The Scandal : 8

219 35 93
                                    

Seorang gadis cantik yang baru saja turun dari kereta kuda nya itu memasuki pesta yang sedang berlangsung meriah di kediaman Lady Trowbridge, diikuti oleh sang adik dibelakangnya. Mata cantiknya menangkap seorang pria yang saat ini sedang duduk menatap kearahnya sambil menunduk sebagai tanda menyapa, dan tanpa menunggu lagi mereka berjalan menghampiri sekumpulan pria tersebut.

"Miss Harriet." ucap Edmund yang saat ini sudah berdiri dihadapannya, mengulurkan tangannya dan mencium punggung tangan Cassandra dengan pelan.

"Mau berdansa denganku?" tanyanya lagi, mendengar hal itu gadis bermarga Harriet tersebut langsung bersemu, ini adalah kali keduanya ia berdansa dengan seseorang pria bermarga Bridgerton itu. Cassandra selalu memperhatikan Edmund sejak dulu, mereka sudah seperti teman kecil, namun karna Edmund harus menempuh pendidikan nya di Oxford kontak mereka harus terputus dan seketika menjadi canggung sejak kepulangan Edmund dari Oxford, namun akhir-akhir ini hubungan mereka sudah terjalin lebih baik lagi. Cassandra sangat bersyukur untuk itu, karna ia bisa dekat lagi dengan pria yang sudah lama diam-diam disukainya itu.

"Tentu, Lord Bridgerton." ucapnya sambil tersenyum, setelah mendengar jawaban dari gadis cantik itu tangan Edmund menuntun nya untuk ke lantai dansa. Edmund juga sebenarnya seseorang yang lumayan kaku dan tidak pandai berdansa, tapi ia ingin mencoba semuanya dengan Harriet nya mulai hari ini. Pria itu tidak bodoh yang tidak menyadari perasaan dari sahabat adiknya ini, jadi dia ingin juga mulai mencoba menyukai seseorang dengan cara yang benar, meskipun mungkin akan sedikit sulit.

"Apa ini sebuah tanda-tanda?" tanya Raymond pada tunangannya saat melihat Edmund membawa calon kakak iparnya itu ke lantai dansa.

"Aku harap juga begitu, sepertinya hubungan mereka sudah membaik." jawab Allesandra sambil merangkul lengan Raymond dan tersenyum saat melihat sang kakak terlihat bahagia bersama pria yang disukainya.

"Itu kabar baik, percepat saja mereka menikah. Apa kita perlu menjebak nya dengan skandal? Agar aku bisa cepat juga menikahi Jeanette." ujar Julian, yang kemudian dihadiahi tatapan mengejek dari beberapa teman dihadapannya saat ini.

"Apa dikepalamu hanya ada Jeanette brother?" dengus Jasper sambil memiting perpotongan leher Julian yang membuatnya menepuk-nepuk lengan kekar Jasper karna kesulitan bernafas.

"Kau mau membunuhku bodoh?" ujar Julian saat kini beralih memiting leher Jasper saat sudah berhasil lepas dari kukungan sang adik. Sebastian yang melihat pertengkaran adik kakak di depannya itu mendengus kesal dan beralih memisahkan dua orang tersebut. "Berhentilah bersikap seperti ini bastard!" umpat Sebastian tertahan.

"Kapan mereka bisa berhenti?" ucap Whitney sambil menggelengkan kepalanya melihat perkelahian didepannya saat dirinya baru saja menghampiri perkumpulan pria tersebut. "Mereka tidak akan berhenti bahkan sampai kiamat pun." jawab Evander, tangannya terulur kearah tangan Whitney dan menuntunnya untuk merangkul lengannya.

"Seperti ini lebih baik agar kau tidak diajak berdansa lagi dengan pria lain." Whitney yang menyadari perlakuan Evander terhadapnya itu membuat semburat merah di pipi putihnya. "Memangnya kenapa?" tanya Whitney yang berusaha memberanikan diri.

"Kau mau melihatku berkelahi dengan pria lain?" tanya Evander sambil melihat mata cantik Whitney yang tampak berkedip beberapa kali. "Diamlah, aku hanya tidak ingin menjadi anjing gila seperti teman-temanku. Aku pria yang cukup peka asal kau tau." lanjutnya dengan senyum menawannya, yang membuat Whitney ikut tersenyum.

Sementara itu Sebastian yang tidak sengaja melihat kemesraan itu memutar bola matanya malas, matanya kembali terfokus pada gadis cantik bermata monolid itu yang tampaknya sedang asik berbincang dengan salah satu pria sebagai lawan bicaranya, dan saat suara tawa Shannon terdengar oleh telinganya ia menggeram pelan membuatnya meneguk minuman beralkohol itu hingga tandas. Dadanya sedikit panas melihat pemandangan dihadapannya saat ini, Shannon bahkan tidak pernah tertawa lepas seperti itu saat bersama dengannya.

The Scandal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang