Chapter 7.

450 28 22
                                    

Happy reading

------------------

"ANJING NOVAN!! "

BRUK!

Tubuh Eleazar terlempar ke kasur membuat sang empu merintih sekaligus mengumpat "Asu sakit pinggang gua.. tidur lu van. Mabok lu!"

Namun anak bunda Zaendra ini tidak menjawab malah mendekatkan dirinya pada tubuh Eleazar

" NOV- "

Cup-

Bibir kenyal keduanya pun bersentuhan, Eleazar mencoba melepaskan diri tetapi tenaga Novan saat mabuk sangat lah kuat dari nya. Berbeda saat berkelahi di Akademi tenaga nya kali ini sangat sangat kuat bagi Eleazar; bibir bawah Eleazar di gigit oleh Novan membuat sang empu membuka mulutnya. Dan termulai lah lumatan tersebut

" Umpphh- "

Saat di rasa nafasnya mulai habis dengan segera Eleazar menepuk kuat dada Novan; Novan pun melepaskan lumatannya menatap sosok di bawahnya yang sedang terengah-engah

"Hahh.. Hahh.. Lu mau bikin gua mati hah?! "

Lagi lagi Novan tidak merespon apa apa dan langsung menarik kedua tangan Eleazar tepat berhadapan dengan bantalnya

"VAN! besok gua sidang babi!! " Bentak Eleazar

"Look at my face. Do i looking care? " Ucap Novan dengan deep voicenya. Ini pertama kali nya Eleazar mendengar deep voice seorang Novan biasanya ia hanya mendengar suara cempreng nya saja

"Bodoamat. Berhenti sekarang besok gua ada sidang" Eleazar menatap tajam seseorang yang berada di atasnya

"No."

Dan mereka pun melakukan skibidipapap sawadikap biscuit ahoooyy sebanyak 4 ronde karna pas di ronde ke 3 Novan nambah biar ga ganjil katanya

Jadi keesokannya Eleazar berjalan seperti orang pincang ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya yang lengket akibat anu nya. Sedangkan Novan tidur begitu saja karna hari ini kelas nya daring di karenakan dosen kebenarannya lagi liburan. Jadi ya, Eleazar berangkat sendiri ke akademi dengan pinggang yang encok itu

Saat ingin bergerak pasti rasa perih, ngilu, sakit jadi satu "Bangsat.. " Umpat Eleazar sembari memegangi pinggangnya seperti orang jompo

Flashback..

" AHHH!! VAN.. ANGHHH~.. Pelaannhh~"

Tak tau lah ya Novan ini budeg atau tuli karna bukannya memelankan ia malah mencepatkan/mengasarkan genjotannya. Suara daging bertemu daging sangat menyelimuti ruangan tersebut

"Don't calling me van, if you want it to slow, dear. Just calling me daddy.. "

"ANGHHH.. DADDHHYY~ slowh ith pleashhhe.. AHH! ~"

Novan menyeringai tipis melihat rival nya ini menyerah begitu saja. Slaw slow slaw slow pala otak Novan lah, itu hany akal akalanya saja ia tidak memelankan tapi malah mempercepat kali ini bener bener cepat

𝘓𝘪𝘷𝘪𝘯𝘨 𝘛𝘰𝘨𝘦𝘵𝘩𝘦𝘳 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang