-Tema: Aku lelah.
-Jumlah kata:1265Chap sebelumnya
Dury dan Oh Gong melihat Suho disana "syukurlah Suho sudah ketemu"
Sedikit yang mereka tau bahwa di ruangan lain, Suho dan Hime sedang bertengkar
Chap ini
"APA MAKSUDMU!" Suho berteriak dan mendorong Himeyun sampai jatuh
"Ughhh! Aku tidak berbohong! Aku dan Dingyo yang melihatnya! Aku tidak bodoh! Aku tidak berhalusinasi!" Himeyun denga cepat berdiri, lalu menoleh pada Dingyo
Suho mengepalkan tangannya, pandangan menghadap ke bawah. "Aku minta maaf Suho. Aku tau ini berat, awalnya aku dan Hime berpikir bahwa itu bukan Nokwon. Tapi, setelah mendengar bahwa Nokwon belum ketemu aku rasa, uhm-"
Suasananya hening. Sangat hening.
_Semalam disaat Dingyo dan Hime tertangkap_
"Ahkkk- hey- sakit! Lepaskan rambutku! Ghhhh" Jerit Dingyo. Himeyun hanya diam saja, melihat Keseliling barangkali ada cara untuk kabur.
Oke, Himeyun ini memang rada-rada, tapi dia tetap siswa terpelajar dan masuk Olimpiade matematika oke?
Tapi nihil, tidak ada cara. (awokaeok)
"Sial, mereka sangat ketat. Kami tidak mungkin bisa kabur dari sini" Pikir Himeyun
Beberapa jam kemudian, mereka sampai pada markas para penjahat. Ketika para penjahat membuka pintu belakang, Himeyun menarik tangan Dingyo. "CEPAT DING LARI, LARI DULU. JANGAN PINGSAN ELAHH"
Mereka memasuki sebuah lorong. Bagus. Disini kosong. Himeyun dan Dingyo beristirahat sejenak.
"Hahh hahhh hahhh sialan, hari ini benar-benar buruk bagiku. Pr Matematika tinggal lalu dihukum, terjatuh di lorong sekolah, mendapat kabar bahwa 2 orang terpenting ku jatuh sakit parah, tertangkap, lalu rambutku dijambak. Sialan hahh hahh" kata Dingyo pada dirinya
"Hahh maaf" Himeyun meminta maaf pada Dingyo. "Bukan salahmu, ini sudah takdirku. Aku yang memilih"
"Dulu saat aku mengetahui Oh Gong mendapatkan W aku marah. Aku egois, dan akhirnya aku lagi yang diselamatkan. Lalu, aku mendapatkan D. Aku senang, bahagia, tidak tau caranya berhenti dari rasa ini. Dan pikir ku, aku yang meminta Tobot, jadi setiap hal buruk menimpa ku, itu bukan salah siapapun. Aku yang memilih nya, aku akan menyelamatkan semuanya. Semuanya, dan tidak akan ada yang tertinggal"
Himeyun melihat pada Dingyo, oh dasar gadis yang malang. Ditinggal Ayahnya sejak kecil, dan menjadi pilot perempuan pada umur yang muda.
"AHK-- GHHH AGHHH-!"
Dingyo dan Himeyun terkejut. Mereka berdiri dan melihat sekeliling. Mereka mengikuti suara itu dan mengarahkan mereka pada suatu pintu. Pintu itu terdapat sedikit lubang diatasnya, seperti pintu penjara tentunya. Himeyun menggendong Dingyo untuk melihat apa yang terjadi di dalam
Itu seperti seseorang diikat pada kursi listrik. Oke. Itu normal. Maksudku, ini adalah komunitas gila, tak punya hati dan benar-benar bodoh. Pastinya peristiwa seperti ini normal kan?
Sampai mereka memutar kursi tersebut. Mata Dingyo terbelalak. Tidak... Tidak mungkin! Pasti hanya mirip kan? Mungkin saja itu anak lain yang wajahnya mirip dengan Nokwon! Ya. Ketika para ilmuwan itu memutar kursi tersebut, ada Nokwon terikat disana.
"Bagaimana?"
"Ah sialan, anak ini benar-benar membuatku marah. Sel pikirannya belum cocok pada data ini. Dia pasti sengaja menahannya, ayo coba sekali lagi"