2

315 0 0
                                    

danu menaruh curiga dengan kepergian sean namun ia juga tak mau ikut campur dengan urusan pribadi orang lain

masalah dalam hidup nya saja bertambah tambah semenjak ia mengenal sean
segala sesuatu yang terjadi pada sean ia yang harus menanggung nya

saat sedang menikmati tidurnya suara dering telfon terdengar dari handphone nya mau tak mau danu harus mengangkat nya dengan mata yang masih terpejam

" halo mas eh ini mas danu kan ya gue agas temen tama bisa kesini ga mas

" hmm

sebenarnya danu sedikit malas namun ia sepertinya tau apa yang sedang sean dan teman temannya lakukan karna suara musik dj dari dalam telfon terdengar sangat jelas

danu pun memakai jaketnya dan bergegas menuju bar yang sudah agas beritahukan

tak butuh waktu lama mobil danu terparkir di depan sebuah bar
ia pun masuk kedalam mencari cari di mana sean berada sehingga matanya melihat sebuah tangan melambai ke arahnya danu yang melihat sean sudah sempoyongan segera menghampirinya dan tubuh rain pun ambruk seketika di dekapannya

Agis dan senja pun tersenyum kikuk saat melihat danu menatap keduanya, mereka tak bisa mengucapkan apa apa kerana merasa sedikit takut melihat ekspresi danu yang terkesan menyeramkan

tak mau membuat keributan danu pun langsung membopong tubuh sean keluar dari bar itu

" monyet nyusahin lu tam " teriak senja saat danu sudah menjauh.

di depan mobil danu menurunkan tubuh rain dan menyuruh nya untuk masuk

" ga mau awas ah, " dengan setengah sadar rain memberontak tidak mau masuk kedalam mobil

namun dengan geram danu sedikit mendorong tubuh rain agar masuk kedalam mobil

akhirnya mobil melaju meninggalkan bar itu rain masih memejamkan matanya merasakan pusing dan kantuk bersama sedangkan danu hanya bisa menatapnya malas.

di pertengahan jalan tiba tiba sean sedikit sadar dan melihat dirinya berada di dalam mobil

danu sempat melirik ke arah sean yang sudah sadar namun ia enggan untuk bertanya sehingga tubuh sean bersandar di pundaknya membuat sedikit kasian.

....
langit sudah mengelap di selimuti awan abu yang tebal
sore ini sean duduk termenung di bangku taman tak banyak orang yang terlihat di sekitarnya hanya dirinya yang terduduk sendirian

suara petir bergemuruh menandakan hujan akan menguyur membasahi dirinya sean enggan sekali untuk bangkit dan berteduh

bayang bayang seseorang kala itu membuatnya takut untuk pulang

sean dan danu sempat berdebat malam itu membuat sean tak mau melihat wajah danu untuk sesaat

ia sebernya sudah meminta senja dan agas untuk menjemputnya tapi mereka bilang tidak mau lagi ikut di marahi oleh danu nantinya.

benar saja hujan turun dengan deras membasahi seluruh tubuhnya
namun sean masih enggan untuk pulang ke kosannya

cukup lama sean terguyur hujan namun tekatnya untuk tidak berteduh semakin kuat hingga sebuah payung menghalangi dirinya terkena air hujan

" ga usah nyusahin orang " suara berat laki laki terdengar sangat familiar di telinga sean ia pun berbalik untuk melihatnya

" haris, lo ". sebelum melanjutkan kan ucapan tubuh sean langsung di angkat oleh haris untuk masuk dalam mobilnya

" gelo turunin ga "

" diem nanti jatoh "

setelah duduk manis di dalam mobil sean sedikit malu melihat kondisi yang basah kuyup

Role the Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang