03

12 2 2
                                    

Sesampainya di rumah.. Zea sudah menunggu di depan rumah, bersandar ke dinding

"..nahhh.. Balik juga lu.. Mana nasi padangnya? " Tanya Zea

"Ini kak"
Jawab milo sambil memberikan nasi padangnya

"...lohh.. Satu doang??lah terus lo makan pake apa??" Tanya Zea

"..Milo.. Makan yang udah di masak bibi aja kak" Jawab milo

"..oohh, yaudah kalau gitu"

Zea pun pergi ke kamarnya meninggalkan milo sendiri

Tak lama terdengar suara mobil,
Fabastiano Mahesa Delamo.. Ayah dari milo, beliau baru saja pulang dari pekerjaan panjangnya.

Saat beliau melihat milo yang berdiri diam.. Beliau pun berkata

"...heyy kamu... Kemarii" Ucap Mahesa

"..i-iya ayah" Jawab milo

Berjalan mendekat ke arah ayahnya

"Ada apa.. Ayah memanggil ku?"

"...Bawakan tas saya ke kamar saya.. Setelah itu kau boleh kembali ke kamarmu" Perintah Mahesa

"B-baiklah ayah"ucap milo
Membawa tas kerja ayahnya ke kamar beliau.

Ia menaiki tangga.. Berjalan.. Dan berhenti di depan pintu kamar beliau, mengapa demikian??... Karena setiap milo masuk ke kamar itu.. Ia terbayang dengan almarhumah ibunda nya..di kamar itu berisi banyak foto-foto kenangan masa lalu..yang masih di simpan oleh Mahesa... Begitu dalam cintanya.. Hingga membuatnya tak bisa lepas dari bayang-bayang istri tercintanya, begitu pun milo.. Walau dia tak pernah melihat secara langsung wajah ibunda nya.. Ia bisa membayangkan bagaimana bentuk wajahnya.. Senyum ceria ibunya.. Dan bagaimana lembutnya beliau.. Menyayangi anak-anaknya, tapi itu hanya masalalu, walau jiwa raganya sudah tiada.. Tapi namanya akan selalu dikenang di hati dan pikiran, mereka.

Milo membuka pintu dan langsung di hadapkan dengan foto ibundanya yang berukuran besar.. Yang terpampang di tembok.

Hehe agak kabur ya :))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hehe agak kabur ya :))

Milo menatap kosong foto itu..merasa semakin lama ia mentap foto itu maka cepat atau lambat matanya pasti akan mengeluarkan air mata.

"...Milo lebih memilih untuk tidak lahir di dunia ini..jika milo lahir hanya membuat jiwamu hilang.." Batin milo

Kenapa??Kenapa aku masih hidup.. Jika ibu tiada.. Kenapa milo tidak ikut mati seperti ibu.. Ini tidak adill..tidak!..tidak ada gunanya juga milo hidup.. Jika hanya diperlakukan semena-mena oleh saudara dan ayah..mungkin aku hidup di keluarga yang cukup mampu.. Tapi mereka tidak mampu memberi kasih sayang kepadaku!! Aku hanya butuh kehangatan.. Bukan penghinaan.

Air mata pun mulai mengalir
Saat milo terus menatap foto itu..

Zea yang hanya ingin melintasi kamar itu seketika berhenti saat melihat milo yang berdiri diam.. Tak bergerak sedikit pun

"..Milo..uhmm.. Kau tidak apa-apa? "
Tanya Zea

Mendengar itu milo langsung menoleh. Dan berlari, memeluk Zea.. Sambil menangis

"Loh.. Kenapa??kok nangis.. Ihh kaya anak kecil.. Jangan nangis lahh" Ucap Zea

"..Kenapa semuanya membenci milo.. Apa milo membuat salah?.. Apa salahh milooo!!..Milo hanya seorang anak.. Yang terlahir karena takdir.. Kenapa.. Kenapa mereka menyalahi milo!!.. Itu tak adilll!!"
Ucap milo panjang lebar.. Yang membuat Zea terdiam

"...gw juga sebel sama lu.. Tapi gua tetep bersikap baik sama lu.. Karena gua masih menganggap lu sebagai adek gw..leo kakakmu itu belum cukup dewasa.. Tampangnya aja yang dewasa.. Tapi padahal sifatnya masih kaya anak kecil..dulu.. Dia selalu di manja sama mamah.. Jadi ya gitu sifatnya sekarang.. Benci sama lu.. Karena menurutnya.. Lu penyebab meninggalnya mamah.. Karena lu lahir.. Mamah meninggal..terus.. Papah.. Papah sebenarnya.. Kalo dari penilaian gw ya..papah kayanya ga benci lu deh.. Dia cuma belum bisa menerima kepergian mamah.. Jadi dia ngelampiasin semuanya ke lu" Zea

"...kenapa kakak berpikir kalo papah tidak membenciku?? ".. Tanya Milo melepaskan pelukannya dan mulai menenangkan diri

".. Itu karena waktu-" Belum sempat Zea menyelesaikan kalimatnya.. Ayah tiba-tiba muncul

".. Sedang apa kalian di sini??"

"Zea..seharusnya kamu tidur.. Ini sudah malam"

"Iya pahh.. Zea bakal tidur kok"

"Yaudah deh pah.. Zea balik ke kamar Zea dulu yah" Lanjut Zea lalu kembali ke kamarnya

"..." Mahesa dan Milo saling menatap satu sama lain.. Tapi Mahesa langsung memutuskan eye contact nya
Lalu masuk ke dalam kamar

Sebelum Mahesa menutup pintu kamar
Milo memanggil

"A-ayah...ini tas kantormu"

"..ugh... Kenapa kau belum menyimpannya.. Bukankah sudah saya bilang.. Simpan itu ke dalam kamarku"

"M-maaf..milo tadi.. Sedikit terdiam.. Saat melihat foto almarhumah ibu"

"...." Mahesa terdiam.. Dan tidak berkata lagi.. Dan hanya mengambil tas kerja nya dari tangan Milo.. Dan lalu menutup pintu

Milo pun menghela nafas panjang

ᴏᴋᴀʏʏ sᴜᴅᴀʜ ʏᴀ sᴇɢɪᴛᴜ ᴅᴜʟᴜ ᴘᴀᴘᴀʏʏʏ
(ʘᴗʘ✿)

MILOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang