Chapter 17

1.8K 206 24
                                    


[ Yohan ]

_________×

  Sesuai dugaan, Ezra mencurigainya. bahkan tadi di sekolah, Rex dan Jake sudah bersiap siap untuk mengumpulkan anak anak Axius agar ngelakuin serangan balasan, mereka mengeroyok Yohan maka Axius akan mengeroyok mereka.

dasar idiot berlebihan, padahal hanya luka kecil.

Yohan sudah lelah dan tambah lelah karena Ezra masih menahannya di ruang tamu.

"Kalo ayah dan Sabiru ngeliat, kamu bakal lebih di tanyain macem macem."

"Sama aja, ini juga gak bakal ilang sampe besok," Yohan merotasikan matanya dengan malas, lagipula dia sudah menyiapkan diri, bilang saja ia berkelahi lalu menerima hukuman dan kembali bersekolah normal.

"Gak sama, abang bakal bantu kamu biar gak keluar dari kamar."

"Yakin abang bisa, apa rencananya?" Yohan menatap abangnya dengan keraguan 99%

"Bilang aja kamu lagi diare dan ngambek karena mereka pulang telat hari ini, ini udah jam lima dan seharusnya mereka pulang jam tiga sesuai janji setiap hari sabtu."

Yohan mendengus, "Kekanakan."

"kamu mau di bantu apa engga?"

Yohan mengambil nafas panjang lalu merebahkan kepalanya di pundak Ezra, "Kaslo sama Binu."

"Geng Kaslo?"

Yohan menggeleng dan mulai memejamkan matanya, "Cuma mereka berdua."

"Abang bisa ratain mereka semua."

"Adek gak kasih izin, yang ngasih luka cuma mereka berdua jadi gak ada ribut sama orang yang gak bersalah."

Yohan terhenyak, apa apaan yang ia ucapkan? sejak kapan ia peduli dengan perkumpulan musuh?

"Oke," Ezra setuju, dan menyandarkan tubuhnya di punggung sofa yang empuk, membuat adiknya merebahkan kepala di atas dadanya yang bergerak naik turun.

"Kamu lupa ingatan tapi kenapa tau mereka?"

"Jake."

Ezra memejamkan matanya, tangannya sibuk mengusap rambut cokelat gelap adiknya, "kamu masih berteman sama anak itu?"

"Apaan 'anak itu', namanya Jake."

"Ya, bajingan kecil itu."

"Apaan 'bajingan kecil', Jake! namanya itu Jake."

Ezra menunduk untuk mengecup puncak kepala adiknya tanpa membuka mata, "kamu gatau apa apa, adek."

"Apa maksudnya?"

Ezra membuka matanya saat kedua lengan kecil itu memeluk lehernya, ia menyeringai, "mau eskrim?"

"mau."

[ Yohan ]

Seperti janjinya Ezra, semuanya bener bener berjalan lancar.

YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang