Chapter 21

654 83 13
                                    

Perlahan mata Jungkook mulai terbuka, ia tidak lagi berada di jalan, ia berada di sebuah ruangan yang tidak ia kenali. Saat matanya terbuka dengan baik, dia melihat infus di tangannya, menandakan bahwa dia berada di rumah sakit. Tapi dia sendirian disana. Dia tidak melihat siapa pun disana sampai pintu terbuka, dan seseorang masuk.

Air matanya langsung mengalir saat melihat orang tersebut, ia mencoba untuk duduk dan orang tersebut langsung berlari ke arahnya, memeluknya dengan erat dan Jungkook menangis dalam pelukannya.

"Maafkan aku, maafkan aku"

"Hei sayang, tidak apa-apa, aku disini sekarang"

"Aku takut Jin, aku takut" Jin melepaskan pelukannya dan menatap Jungkook.

"Ada apa Jungkook? Katakan padaku? Kenapa kau ada di apartemen? Bukankah Tae membawamu ke rumah sakit? Aku melihat darah di celanamu dan—"

"Aku ingin menceraikannya"

"A-apa? Tapi kau bilang kau mencintainya dan—"

"Tidak! Dia adalah monster, dia menyakitiku Jin, dia.. dia ingin aku menggugurkan bayi ini" Matanya membelalak.

"A-apa?"

"Aku tidak ingin berada disana, kumohon Jin, tolong bawa aku pergi dari sana" Jin menarik tubuhnya dan memeluknya kembali.

Jin tidak percaya bahwa Taehyung dapat melakukan semua ini pada Jungkook, dia berselingkuh dengan Hoseok, menikahi Jungkook demi pekerjaan dan sekarang dia ingin Jungkook menggugurkan bayinya, bukan, bayi Jin dan Jungkook lebih tepatnya.

"Aku tidak akan membiarkan dia menyentuhmu lagi Jungkook, aku tidak akan membiarkan dia menyentuh bayi kita" Jungkook memeluk Jin dengan erat, dia merasa nyaman dalam pelukan Jin.

Setelah merasakan Jungkook tertidur dalam pelukannya, Jin membaringkannya di tempat tidur dan menutupinya dengan selimut, ia membelai wajah Jungkook, ia benar-benar jatuh cinta pada Jungkook, hanya dengan melihat wajahnya saja sudah bisa membuat hatinya berdebar.

"Bagaimana bisa manusia secantik dirimu diperlakukan seperti ini?" Jin mencium kening Jungkook dan duduk di kursi di samping tempat tidur Jungkook.

"Jin... Tunggu... Jin..."

"Hei sayang, kau mengigau" Jin membelai tangan Jungkook dan menciumnya, Jungkook perlahan membuka matanya dan menatap Jin.

"Aku disini, aku tidak akan pergi ke mana-mana"

"Aku takut"

"Jangan takut sayang, aku disini" Jin mengusap perut Jungkook.

"Dokter bilang rahimmu sangat lemah karena kau terlalu stres, tapi bayi kita sangat kuat, dia bertahan di dalam sana, jadi kau juga harus kuat, istirahatlah, aku tidak akan kemana-mana, aku mencintaimu Jungkook" Jungkook hanya mengangguk.

"Jin"

"Hmm"

"Bisakah kau menemaniku tidur disini?" Jungkook menepuk tempat tidur.

"Tempat tidur ini terlalu kecil, Jungkook"

"Tapi... aku ingin kau disini, di sampingku, bukankah tidur disana sangat tidak nyaman?" Jin tersenyum dan mengangguk. Dia naik ke tempat tidur, tempat tidurnya sangat kecil, Jin harus memiringkan tubuhnya untuk tidur, ia memeluk Jungkook dari belakang dan membiarkan wajahnya mengendus leher Jungkook, Jungkook membawa tangan Jin ke perutnya dan memintanya untuk mengelusnya.

"Kau menyukainya?" Jungkook mengangguk.

"Aku mencintaimu sayang" Jin mencium pundak Jungkook sebelum akhirnya mereka tertidur. Siapa sangka, pada hari pertama pernikahannya, dia akan tidur dengan orang lain, di ranjang rumah sakit. Tapi sebenarnya Jin bukanlah orang lain, dia adalah ayah dari bayi yang dikandungnya dan begitulah seharusnya.

Keesokan paginya Jungkook terbangun tanpa Jin di sampingnya. Dia segera duduk di tempat tidur dan mendengar pintu kamar mandi terbuka.

"Hei selamat pagi, kau sudah bangun" Jin keluar dengan rambut basah dan handuk melilit bahunya. Senyumnya yang hangat membuat Jungkook ikut tersenyum.

"Aku pikir kau akan pergi"

"Aku tidak akan meninggalkanmu, apa kau lapar? Perawat datang untuk memeriksamu dan mengantarkan sarapan"

"Aku lapar"

"Aku akan menyuapimu" Jungkook mengangguk.

Jin duduk di tempat tidur Jungkook dengan semangkuk bubur di tangannya. Dia meniup bubur yang disendoknya dan mulai menyuapi Jungkook.

Seharusnya bukan dia, seharusnya Tae yang ada disana merawatnya atau mungkin seharusnya bukan Tae yang menjadi suaminya.

"Jin"

"Hmm." Mata mereka saling bertatapan.

"Terima kasih" Jin hanya mengangguk.

"Kau sangat... cantik Jungkook" Jin menangkup pipi Jungkook

"Kau pasti berbohong"

"Tidak, aku tidak bisa berbohong padamu" Jin menatap bibir Jungkook dan kembali menatap matanya.

"Bolehkah aku." Jungkook mengangguk dan Jin mendekatkan wajahnya sambil menarik leher Jungkook ke arahnya dan saat bibir mereka hampir bersentuhan, sebuah ketukan di pintu membuat mereka berhenti.

"Pagi Tuan Jin dan Tuan Jungkook," kata dokter.

"Pagi," kata Jin dan bangun dari tempat tidur.

"Aku hanya ingin mengatakan bahwa Jungkook bisa pulang hari ini dan Jin, aku harap kau bisa menjaga suamimu dengan lebih baik, karena kandungannya sangat lemah sekarang, dia tidak boleh terlalu lelah atau stres" Jungkook menoleh ke Jin yang tersenyum pada dokter itu.

Setelah dokter keluar, Jungkook terus menatap Jin sambil tersenyum.

"Ada apa?"

"Sejak kapan kau menjadi suamiku?"

"Aku harus melakukan itu agar dia tidak curiga"

"Kau bisa mengatakan sesuatu yang lain" Jin duduk di sebelah Jungkook.

"Tapi menjadi suamimu adalah cita-citaku, kau adalah milikku Jungkook, apa kau lupa saat aku memintamu untuk kembali hari itu?"

"Jin."

"Ya Kim Jungkook"

"Kau melupakan sesuatu"

"Apa?"

"Cium aku" Jin tersenyum dan mendekatkan wajahnya pada Jungkook. Ia mencium Jungkook dengan lembut dan penuh kasih sayang. Jungkook membalas dengan intensitas yang sama. Lidah mereka bahkan menari bersama tanpa paksaan.

Wrong Way | Taekookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang