kemarahan ayah

31 1 0
                                    

"ah....ahk...kak putra.. pelan-pelan"desahan seorang pria kecil

Putra tidak mendengar kan perkataan nya dan terus mempercepat gerakan nya

"Uhm..... lubang lu Masi sempit aja adalah udah sering gw pake"mempercepat gerakan

"Putra om dan tante pulang "teriak suara dari luar kamar.mendengan itu putra mekin mempercepat gerakan nya ,dan akhirnya dia dan pria kecil itu klimaks

Putra pun buru-buru mempersiapkan tempat tidur dan membenarkan posisi tidur adik sepupu nya yang bernama Ari,Ari kelelahan sehabis di gempur putra sampai iya pingsan.

Setelah selesai di kamar dan memakai pakaian nya kembali putra keluar dari kamar adik sepupu nya dan menemui tantenya.

Putra: Tante dan om sudah pulang

Tante: iya, makasih iya putra udah ngehargain anak Tante

Putra: iya Tan sama-sama,kalau om sama Tante mau pergi lagi biar putra aja yang ngehargain Ari

Tante: duh makasih banget loh ,iya nanti kalau om sama Tante ada urusan bisnis Tante minta tolong kamu lagi

Putra: (tersenyum puas)

Tante: Ari nya mana put

Putra: Ari lagi tidur Tante dia kecapekan main PS kalah mulu sama saya,Karan kekesalan jadi tidur dia

Tante:oh.. ini Tante ada oleh-oleh dari perjalanan bisnis Tante sama om buat kamu (memberikan oleh-oleh)

Putra: duh makasih ya tan,om (menerima oleh-oleh).kalau begitu putra pulang dulu om,Tan

Tante:iya hati-hati putra salam buat orang tua kamu

Putra :iya Tan

Aku pergi meninggal kan rumah tante dan om ,lalu naik ke motor ku ,Karana saat ini masi jam 19.00 ,aku merasa Masi cukup sore untuk pulang ke rumah jadi aku memutuskan untuk mampir dulu ke bar.

Setelah sampai di bar aku memesan alkohol dan meminumkan sambil melihat seorang pria seksi sedang menari di atas panggung.

Setelah aku merasa sudah cukup mabuk aku memutuskan untuk pulang ke rumah.

Setelah sampai di rumah dengan selamat dan masuk kedalam rumah tiba-tiba

Ayah: kemana saja kamu anak nakal (membentak)

Ayah: kau cuma izin untuk menemani adik sepupu lalu pulang ,tapi mana kau malah mabuk setelah itu

Putra:kau sangat berisik pak tua (mabuk)

Ayah: dasar anak kurang ajar (marah besar dan berusaha memukul putra tapi di hentikan ibunya)

Ibu: sayang tenang lah (mengentikan ayah)

Ayah:tapi Bu anak ini makin lama makin tidak bisa di atur liat saja kelakuan nya dia baru pulang jam segini dan dalam kondisi mabuk dan ini buka pertama kali nya Bu tapi sudah hampir tiap hari dia begini

Ibu:tapi ayah dia anak kita satu-satunya kau tidak bisa menyakiti nya

Ayah: Karana kau selalu memanjakan nya anak ini menjadi seperti ini (menghela nafas)

Ibu:(terdiam)

Ayah: ayah ,akan membawa mu ke kampung dan kau tinggal lah di sana Dangan nenek mu agar bisa menjadi mandiri. (Tegas)

Ibu : ta ....Pi ayah

Ayah: tidak ada tapi-tapian Bu anak ini sudah tidak bisa di diam kan lagi kalau tidak dia akan semakin menjadi-jadi

Ibu: (pasrah dengan keputusan ayah)

Kesokan hari nya putra langsung di kirim oleh ayah nya kerumah nenek nya ,putra terus-menerus menolak keputusan ayah nya Karan dia mabuk kemarin malam jadi dia tidak ingat apa yang dia lakukan, tau-tau pas dia bangun di langsung di kirim pergi ke kampung ,dia terus memohon dan meminta maaf pada ayah nya tapi ayahnya tetap kekeh akan keputusan nya.

Karana sudah tidak bisa di hindari lagi dan ayah nya tetap kekeh akan keputusan nya putra pun pasrah di bawa ke kampung oleh ayah nya.

Dia pergi ke kampung di antar oleh supirnya dengan membawa satu komper besar dan tas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berburu perjaka di kampungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang