chapter 4

1.3K 73 14
                                    

"kita harus segera menghabisi atasan hali"

lalu mereka keluar dari kamar itu, ice merongoh sakunya untuk mengambil ponselnya dan ia mulai menelpon seseorang

"cek tempat kerja orang difoto yang kukirim, dan beritahu tempat tinggal atasannya pada ku dalam waktu setengah jam. kalau sampai kau melewati waktu itu siap siap kepala mu yang akan aku kirim kerumah orang tua mu"

belum sempat lawan bicaranya membalas ia langsung menutup telpon dan memasukan kembali ponselnya kedalam saku

kini giliran blaze yang mengambil ponselnya lalu ia mencoba menelepon seseorang, "siapkan ruangan itu, kami akan kesana"

ia langsung menutup ponselnya, kelima lainnya menatap bingung kearah blaze

"lebih cepat lebih baik"

Taufan mengangguk, "tetapi istri ku itu baru tertidur blaze, ia masih kecapekan"

"istri kita kak!" bentak thorn

Taufan hanya memutar bola matanya malas, "iya istri kita, cerewet"

"jadi kita bawa dia sekarang atau ga?" tanya ice

thorn yang tadinya ingin membalas perkataan Taufan kembali pun menjadi terdiam saat mendengar pertanyaan ice

blaze yang kesal pun menggeplak kepala ice, "apa kau ga liat istriku itu baru tertidur!"

ice merengut, 'dasar blaze anak babi' pikirnya

ting!!

tidak lama kemudian sebuah notifikasi muncul diponsel ice, ternyata itu orang suruhannya yang tadi ia perintahkan untuk mencari atasan hali

'saya sudah menemukannya, dia berada digang merpati nomor 36'

orang itu juga mengirim sebuah foto keponsel ice, ice membuka foto itu ia menelisik orang didalam foto itu

'itu atasannya'

ice menunjukan seringainya, taufan yang menyadari arti seringaian itu pun mengeluarkan remot dan ia menekan tombol merah diremot tersebut

ternyata remot itu adalah penghubung mereka ke para bawahan mereka, saat Taufan menekan tombolnya maka para bawahan itu akan mendapat getaran dan itu simbol supaya mereka berkumpul dihalaman belakang

taufan pun berjalan kearah halaman belakang, diikuti kelima saudaranya dan sesampainya mereka disana mereka melihat para bawahannya sudah berkumpul

Taufan menatap datar kearah mereka semua lalu ia mengambil ponsel ice dengan kasar dan melihat pesan orang 'itu' kemudian ia mengirim pesan tersebut kesalah satu ponsel bawahannya

"cari orang itu sampai dapat, bawa dia kemarkas dan ingat jangan sampai ada luka ditubuhnya!"

"baik tuan!" ucap para bawahan dengan serempak

para bawahan itu mulai menuju kearah alamat yang diberi, Taufan memunculkan seringaian nya

"kenapa tidak boleh ada luka kak?" tanya solar pada taufan

tetapi bukannya menjawab pertanyaan solar, taufan malah berjalan kembali kedalam rumah

"ayo masuk"

belum sempat mereka masuk kedalam rumah kembali, mereka melihat hali yang sedang berjalan kearah dapur dengan sedikit pincang

hali pun terjatuh terduduk dilantai, keenam pemuda itu langsung berlari kearah hali

"aww"

ringisan hali terdengar ditelinga mereka, thorn menyentuh bahu hali dan thorn mengusap lembut surai rambut hali

Mafia in love | BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang