JT 34

670 125 28
                                    

Update Diqi yang terlambat karena hampir lupa kalo hari ini Diqi belum update Jeon Twins!!!! Semoga readers nggak marah???


Happy reading!!!!



























Ada suara letusan dan jeritan dimana mana, Kim Namjoon sebisa mungkin bergerak cepat, dia jelas tidak ada waktu tapi untungnya sosok yang di cari tidak begitu sulit untuk di temukan, jadi tepat ketika musuh terakhir tumbang di tangannya, Namjoon langsung menghampirinya.

" Jeongguk- "

Nafas Kim Namjoon tercekat di udara, tubuhnya kaku bersama dengan tatapan mata yang beku menatap kosong pada bilah belati tajam tepat berada di ujung tenggorokannya, jika saja dia ceroboh dengan sekali lagi melangkah mungkin lehernya sudah putus saat ini.

Tidak hanya Kim Namjoon yang membeku tapi juga Jeon Jeongguk, dia lantas dengan cepat menarik belatinya sehingga Namjoon bisa dengan segera menghela nafas lega, tidak ingin buang waktu, dia lantas meraih tangan Jeongguk, menyeretnya ke arah sebaliknya.

Jeon Jeongguk tidak bersuara, karena dia tahu Namjoon tidak akan melakukan hal sia-sia terlebih lagi dalam kondisi seperti ini, selagi berlari cepat, mereka berdua tetap tidak melunturkan waspada akan sekitarnya.

" Brigjend Kim! Mayjend Jeon!!! "

Semua orang bersorak bahagia,-

" Bantu aku menaklukkan Bom ini, cepat! "

Jeon Jeongguk tidak melirik mereka, bergerak tergesa gesa mendekati meja yang masih berderak menghitung waktu mundur di jam digital, melihat satu persatu kabel tersebut, menganalisa nya dengan amat tekun. Orang orang orang di sekitarnya tidak bisa untuk menahan perasaan panik, waktu mundur telah memasuki kurang dari satu menit, hitungan detik, jika misi gagal maka mereka akan tamat di ruangan ini bersama-sama.

" Mayjend! Waktunya! "

Teriak Kim Seok Jin yang sudah tidak bisa lagi menahan rasa panik- padahal dia sebelumnya tidak pernah tahu menahu mengenai atensi sosok Mayor Jendral Jeon Jeongguk ini, bahkan sekalipun tidak pernah bertemu, tapi kali ini situasinya benar-benar genting, tidak ada waktu untuk saling sapa dan menghormati, nyawa adalah taruhan nya. Di sampingnya, Kim Taehyung lantas membeku, menatap sosok Jeon Jeongguk yang tidak bisa di katakan baik baik saja, ada banyak luka di wajahnya, bahkan darah, di beberapa titik dia tidak yakin apakah itu darahnya atau darah musuh.

Seperti telah bisa membaca situasi, Jeon Jeongguk lantas mengambil tang dan pisau miliknya, menjepit lalu dengan hati-hati memotong satu kabel diantara banyaknya jumlah kabel disana. Semua orang lantas menahan nafas, jika itu salah maka di detik itu juga mereka mati karena ledakan.

*Ctak!!

Kabel berwarna hijau muda putus di bawah pisau belati miliknya, dan waktu di jam digital secara otomatis berhenti tepat di detik 00:00:07,-

Semua orang membeku tapi satu persatu mereka mulai kembali menangis bahkan ada yang tidak segan-segan berdiri lantas berteriak heboh, menyerukan nama Jeon Jeongguk di udara, bahkan Kim Namjoon saja langsung berlari memeluk sang kekasih hati, membantunya melepaskan rompi tersebut dari tubuh Kim Seok Jin, sedangkan sang pahlawan hanya diam, perlahan matanya bergulir, menatap wajah orang orang di sekitarnya kemudian berhenti tepat di wajah Kim Taehyung yang juga menatapnya.

Perlahan Jeon Jeongguk berdiri, berjalan perlahan menuju Kim Taehyung, berjongkok di depannya kemudian melepaskan rompi dari tubuhnya. Sejenak Jeon Jeongguk membeku, melihat ada tiga bom yang melekat di tubuh Kim Taehyung, lalu apa jadinya tadi jika dia terlambat sedikit saja?

ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang