Happy Reading
"Bagaimana cara kita menuju altar yang ada diluar sana?" tanya (Name) sembari menatap ngeri pemandangan yang ada diluar pelindung di sekeliling istana, tentu saja buatan Nagi.
"Itulah gunanya Isagi ikut bersama kita" sahut Shidou dengan santainya, sementara Isagi tetap diam tak memberi tanggapan sedikitpun. Sepertinya hubungan mereka berdua belum terlalu membaik, mungkin juga masih sulit bagi Isagi untuk menerima fakta bahwa Shidou adalah saudara tirinya.
(Name) menghela nafas. "Dimana Kaiser?"
"Sejak sampai kemari, dia mengurung diri dikamarnya" jawab Isagi.
(Name) langsung berjalan pergi mencoba memberi waktu untuk mereka berdua, berharap mereka bisa meluangkan waktu untuk saling terbuka dan bicara.
(Name) langsung membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu. Ia melihat punggung Kaiser yang sedang duduk memunggunginya sambil memegang sebuah foto, dirinya versi kecil dan seorang anak perempuan mirip dengan (Name), atau itu memang (Name) saat ia kecil. Sepertinya Kaiser terlalu larut dalam lamunannya hingga tak menyadari kedatangan (Name) di dekatnya. Bahkan hingga (Name) mendekat dan duduk di sebelahnya, ia masih tak bergerak seinci pun.
"Kai" barulah saat (Name) memanggil namanya, ia menoleh pada wanita itu dengan ekspresi terkejut. Ia buru-buru menyembunyikan foto di tangannya ke dalam laci nakas di sebelah tempat tidur.
"Ada apa?" tanya Kaiser.
"Aku hanya bosan berada di ruangan yang sama dengan mereka. Jadi aku kemari" ucap (Name). "Foto tadi.... Kau saat kecil? Dengan siapa?" tanyanya penasaran.
"Kau melihatnya ya?" Kaiser tersenyum kecut dan menghela nafas. "Maaf, aku bukannya bermaksud selingkuh. Aku hanya sering ingat padanya setiap kali aku bersamamu. Karena kalian sangat mirip" ucapnya.
(Name) terpaku, bukan pada apa yang dikatakan oleh Kaiser, melainkan pada ekspresi wajah Kaiser yang sangat berbeda dari dirinya yang biasanya. Terlihat jelas raut sedih dan kerinduan yang mendalam di wajahnya.
"Dia.... cinta pertamamu?" tanya (Name).
Kaiser mengangguk, "Calon saintess yang hilang. Dulu aku beberapa kali bertemu dengannya saat aku menyamar jadi rakyat biasa ke kota, saat itu dia belum menjadi calon saintess. Hanya gadis kecil polos biasa, bahkan saking polosnya dia menolong seseorang yang tidak dia kenal tanpa tahu yang dia tolong ternyata seorang penculik" Kaiser tertawa masam sejenak sebelum melanjutkan. "Aku kebetulan ada disana. Aku merasa harus menolongnya atau jika tidak akan terjadi hal yang gawat setelahnya. Setelah harus bertarung dengan susah payah melawan penculik itu, jangan tertawa.... Bagaimanapun saat itu aku masih anak-anak, melawan orang dewasa itu tidaklah mudah" muncul rona merah tipis di pipi Kaiser, sepertinya ia sedikit malu saat mengatakan bahwa ia kesulitan melawan seorang penculik. Yah, wajar saja, mengingat harga dirinya yang setinggi langit.
'Gemas juga' batin (Name) sambil tersenyum kecil.
"Sejak itu, kami beberapa kali bertemu dan aku mulai jatuh cinta padanya. Hingga aku mengikuti turnamen penentuan calon raja...... Aku tidak lagi bertemu dengannya. Aku merasa harus menjauhinya dan melupakannya, karena menjadi raja artinya aku harus menikah dengan calon saintess yang baru. Sampai akhirnya aku ke istana Phalosa, saat itu aku akhirnya tau bahwa dia adalah calon saintessnya. Aku sangat bahagia saat itu. Tapi..... Para iblis tiba-tiba muncul dan membuat kekacauan di istana, tidak.... Lebih tepatnya di seluruh negeri. Dan dia akhirnya menghilang" Kaiser menunduk, kedua tangannya menggenggam erat penuh kebencian.
"Iblis-iblis keparat itu, siapapun yang memanggil mereka..... Akan aku musnahkan mereka semua tanpa tersisa" gumamnya dipenuhi amarah, bahkan urat-urat dilengannya sampai menonjol.
(Name) menggenggam tangan Kaiser. "Kita akan melakukannya bersama" ucapnya.
Kaiser menarik nafas, menenangkan emosinya lalu tersenyum. "Terima kasih"
(Name) ikut tersenyum,
'Kurasa, aku harus mencoret nama Kaiser dari daftar orang yang dicurigai, kan?' batinnya.to be continued~
KAMU SEDANG MEMBACA
Substitute Queen | Bluelock x reader
Fiksi PenggemarBlueLock © Muneyuki Kaneshiro dan Yusuke Nomura (Name) seorang perangkai bunga, penjual sekaligus pemilik toko bunga, tiba-tiba dihampiri oleh seorang pria misterius yang mengenalkan dirinya sebagai Isagi Yoichi, seorang pengawal sekaligus penasihat...