Heyyo, udah lama ya gue gak update kelanjutan dari bab sebelumnya. Sorry banget nih, soalnya gue kemarin lagi sibuk.
Sibuk sama tugas sekolah yang numpuk. Dan belum lagi ada kegiatan P5.
Tambah pusing gak tuh kepala, wkwk.
***
Tidak terasa, tahun sudah berlalu begitu saja. Kini, Aksa tumbuh menjadi pria yang sangat tampan dan dingin. Tubuhnya juga semakin kekar dan atlentis.
Mafia yang didirikan Alexa itu pun telah diambil alih oleh Aksa sepenuhnya. Aksa juga telah menjadi seorang CEO diperusahaan milik Zidan, ayahnya.
Setelah melewati hari yang membuat hidupnya hancur tak tersisa itu, akhirnya Aksa bisa bangkit dari keterpurukan. Dan hatinya masih saja tertutup.
Bahkan, saking tertutupnya, semua orang sangat penasaran dengan kisah cinta milik bosnya itu. Apakah kisah cinta bosnya itu sangat lurus seperti aliran sungai?
Namun tak ayal, mereka semua juga takut kepada Aksa. Karena tatapannya yang selalu dingin dan ingin memutilasi orang-orang yang sedang bersitatap dengannya itu.
"L-lapor, Tuan. Nona Flora ingin bertemu dengan anda. Nona mengamuk jika tidak diizinkan masuk ke ruangan anda." Terlihat jika ada seorang Security sedang menundukan kepala di depan ruangannya.
Aksa memijat pelipisnya yang terasa sangat pening. "Suruh masuk saja."
"B-baik, Tuan."
Setelah beberapa menit kemudian, terdengarlah suara teriakan melengkin dari seorang perempuan.
"AKSA! AKU BAWAIN BEKAL BUAT KAMU, SAYANG!" teriak perempuan itu dengan cempreng.
Tanpa permisi, perempuan itu masuk dan langsung duduk di atas paha Aksa. Perempuan itu juga sedang bergelayut manja di lengan kekar Aksa.
"Aku kangen banget tau sama kamu. Kamu ditelpon gak diangkat, dichat gak dibales. Mau kamu itu apa sih?!" kesal perempuan itu dengan bibir maju. Bukannnya imut, malah terkesan kek bebek.
Aksa berusaha melepaskan pelukan perempuan itu dari lengannya. "Bisa gak sih lo gak ganggu gue satu hari aja? Gue muak, Flora!" sentak Aksa kasar.
Ya, Flora mantan Aksa waktu SMP kelas 9. Perempuan itu kembali mencoba untuk mendekatkan diri lagi kepada Aksa.
"Ish, kok kamu jadi kasar banget sih? Kamu lagi capek, ya? Atau apa? Bilang aja, pasti aku turutin kok semua permintaan dari ka-"
"Pergi."
Flora terdiam seribu bahasa. "M-maksud kamu apa, Sa? Aku gak paham."
Aksa berdecak malas. "Gak usah sok pura-pura gak tau. Gue bilang, lo pergi dari sini dan gak usah lo tunjukin muka menjijikan lo itu di depan gue lagi!" sentak Aksa.
Mata Flora berkaca-kaca. "Apa salah aku, Sa? Apa karena perempuan itu? Perempuan itu udah mati, Sa. Jadi kamu bisa jadiin aku kekasih pengganti dia."
Plak
Plak
Dua tamparan Flora dapatkan langsung dari tangan pria yang sangat ia sayangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Obsesion [End]
Teen Fiction[SEBELUM MEMBACA, MINIMAL FOLLOW AKUN AUTHORNYA DULU] Kisah ini menceritakan seorang lelaki yang harus menjadi bahan obsesian oleh sekelompok mafia yang sangat kejam. Lelaki tersebut dijadikan bahan obsesian karena ada sesuatu hal penting yang mena...