Deza's POV
Pekerjaan gue sudah mau sebulan ini berjalan dengan lancar, tepatnya karena belum ketahuan oleh mama. Walaupun gue tahu sebenarnya beliau curiga dan gue merasa bersalah karena terus membohongi beliau. Tapi apa boleh buat, ada tujuan yang ingin capai dan gue nggak mau merepotkan mama lagi. Sudah cukup ia sibuk dengan cicilan rumah yang belum selesai.
Sekarang hari Sabtu, dan jam 8 nanti gue harus ke tempat kerja karena Cafe bakal buka jam 9. Mama sudah berangkat tadi jam 7, dan akan pulang hari senin pagi.
Sekarang gue sudah siap dan berjalan menuju halte bus. Melewati sebuah mini market, gue melihat motor Joan terparkir di sana.
Apa yang ia lakukan di sana sepagi ini?
Dia keluar dari minimarket tersebut dan pergi masuk ke area perumahan.Fiuh, syukurlah gue tidak ketahuan. Dia baru pulang? Berarti semalam ia menginap, pasti bersama Lily. Gue tahu soal hubungan mereka karena dulu sangat booming di sekolah dan sampai sekarang masih dibicarakan, ada yang suka karena mereka setara dan ada yang iri, entah karena Joan yang tampan atau Lily yang cantik. Gue memandang rendah diri gue yang dengan beraninya waktu itu menyatakan cinta ke Joan. Terjebak dalam lamunan masa lalu sesaat kemudian gue tersadar untuk tidak tertinggal bus.
.
.
.
"Lusa kita gajian, nggak terasa sudah satu bulan kita bekerja di sini" Ucap Junta menepuk bahu gue.
"Syukurlah"
"Lo mau menonton bioskop nggak? Gue punya 2 tiket" Junta menawarkan gue untuk ikut bersamanya.
"Gue nggak tertarik" Jawab gue singkat karena benar-benar sibuk, apalagi harus menyembunyikan pekerjaan dari mama dan meladeni Joan. Gue nggak yakin punya cukup tenaga untuk bersenang-senang. Kalaupun untuk menonton? Gue bisa menonton lewat gadget gue, sendiri.
"Oh ayo lah, setidaknya kita butuh healing apalagi setelah gajian" Junta mencoba meyakinkan namun gue lelah memanggapi dan kembali fokus bekerja.
.
.
.
Tepat hari ini gaji pertama gue keluar, senang rasanya mendapatkan uang dari hasil kerja keras, dengan begini dalam setahun gue bisa membeli motor saat umur gue 17 tahun. Ya kelas 12 nanti gue harus punya motor.
Ping
Junta: kita ketemu di bioskop ya, jam 10 malam filmnya mulai.
Gue pada akhirnya mengiyakan ajakan dari Junta.
Gue memakai celana pendek, menampilkan paha gue yang mulus dengan ketat. Ya nyaman aja, apalagi ini cuma nonton. Tidak lupa gue memakai atasan kaos walaupun puting gue nyiplak. Look so gay bukan? Mau gue pake yang terlalu resmi takut Junta bakal malu kalau jalan sama gue.
Kami tidak masuk kerja karena hari gajian memang dikhususkan untuk libur, jadi Cafe tutup.
Sekarang sudah jam 9 malam, gue keluar dari kamar dan sangat terkejut ada Joan di sana sedang duduk dengan mama.
"Cakep wangi begini mau kemana anak mama?" Tanya mama melihat style gue. Joan melihat ke arah gue seakan penasaran ke mana gue akan pergi.
"Deza ijin, pergi nonton film di bioskop ma"
"Film apa? Kok nggak ajak mama? "
"Petualangan Sherina, teman yang traktir"
"Tante, Joan pamit dulu karena ada urusan mendadak" Ucap Joan langsung bangkit pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
(BL/BxB) What Are We?
Teen FictionSampulnya buram kan? Sama kayak kisah di dalamnya😭. Sepasang teman kecil, salah satunya menyimpan rasa dan akhirnya mengutarakannya. Namun itu justru awal mula masalah yang akan ia hadapi.