya dokter pun keluar.

"Bagaimana kondisi zira" Tanya gara, bangun dari duduknya.

"Kondisi pasien alhamdulillah membaik, dan sudah boleh di jenguk, tetapi pasien belum menyadarkan diri, akibat obat tadi mungkin"ungkap dokter itu, gara yg mendengar zira sudah baik dan boleh dijenguk, langsung masuk kedalam ruang itu.

"Maaf tuan, pasien  harus dibawa keruangan nya" Ucap suster didalam ruangan itu.

"Ruangan VIP, pribadi keluarga saya" Ucap gara, dan diangguk oleh suster itu.

Gara mengikuti suster itu, sampai ke dalam ruangan VIP keluarga nya.

"Kamu udah, keluar sana" Usir gara ketus, ia tak sabar ingin melihat zira, pacarnya itu.

Gara duduk di kursi ya telah disediakan di samping brangkar itu, menatap wajah zira yg cantiknya tak tertandingi.

"Maka-nya, lo emang gak bisa gue tinggal kan"ucap gara kepada zira yg tak kunjung sadar itu.

Gara mengenggam erat tangan zira, sesekali menciumnya.

𝘊𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬*ucap gara dalam hati.

Gara menunggu zira yang tak kunjung sadar, akhirnya ia tertidur dengan posisi duduk, tangan nya masih setia mengenggam tangan zira.

Tak lama zira kunjung terbuka mata dengan perlahan-lahan, melirik kiri-kanan mengingat dimana keberadaan nya sekarang.

SAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang