Office

94 18 3
                                    

!!WARNING!!
CHAPTER INI MENGANDUNG 🔞 DI MOHON UNTUK YANG DIBAWAH UMUR UNTUK TIDAK MEMBACA DAN UNTUK YANG TIDAK SUKA ATAU TIDAK NYAMAN SILAHKAN DI SKIP SAJA, TERIMA KASIH.

_________________

Lucius dibuat pusing oleh anak perempuannya itu, bisa-bisanya pergi keluar tidak izin terlebih dahulu. Tadi dia sedang tidur tiba-tiba anak laki-lakinya masuk ke biliknya dan berkata bahwa anak gadisnya tidak ada di dalam tenda, dan sebentar lagi pertandingannya akan dimulai.

"Padahal baru ku tinggal tidur sebentar sudah hilang saja anak itu." gumamnya sambil mengamati sekeliling mencari anak gadisnya itu. Sementara Draco ia suruh untuk mencari di arah lain.

"Mr. Malfoy!" sontak Lucius menoleh kearah suara yang memanggilnya, terlihat satu keluarga yang beranggotakan tiga orang.

"Potter." sinisnya ketika melihat seringaian mengejek dari kepala keluarga Potter itu.

"Apa yang kau lakukan? pertandingan akan segera dimulai dan kau malah berkeliaran seperti mencari anak kucing." ejeknya, sang istri yang mendengar perkataan suami langsung menyenggol kasar lengannya, sudah tua masih saja jahil, pikirnya.

"Bukan urusanmu, Potter jelek." ejek balik Lucius, hendak berjalan pergi dari hadapan keluarga Potter itu.

"Apa anda mencari putri anda, Mr. Malfoy?" anak dari keluarga itu membuka suara membuatnya yang hendak melangkah terhenti, ia menoleh kearah Harry dan mengangkat satu alisnya.

"Dia ada di tenda Mr. Riddle. Dia tadi-" tanpa mendengar penjelasan dari Harry, Lucius langsung melangkah pergi membuat jengkel James yang memperhatikan.

"Dasar tidak tahu terima kasih." desisnya, sang istri Lily hanya mengelus punggung suaminya dan anaknya yang terdiam. Lalu mereka melanjutkan berjalan menuju tribun penonton.

Sementara disisi Lucius, kini pria paru baya itu sudah berada di dalam tenda milik Tom.

"Dimana dia?" tanyanya.

"Dia siapa?" bingung Tom.

"Putriku tentu saja, siapa lagi?" Lucius menghela napas.

"Oh, dia sudah kembali dari tadi." jawabnya enteng. Sedangkan Lucius sudah frustasi.

"Ya ampun, lalu kenapa dia belum juga kembali ke tenda? pasti dia tersesat ini." bergegas Lucius pergi mencari anaknya disekitar, diikuti oleh Tom yang penasaran.

____________________

Sedangkan yang dicari terduduk di samping tenda entah milik siapa sambil memandangi orang-orang berlalu lalang dengan raut wajah yang stress.

"Kenapa tidak ada seorang pun yang ku kenal?" keluhnya saat memandangi orang-orang tersebut.

Dia hanya bisa pasrah menunggu seseorang yang ia kenal datang dan membawanya kembali ke tendanya. Sesekali dia merengek kesal, diwajahnya sudah terlihat muka-muka stressnya, mata yang berair, air mata yang telah mengering di pipi gembung nan pucatnya, hidung yang memerah dan berair, bibir cherry yang di manyunkan sukses membuat banyak mata tertuju padanya.

"Cedric, Cedric kesini!" seruan seorang pria paru baya memberinya secerca harapan saat dia mengucapkan nama yanga sangat dia kenali.

Gadis itu langsung heboh mencari sumber suara yang berada ditengah-tengah orang-orang yang berlalu lalang.

"Hiissh.. mana sih?" desisnya kesal kala tak kunjung mendapati orang yang ia kenal.

PROFESSOR RIDDLE (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang