07

798 67 0
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

Galaxy terus memacu langkahnya lebih cepat tidak peduli dengan tatapan siswa lain terhadapnya. Karena yang sekarang ia pikirkan hanya satu, yaitu mencari tempat aman untuk menormalkan detak jantung yang semakin cepat, perasaan resah dan perasaan sedikit aneh menjalar pada relung hatinya.

Emang galaxy punya hati?
Heh! Galaxy juga manusia!

Bruk

Keduanya bertatapan, mata tajam dan manik kelam galaxy bersitubruk dengan tatapan kesal dan manik mata caramel milik seseorang. Mereka hanya saling tabrak dan terpental tanpa terjatuh.

Keduanya masih bersitatap tanpa mengatakan apapun, seketika otak mereka jadi kosong. Untung koridor tengah sepi. Jadi tidak akan ada yang melihat keduanya dengan tatapan aneh.

Galaxy tersadar terlebih dahulu, tanpa sepatah katapun, pemuda itu memasuki bilik toilet yang berada tepat disampingnya. Masuk diikuti oleh ragal.

Tepat, pemuda itu adalah ragal.

Toilet yang mereka berdua masuki itu merupakan toilet yang terletak pada gedung kelas X, entah mengapa galaxy bisa berjalan sejauh itu, dari ruangan osis dekat gedung kelas XI sampai menuju gedung kelas X tepat didepan toilet lagi. Itu sangat jauh.

Galaxy termenung didepan cermin wastafel. Ragal yang berada beberapa meter dari galaxy memilih menyibukkan diri dengan niat awalnya yang membasuh pipi kanannya yang terkena kecupan kasih tampol dari temannya.

Masih ingat dengan Permainan TOD ragal dan sahabat binatangnya, canda.

"Arrggh sialan! Mengapa bisa serumit ini? Perasaan apa ini? Mengapa terasa menyesakan sekaligus mendebarkan membuat perasaan terharu? Tapi kenapa? Apa hubungannya dengan anak itu?" Batin galaxy menjerit.

Pemuda itu melamun sambil melihat pantulan dirinya yang kacau dicermin. Terlihat berantakan. Apalagi dengan rambut yang acak-acakan, sleyer hitam yang terpasang bahkan sampai copot saking frustasi nga galaxy mengacak rambut.

Tingkah lakunya tidak luput dari manik caramel ragal, yang kini tengah menatapnya dari pantulan cermin. Ragal gagal fokus saat membersihkan pipinya dari najis mugoladoh, dan memilih memperhatikan tingkah aneh kakak nya, eh?

"Rael, gue butuh rael!" Gerakan yang terburu-buru itu membuat ragal semakin tertarik memperhatikan galaxy yang tengah penik entah kenapa. Galaxy menghubungi seseorang yang ia panggil panggil barusan.

Galaxy bahkan tidak menyadari bahwasanya ada ragal disana yang tengah memperhatikan nya dengan tatapan tidak biasa.

Galaxy semakin kalut saat sambungan itu tidak diangkat-angkat oleh orang diseberang sana. Galaxy bahkan menggigit bibirnya sampai berdarah dan itu tanpa kesadaran yang penuh, galaxy terkena serangan panik berlebihan.

STORY' OF GALAXY || SUNOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang