Sepasang mata terus bergerak mencari di keramaian sebuah mall. Mata tersebut menerka, mengamati satu persatu orang yang ia temui sepanjang langkahnya menuju lantai 4 sebuah mall di bilangan Jakarta Selatan tersebut. Mata yang terus mencari tersebut akhirnya menyerah saat lift yang ia tunggu datang menjemputnya, lift yang datang dari lantai basement tersebut terbuka untuk mengantar gadis tersebut menuju lantai 4. Gadis itu memandang satu persatu manusia yang berada di dalam lift, sampai akhirnya matanya tertuju pada seorang pria yang berdiam di pojok lift. Pria yang memakai sebuah hoodie hitam dan celana cargo senada tersebut sadar akan pandangan gadis bertubuh mungil tersebut ke arahnya.
Pria itu memberikan senyum tipis untuk menyapa sang gadis yang juga tersenyum ke arahnya, meski tak saling mengenal namun pria itu berbunga melihat gadis bernama Freya itu memberikannya senyuman. Beberapa orang yang berada di dalam lift memandang gadis mungil yang memasuki lift, wajahnya yang manis dengan mata yang indah dan senyum menawan seakan menyapa para pengunjung yang menaiki lift. Meski awalnya cukup penuh pengguna, tetapi pada lantai 2 lift tersebut kini menyisakan pria hoodie hitam tersebut dengan gadis yang bernama Freya.
"Hai, kamu nonton theater ya?" tanya Freya menyapa, membuat pria itu terkejut setengah mati.
"Ee... iya... kebetulan verif" balasnya, tak menyangka Freya akan menyapanya lebih dulu.
Freya memang terkenal ramah dan rendah hati, namun ia sangat tak menyangka kalau Freya akan menyapanya terlebih dahulu meski tak saling mengenal.
"Nama kamu siapa kak?" tanya Freya, memberikan senyum yang memperlihatkan giginya yang rapi.
"Bagas Fre..." balas Bagas pada gadis tersebut, senyum yang dijuluki karamel dari gadis itu membuat Bagas merasa waktu berjalan begitu lambat.
"Ooh kak Bagas... kamu kenal aku kak?" tanya Freya kembali, lagi-lagi dengan senyum manisnya pada pria bernama Bagas tersebut.
"Kenal lah, siapa yang gak kenal kamu sih hahaha"
"Hahaha kak Bagas... aku jadi malu..."Seharusnya, lift tersebut cepat mengantarkan mereka dari lantai 2 menuju lantai 4 mall tersebut, tetapi bagi Bagas waktu berjalan begitu lama. Sebagai seorang fans, mendapatkan kesempatan yang bisa saja hanya dia yang pernah alami adalah sebuah mukjizat. Meski bukan fans Freya secara langsung, namun mendapat kesempatan bercengkrama dengan member di luar event merupakan surga yang tak terbayangkan baginya.
"Kak... temenin aku sebentar mau gak?" tanya Freya, tangannya langsung menekan tombol lantai 7 ketika lift mendekati lantai 4.
"Eh... gimana? Iya boleh boleh..." Bagas terkejut, Freya hanya tersenyum dengan manis padanya.
Lift sempat berhenti di lantai 4 namun Freya langsung menekan tombol untuk menutup lift tersebut kembali. Akhirnya lift meluncur menuju lantai 7 dengan membawa kedua insan manusia tersebut.
"Fre... gapapa? Kita mau kemana emang?" tanya Bagas yang semakin bingung, lift terus melewati lantai-lantai dengan Freya yang hanya diam menatap ke arah pintu lift.
"Udah, ikut aja ya?" balas Freya kembali dengan senyum yang menghipnotis tersebut.
Akhirnya Bagas hanya menuruti Freya, mendapat durian runtuh bisa berduaan bersama member seperti ini siapa yang tak mau, kan?
"Eh... di sini kan toilet doang?" tanya Bagas pada Freya yang membuat gadis itu terkekeh sambil berpegangan tangan dengan Bagas.
"Jangan bilang ini kyak gossip soal toilet F7?" tanya Bagas kembali tanpa menolak ajakan Freya.
"Hehe, udah sampai jadi gossip ya?" tanya Freya, Bagas balas mengangguk seraya mereka memasuki toilet.
Freya, member yang terkenal strict dan sangat patuh pada peraturan tersebut ternyata memiliki rahasia yang sama seperti beberapa member lain. Ia rindu belaian laki-laki, namun peraturan pada grupnya membuat ia tidak bisa memiliki hubungan serius dengan pria manapun. Diajari oleh Jessi dan Fiony, akhirnya Freya berakhir melakukan hal yang sama seperti mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Collection 2
Fanfictionsama aja seperti yang pertama, biar gak kebanyakan aja yang sebelah hehe