01

1.1K 64 5
                                    

"Bukankah sudah ku katakan bahwa aku tidak bisa." Seorang pria berucap dengan geram kepada istrinya. Pria itu lelah selalu saja pembahasaan ini yang diributkan.

"Mengapa Naruto, aku sangat menginginkan nya. Ibu pun setuju dengan hal ini." ucap Shion kepada suaminya Naruto. Shion bingung mengapa Naruto selalu saja menolak untuk memiliki anak.

Naruto menatap Shion dengan tatapan tajam nya. Ah, mengapa Shion tidak mengerti bahwa Naruto belum menginginkan untuk memiliki anak.

Ibu dan Shion selalu saja memaksa dirinya. Naruto selalu mengabaikan keinginan ibunya dan Shion karena dirinya benar-benar belum menginginkan nya.

Apalagi pernikahan nya dengan Shion atas perjodohan yang Ibunya buat. Bahkan Naruto saja belum bisa menyentuh Istrinya hingga saat ini.

Naruto menghela nafas dengan kasar "mengertilah Shion, aku belum ingin memiliki anak." Shion menatap Naruto dengan tatapan kecewanya.

"Bukankah memiliki anak hal yang membahagiakan. Dengan kita memiliki anak pernikahan ini akan terasa lengkap" Ucap Shion dengan mata yang berkaca-kaca.

Naruto menatap Shion dan menggenggam tangannya, "Tidak perlu terburu-buru, kau dan aku masih harus saling mengenal. Aku masih butuh waktu Shion, kita bahkan belum bisa untuk saling mencintai." Ucap Naruto dengan lembut. "Kau masih mencintai kekasihmu bukan, kita akan memiliki anak jika kita sudah saling mencintai. Jangan terlalu memikirkan keinginan Ibu untuk memiliki anak." Lanjutnya sembari Naruto memeluk Shion untuk menenangkan istrinya itu.

"Jika aku mengatakan kejujuran apakah kau akan percaya." Tanya Shion kepada Naruto.

Naruto mengangguk, "Apa yang ingin kau katakan tentang kejujuran." Shion pun melepas dekapan Naruto lalu menatap mata biru safir itu.

"Aku jatuh cinta padamu, Naruto." Naruto menatap Shion dengan raut yang terkejut. Ia terkejut dengan apa yang Shion katakan.

"Mungkin kau bingung, tapi sungguh aku mencintaimu, Naruto." Ucap Shion kembali. Shion ingin Naruto tahu bahwa dirinya sudah tidak mencintai kekasihnya lagi melainkan Naruto.

"Shion maaf mungkin aku belum bisa menjawabnya. Ini masih terlalu cepat." Naruto berucap dengan lembut agar Shion tidak tersinggung.

Shion pun mendudukkan kepalanya, "aku mengerti, mungkin suatu saat kau akan membalasnya bukan." Shion menatap Naruto dengan senyuman.

Lalu Shion pun meninggalkan Naruto yang sedang menatap dirinya. Sungguh Shion berharap suatu saat nanti Naruto bisa membalas perasaannya.

                                  ...

Sore ini Naruto mendapat pesan titipan dari Shion, Naruto diminta untuk mampir menuju pusat perbelanjaan, karena Shion berkata bahwa daging untuk makan malam ternyata habis.

Maka dari itu Naruto pun saat ini sedang berada di pusat perbelanjaan untuk membeli titipan Shion. Naruto bingung dimana letak daging karena pusat perbelanjaan ini sangat luas.

Naruto menatap sekeliling nya "Ah, tempat ini sangat luas." Pada saat sibuk menatap sekelilingnya Naruto tidak sengaja melihat seorang wanita dengan surai indigo sebatas pinggul itu tengah kesulitan mengambil sesuatu.

Naruto berjalan mendekati wanita itu "Apakah butuh bantuan, nona?" Tanya Naruto . Wanita itu pun terkejut menatap Naruto. "Ah, bolehkah tolong ambil kan sereal yang berada di rak paling atas." Wanita itu menunjuk sereal yang berada di rak atas.

Naruto lalu mengambil kotak sereal yang wanita itu maksud tanpa kesulitan mengambilnya. Lalu Naruto memberikan kotak sereal itu. "Terimakasih sudah membantuku, tuan" wanita tersebut berucap dengan tersenyum.

Affair Of The Heart [NARUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang